🌻04 :: Trio J. Johan, Jerico, Juniar.

45 13 0
                                    

I like you more the world may know but dont be scared.

Cause Im falling deeper, baby, be prepared.

Lagu dari Ysabelle Cuevas yang satu itu menjadi lagu favorit Johan. Lagu ini juga lah yang menjadi saksi bisu tatkala pemuda bernama lengkap Johan Anton Napoleon ini mengagumi Mykhaela—seorang gadis cantik mahasiswa Sastra Inggris. Liriknya yang menjabarkan akan keinginan hati sang penyanyi sangat mewakili diri dia yang dulu dan juga diri dia yang sekarang. Sebab fakta nya, dari dulu hingga sekarang rasa suka Johan pada gadis itu tidak pernah berubah ataupun berkurang.

Pagi-pagi sekali, Johan sudah rapi. Pemuda itu sudah siap berangkat kuliah di jam 6 pagi, karena sebelum sampai di kampus, dia harus menjemput sang kekasih—Mykhaela, atau yang kerap disapa Myla. Semula, Johan ingin mengambil izin berhubung semalam dia pulang dari rumah Nathan lewat pukul 2 pagi, tetapi karena semalam Myla meminta untuk diantar berangkat kuliah, maka Johan dengan lapang dada siap mengorbankan jam tidurnya.

Johan tidak satu almamater dengan Myla. Keduanya bertemu secara tak sengaja di toko buku, kala Johan hendak membeli buku fiksi untuk dihadiahkan pada Icher, lalu tak sengaja menemukan dompet merah muda yang tergeletak di lantai toko buku. Awalnya, Johan berniat untuk menyerahkan dompet itu ke pusat informasi, dia membuka dompet dengan hati-hati dan mencari kartu identitas pemilik dompet. Namun, semuanya menjadi semakin rumit sewaktu Johan ditegur dengan kasar oleh salah satu pengunjung disana.

"Mas, ngapain buka-buka dompet teman saya?"

Johan terperanjat. "Oh, ini punya temannya mbak?"

"Iya."

"Maaf, tadi jatuh disini. Saya ambil dan niat saya mau liat identitas pemilik, habis itu saya serahkan ke pusat informasi," jelas Johan.

"Halah, alasan!! Mas pasti mau curi uang nya, kan?"

"Astaghfirullah, Mbak. Jangan suudzon. Uang mah saya juga punya banyak, mbak!"

"Dih, sombong."

Perdebatan tak berlangsung lama, sebab teman dari perempuan yang menuduh Johan dan juga sang pemilik dompet, menghampiri keduanya. Cantik, menjadi kesan pertama Johan kepada pemilik dompet merah muda. Johan menyerahkan dompet itu, lalu menyuruh si pemilik untuk mengecek isinya untuk memastikan masih utuh atau tidak. Beruntung, Isinya masih utuh.

Si perempuan membungkuk mengucapkan terimakasih sekaligus meminta maaf atas perlakuan temannya yang tidak sopan.

Satu detik pun, Johan tidak memberi kesempatan pada kedua matanya untuk berpaling dari paras cantik perempuan itu. Maka ketika si perempuan hendak pergi, Johan secara spontan mencekal lengannya.

"Maaf, boleh tahu namanya?"

Si perempuan mengerutkan kening. "Saya, Myla."

"Kenalin, saya Johan."

Begitulah asal usul kisah cinta Johan Anton Napoleon yang kemudian berlanjut ke tahap pacaran dan bertahan 9 bulan lamanya.

Johan mengemudikan motornya dengan kecepatan penuh, enggan membuat Myla menunggu kehadiran dirinya. Sesaat setelah pemuda itu sampai di depan kost yang dihuni Myla, selang beberapa menit kemudian yang ditunggu-tunggu akhirnya keluar.

"Kamu nunggu lama, ya? Maaf ya, Johan!"

Jantung Johan berdegup kencang waktu lihat Myla melangkah mendekat pada dirinya. Gadis itu tampak mempesona ketika mengenakan cardigan merah muda, dan jepit rambut motif bunga yang dikasih Johan minggu lalu.

Sudut bibir Johan mengembang. "No problem, aku baru nunggu belasan menit, kok."

"Belasan menit, kamu bilang itu baru?"

Colourthetic [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang