"Biar saya aja Pak, Buk?!" Ucap Ghania mendekati keriuhan di belakang rumah Rony.
Dia sedikit bingung sepeninggal Rony. Terlalu jauh untuk kembali ke ruang keluarga. Setelah lelah berkeliling menikmati kolam ikan dan bermain-main air di kolam renang. Ghania melihat ada kesibukan dari para ART Rony yang tampak kesulitan.
"Eh... Non, jangan... Pak Bon sama kita-kita bisa kok..." Balas salah satu art di rumah Rony.
"Iya Non... Non juga pakai gamis... Bahaya Non..." Ucap lainnya memperingati. Pasalnya Ghania yang di balut gaun menjuntai dan kaki jenjangnya yang terbalut heels tampak cantik dalam mode-anggunnya.
"Iya Non... Kita bisa dimarahin Den Rony sama Tuan..." Ucap lainnya lagi takut.
"Ini pekerjaan Pak Bon, Non..." Ucap Pak Bon.
"Tenang... Biar Ghania aja! Ghania udah ahli kok..." Ghania tampak memaksa.
"Non.. Beneran, kita bisa di pecat ini! Jangan maksa Non..."
"Ssst... Kita jaga rahasia sama-sama... Asal gak ketauan Papi semua beresss... Kalian ga usah bocor! Okay!" Ucap Ghania yakin. Membuat para ART Rony akhirnya mengalah terhadap gadis cantik yang berperilaku diluar nalar, mereka menatap Ghania antara takut dan khawatir terhadap keputusan gadis itu yang memaksa membantu pekerjaan mereka.
Disisi lain, Faresta sedang marah-marah tidak jelas terhadap Rony.
"Daddy tukang nikung! Pakai ajian apa sih... Jaran goyang, semar mendem apa suket teki... Hokya hokya.. Ah! Sebel sama Daddy penikung handal" Ucap Faresta marah. Rony masih membiarkan remaja lelaki itu memuaskan amarahnya.
"Kalau mau main tikung minimal ngalahin Rossie dulu deh... Malah nikung anak di bawah umur... Dasar penjahat! Daddy terjahattttt...." Teriak Faresta sembari melempari benda-benda di kamarnya.
Beruntung Rony dapat mengelak.
Kalau tidak kan jidatnya gak ganteng lagi!
"Kenapa harus Miss Ghania! Perempuan yang cocok sama Dady banyak... Faresta gak mau berbagi cinta sama Daddy! Miss Ghania gak boleh jadi Momy Faresta! Dia cinta pertama Resta!" Ucap Faresta memaki Rony.
"Sebenarnya Daddy..."
"Keluar! Faresta males lihat muka Daddy..." Usir Faresta sembari membanting stick PSnya.
Rony menyugar rambutnya kasar. Oma tampak tergopoh-gopoh mendatangi pusat suara.
"Kenapa?" Tanya Oma bingung menatap Rony yang mengusap wajahnya kasar.
"Faresta nuduh saya ngambil Salmaira..." Jawab Rony. Oma terkekeh. Bisa-bisanya kedua cucunya menyukai gadis yang sama.
Apalagi Faresta, dia terlalu kecil untuk menyukai Ghania.
"Udah... Itu hanya masalah anak baru puber... Bukan cinta betulan... Kalau kamu beneran suka Ghania. Kejar! Kasih tau semua rahasia kamu sama dia... Udah saatnya kamu terbuka untuk orang baru..." Oma menasihati.
Rony hanya mengangguk pasrah. Dia berjalan menuju ruang kerjanya.
"Loh... Kok Nak Rony sendirian?" Tanya Papi Ghania yang bertemu Rony sesuai dari toilet.
"Em... Maaf tadi Faresta tantrum terhadap Rony dan Ghania... Rony coba menenangkan... Jadi... Ghania masih di luar..." Ucap Rony menjelaskan.
Papi Ghania menepuk bahu Rony tanda mengerti.
"Udah... Kamu istirahat dulu, biar Om ajak Ghania pulang... Semua perlu waktu untuk mengerti keadaan ini..." Ucap Papi Ghania mencoba menenangkan pergolakan batin Rony.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silly Love
RomanceSalmaira Ghania memilih keluar dari rumahnya setelah dituntut menikah secepatnya oleh Papanya. Gadis itu terpaksa mendaftar menjadi guru BK di sebuah SMK swasta, setelah seluruh fasilitasnya di ambil oleh Papanya. Kehadiran Salmaira Ghania alias M...