21

248 21 0
                                    

Reo yang sudah berada di sebuah ruangan yang penuh dengan warna putih,di lapisi dinding seempuk bantal di sana,di ruangan itu hanya terdapat 1 kasur dan 1 kursi dan meja untuk makan dan selain nya adalah ruangan kosong tanpa benda apapun

Setiap hari yang reo lakukan adalah makan,pengecekan tubuh dan juga pemasukan cairan dari suntikan yang 3x sehari di lakukan oleh nya

Tubuh reo saat ini sudah cukup membengkak karna mengalami pemasukan cairan yang cukyp berlebihan pada tubuhnya,lebam dimana mana matanya juga membengkak.efek obat itu cukup besar pada reo belum juga dengan dosis yang di takat tidak main main seakan semua itu di buat untuk menyiksa nya selama beberapa hari kedepan

Reo termenung di ruangan itu,ruangan putih yang membuatnya hanya bisa melakukan aktifitas yang sama secara berulang ulang

"Reo....saat nya pemasukan cairan" ucap seorang perawat yang datang ke ruangan nya dengan brangkar yang penuh dengan jarum suntik dan juga cairan

Reo hanya mengikuti perintah,dia hanya diam tidak melakukan apa pun,dia tidak memberontak selama proses nya berlangsung.

Dia tau kalau semua itu akan menjadi awal ia masuk kenerakan tapi semua itu jauh lebih baik jika dia harus terus melibatkan orang lain dalam kehidupan nya,terutama nagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Nagi kau harus makan" saat ini hanya chigiri yang berada di dekatnya untuk saat ini

Bachira saat ini sibuk mengurus isagi yang belum juga pulih di rumah sakit,sedangkan kaiser?dia bukan seperti kaiser yang biasanya,seorang kaiser yang penuh dengan energi,jail dan bahkan omongkosong selalu keluar dari mulutnya tapi kali ini hanya ada keheningan,wajahnya yang memucat dan mimik wajah nya yang mengeras tak pernah terlihat menghangat kembali saat kehilangan ness saat tragedi beberapa hari lalu

"Tinggalkan aku"

"Tapi kau harus makan,lihat tubuhmu yang kurus ini,apa yang akan di katakan reo nanti"

"Reo?yakin sekali kau kalau reo akan kembali"

"Aku mengatakan itu karna aku yakin"

"Yakin? Bahkan kita saja kalah kuat dengan mereka,mau apa kita?"

"Pesimis sekali kau,setidak nya kau makan"

"Lebih baik mati"

"Apa itu yang hanya bisa ku dengar dari mulut mu hah?" Chigiri yang sudah geram dengan tingkah nya akhirnya pergi meninggalkan nya,dia sudah cape terus terusan harus berdebat dengan nya tanpa ada apapun

Nagi menatap pintu yang sudah mulai tertutup,dia sebenarnya ingin sekali menyelamatkan reo,tapi di lihat dari manapun mereka sudah kalah telak dari mereka,mulai dari senjata,penjaga dan yang lain nya sudah sangat telat

Pintu tiba tiba saja terbuka kencang,nagi yang semulanya terdiam menatap keluar kaca mendadak kaget dan menatap siapa yang berani berani nya mendobrak kencang kamarnya

"Nagi...bagaimana kabarmu?ku dengar dari berita kau sedang kesulitan,butuh bantuan?"

"......aiku?apa yang kau lakukan di sini?"

"Ga denger atau gimana sih?aku dateng ke sini untuk membantu mu"

"Dari?"

"Huhh....melawan sae dan mengambil reo kembali"

"Itu....mustahil,dari awal sungguh mustahil"

"Mustahil?apa kau tau obat yang akan di beri pada reo membuat beberapa sel otak nya melemah nantinya?apa kau tau dosis yang dia terima?apa kau tau bagaimana keadaan nya sekarang?tidak kan?apa kau mau menyerah"

"....dia yang memintaku menyerah"

Aiku mulai geram dan mendekat kearah nagi,dia mencengkram rahang nagi tanpa memikirkan rasa sakit yang akan di terima oleh lawan nya saat ini

"Apa aku harus menerima tolakan untuk saat ini hah?di saat reo mengharapkan bantuan dan kau malah di sini diam saja?"

"Ck....kau tidaka kan tau apapun"

"Kau yang menyeretnya dari dunia damai,kau mebuatnya terjebak di ruang gelap,membuatnya di ketahui oleh banyak lisensi di luar sana dan kau menyerah begitu saja setelah menyeretnya begitu dalam?" Aiku melemparkan tubuh nagi ke pojok ruangan hingga terdengar suara benturan dari tubuhnya dan dinding yang dia terpa

"Makan dan pulihkan tenaga,aku tidak menerima penolakan sekecil apapun,kita kuat kita bisa mengalahkan mereka....akh iya aku membawa sniper baru yang mungkin akan membantu kita selama bachira dan isagi tidak ada"

Nagi terbagun dari rasa sakit nya saat menabrak dinding tadi dan menatap nyalang wajah aiku di depan nya.

"Siapa?"

"Ada niko,barou,shido,nanase dan juga zantetsu mereka sudah terlatih jadi jangan khawatir kan semuanya" aiku segera berjalan keluar dari kamar itu,emosi akan merusak pola pikirnya nanti dan dia lebih memilih menenangkan diri untuk saat ini

Sebelum aiku keluar dari ruangan itu suara nagi lebih dulu membuatnya terhenti

"Tunggu....aiku"

"Apa?"

"Terimakasih...kau sudah menolongku"

"Aku hanya balas budi" aiku segera meninggalkan ruangan itu.meninggalkan nagi sendiri di sana

'Reo...bersabarlah,dan tunggu aku'

anjing dan tuan nya (nagireo) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang