🌻20 :: Ayo Cari Solusi!!

19 8 1
                                    

Johan mendengus kesal. Siang ini, dia seharusnya bermalas-malasan, menikmati hari libur kuliah dengan santai, tanpa harus pergi kemana-mana. Tetapi kenyataannya, siang bolong dengan terik mentari ibu kota, Johan harus rela mengorbankan waktunya hanya untuk menunggu seorang kolega Papa nya di bandara. Konon, kolega yang satu ini amat penting, Papa tidak akan mungkin menjalankan projek baru tanpa beliau. Dan hari ini, beliau secara pribadi mengunjungi Jakarta, untuk sekadar berbincang sepatah dua patah kata bersama Papa.

Anak jangkung itu tidak peduli dengan urusan bisnis. Toh, dia ini anak jurusan informatika, bukan bisnis.

Johan tengah menunggu. Sudah sedikit lama, sebab enggan membiarkan kolega sang Papa yang nantinya menunggu. Dia duduk di lobby barat, seraya terus memeriksa ponsel setiap lima menit sekal, jaga-jaga jika kolega itu menghubunginya-- Papa sudah memberikan nomor telepon Johan pada sang kolega.

Namun, tiba-tiba. Kedua netra Johan menangkap sosok yang tak asing lagi, dress hijau muda, beserta bandana bunga dan docmart senada. Sosok itu sedang berbincang asik bersama seorang pria dan membawa satu koper besar. Johan tak memalingkan atensi nya, sampai dia benar-benar yakin bahwa orang itu memang orang yang dia kenali-- Myla. Akhirnya, Johan memberanikan diri untuk mendekat.

"Myla?"

Yang dipanggil menoleh.

"Ternyata benar kamu! Kamu mau kemana?"

Myla dan wajah datarnya, menjawab, "Kemana pun bukan urusan kamu?"

"Baby, who is he?"

Mendapat pertanyaan seperti itu dari pria yang bersama Myla, Johan mengerutkan kening. Baby? Apakah pria ini kekasih baru Myla? Apakah ini alasan dia memilih mengakhiri hubungan? Benar bukan karena Yoseph?

"Wait. Who are you?" tanya Johan.

"Hans. Myla's Boyfriend."

"Since when?"

"About Four years? I don't remember clearly. How many years have we been?"

"How?"

"Hay man! What's wrong with you?"

Johan kembali menatap Myla. "Jadi selama ini aku selingkuhan? Fuck you, Myla!!"

Dan drama ini berakhir. Johan akhirnya mengerti mengapa Yoseph selalu mengungkit perselingkuhan, dan mengapa Yoseph mengatakan bahwa Myla berselingkuh. Apa yang dikatakan Yoseph memang benar, Johan merasa dia terlalu bodoh. Jatuh begitu dalam pada seseorang yang bahkan menjadikannya sebagai opsi terakhir.

Siang itu, bukan hanya matahari ibu kota saja yang panas, namun hati mungil Johan pun turut merasakan panas.

Panas yang tak tahu dengan apa harus diredakan.

.....

Johan membawa tamu penting hari ini kehadapan Papa. Tepat di sebuah apartemen yang tak jauh dari komplek. Seiring Papa nya membicarakan bisnis, Johan menunggu diluar. Menyesap rokok elektriknya dan memandang jalanan ibu kota melalui kaca apartemen.

Tidak ada yang bisa dia lakukan sekarang. Kembali ke komplek? Bahkan suasana komplek saja sudah hancur akibat pertengkaran dia dengan Yoseph, dan yang terbaru karena memperebutkan Icher. Kini, komplek bukan lagi tempat yang nyaman. Lantas, kemana Johan harus bertekuk lutut dan menceritakan panas nya api yang berada dalam hati nya?

"Rokok elektrik? Merk apa?"

Johan tersentak. Lelaki itu menoleh dan mendapati seorang gadis putih dengan rambut sebahu tengah berdiri tepat disampingnya. Dengan segera, dia mematikan rokok elektriknya.

Colourthetic [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang