Hinata terus melirik jam di dinding. Ini sudah hampir jam delapan malam, namun sang suami belum juga pulang.
Dia sedang duduk di meja makan dengan banyak makanan tersaji di sana. Dia sengaja memasak banyak karena hari ini suasana hati~nya sedang baik.
Hinata mendesah lelah. Tidak biasanya sang suami pulang terlambat tanpa memberi kabar. Dia beranjak dari duduk~nya, menuju ruang tengah dan dia mendudukan diri~nya di sofa.
Keraguan~nya membuat Dia hampir saja mengangkat gagang telepon di atas nakas sebelah sofa untuk menelepon sang suami. Namun Hinata kembali menarik tangan~nya
Dia memang gadis kuat yang bahkan tidak merasakan apapun di awal masa kehamilan. Namun dia tidak bisa jika harus terus merasa khawatir atau risau.
Hinata mendesah lelah sekali lagi. Dia harus bersabar. Dia mencoba menyangkal segala pikiran buruk yang hinggap di kepala~nya yang kecil. Suami~nya itu bukan orang biasa yang bisa selalu pulang kerja tepat waktu. Dia punya banyak hal yang harus dia kerjakan bahkan secara mendadak.
Pemandangan indah lampu kota dari balik jendela kaca yang ada di depan mata~nya bahkan tidak bisa membuatnya tenang saat ini.
Dia memilih untuk menyandarkan kepala~nya pada punggung sofa seraya memejamkan mata.
Aku akan menunggu!°°°
Naruto kembali pukul sembilan malam ini dengan rasa bersalah memenuhi seluruh kepala~nya.
Salahkan saja dia yang terlalu bodoh dan tidak bisa menolak segala permintaan wanita itu, Shion. Yang meminta~nya untuk tidak pulang cepat ke rumah karena ini adalah pertama kali~nya lagi mereka bertemu setelah beberapa tahun.
Padahal dia hanya menemani Shion yang sibuk meminum Wine seorang diri sambil bercerita mengenai banyak hal. Dia tidak ikut apa yang gadis itu lakukan. Dia butuh kesadaran~nya malam ini agar sampai di rumah dengan selamat. Menemui sang istri yang sudah pasti menunggu dengan khawatir.
Pria itu berjongkok di depan wajah sang istri yang tertidur dengan lelap di sofa. Tangannya tergerak untuk menyingkap dahi~nya yang tertutup helai-helai anak rambut. Menyentuh hidung kecilnya yang mulai dingin.
'Apa dia sudah makan?'
Dia adalah suami bodoh yang begitu jahat sekarang!Naruto terus memaki diri~nya dalam hati karena telah Membuat Hinata menunggu hingga dia tertidur pulas di atas sofa. Rasa bersalah yang memang seharus~nya pria itu rasakan.
Naruto bangkit dan menaruh jas dalam tentengan~nya ke atas sofa. Dia mengangkat tubuh sang istri dengan lembut. Meraih tubuh kecil~nya yang tertidur dengan rasa khawatir tadi.
Dia membawa Hinata menuju kamar mereka.
Sang istri tertidur dengan lelap hingga dia tidak tergelak lagi dalam gendongan sang suami. Naruto menaruh tubuh Hinata dengan lembut ke atas ranjang. Mengangkat selimut hingga sebatas bahu~nya. Dia kecup dahi sang istri dengan lembut. dia tahu, apa yang dia lakukan sekarang tidaklah sebanding untuk membayar rasa bersalah~nya.
Pria itu bangkit menjauh, dia menjatuhkan diri~nya ke sofa yang ada di sebelah ranjang seraya mendesah lelah. dia melepas dasi~nya dengan kasar.
'Bukankah sekarang dia telah menjadi pecundang?'°°°
Hinata membuka mata~nya setelah dia mendapati sang suami sudah tidak ada di sebelah~nya. Dia mendesah lelah.
'Apa pria itu tidak bisa menunggunya sampai dia bangun untuk pergi bekerja?'
![](https://img.wattpad.com/cover/361223385-288-k83161.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella N' Four Knights[END]
FanfictionNaruhina X Sasuhina Start : 20 Januari 2024 Finish : 15 Februari 2024 Twin Of Cinderella N' Four Knights(Hyojeong Version) Hinata di titipkan pada keluarga Hasirama oleh ayahnya yang menghilang secara tiba-tiba. di sana, di keluarga kaya yang hid...