Part 10

3.4K 185 27
                                    

"Ngapain muka loe ditekuk gitu?! Loe pikir cakep gitu?!" Ucap Irfan Al Hakim yang mendapat pukulan keras dilengannya.

Setengah jam yang lalu Ghania menghubunginya. Memintanya untuk menjemput ke sekolah. Ghania sudah menekuk mukanya sejak pengakuan palsu Rony tentang hubungannya.

Gila! Rony benar-benar gila!

Bisa-bisanya dia mengumumkan diri sebagai pacar Ghania!

Dia tak berpikir bahwa Ghania harus berakhir jadi tumbal proyek sekolah!

Eh maksudnya gunjingan warga sekolah...

"Arrghhh... Gua pengen makan orang!" Ucap Ghania frustasi.

"Loe... Udah berubah haluan jadi kanibal, Ghan... Loe gak sefrustasi itu kan... Buat bayarin gopay gue satu bulan... Loe jangan gitu dong.. Gue jadi ngeri... Mana gue masih jomblo Ghania... Tolong kasihani jiwa malang ini Tuhan!!
Jangan kau jemput dengan cara jadi camilan Ghania!"

Plak!

"Ngaco!" Ucap Ghania mencebik, mendengarkan keluhan tak masuk akal Irfan Al Hakim.

"Lah... Terus, siapa yang pengen loe makan, Ghania?!" Tanya Irfan Al Hakim polos.

"Rony!" Jawab Ghania.

"What's going on?!" Tanya Irfan Al Hakim penasaran.

"Gue kasih tau loe... Tapi mulut ember loe harus bisa dijaga... Awas kalau ampe loe bocor ke Papi lagi!"

"Em... Gue sih gak janji, soalnya gue harus memvalidasi seberapa menguntungkannya buat gue.. Hahaha!"

"Temen laknat emang loe! Gak jadi deh!"

"Yah.. Jangan dong Ghan.. Nanggung nih... Kek orang kalau nahan cepirit tuh ga enak banget!"

"Itu derita loe, ya... Dahlah.. Cabut kita.. Ntar gue ceritain kalau otak gue udah dingin... Hufttt..." Ucap Ghania lagi.

***

Ghania kini sedang mengaduk-aduk makanannya. Pikirannya berkecamuk.

"Loe jangan bilang-bilang ke Papi ya... Kalau gue beneran abis tawuran." Ucap Ghania jujur. Sedangkan Irfan seketika tersedak tahu susur yang belum genap masuk kerongkongannya.

"Lemah banget sih jadi cowok!" Ujar Ghania sembari menepuk-nepuk bahu Irfan, dan menyingkirkan air minum lelaki itu.

"Kampret emang loe! Kasih minum ngapa! Malah di singkirin! Mau jadi psikopat loe?!" Umpat Irfan yang dihadiahi kekehan Ghania puas.

"Itung-itung ganjaran buat cowok bermulut lemes kek loe... Hahaha" Jawab Ghania mengejek.

"Awas aja loe ya... Gue pendendam loh Ghan..." Ujar Irfan, tapi Ghania tak lagi perduli.

"Eh... Tapi gimana cerita loe bisa tawuran sih Ghan?" Tanya Irfan penasaran.

"Ya... Itu di sekolah gue ada anak yang suka gelud sama temen-temennya. Nah selama ini kan dia gak pernah ada yang berhasil ngelerai. Gue udah kesel tuh... Jadinya gue tendang pakai ilmu taekwondo gue... Eh.. Bocahnya jatuh!" Cerita Ghania jujur.

Silly LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang