Epilog

414 28 18
                                    

🎧A Whole New World~Peabo Bryson&Regina Bel

°°°

Keadaan rumah begitu berantakan beberapa hari ini. Hinata menghembus nafas dalam. Dia dalam kondisi hamil besar dan lihatlah apa yang di lakukan keempat saudara itu. Dia tidak habis pikir dengan apa yang di lakukan keempat cucu Kakek saat ini.

Lihatlah semua perlengkapan bayi yang bertebaran di seisi rumah. Di setiap sudut ruang kosong telah terisi berbagai hadiah kiriman dari Sasuke, Toneri dan Gaara. Belum lagi beberapa perlengkapan bayi yang Naruto bawa setiap pria itu pulang kerja.

Keempatnya begitu antusias menyambut kehadiran kesatria selanjutnya kakek yang berjenis kelamin laki-laki.

Sasuke mengirim ranjang bayi berwarna biru model Eropa dengan kesan klasik yang minimalis. Jangan lupakan kelambu, baby Chair dan beberapa Assesories bayi dari~nya yang berwarna senada.

Toneri, pria itu mengirim banyak baju-baju bayi model terbaru yang tergantung di atas hanger di pojokan sebelah telivisi di ruang tengah rumah~nya. Sepertinya, pria itu sudah berniat menjadi stylist sang calon keponakan sejak dia masih bayi hingga beberapa tahun kedepan.

Pasalnya, pria itu juga mengirim banyak baju ukuran balita dari brand ternama yang terlihat keren. Dan itu, terus membuat Hinata berdecak kesal. Sepertinya, Pria itu berniat menjadikan calon anak~nya idol di masa depan seperti diri~nya.

Gaara, cucu bungsu Kakek mengirim banyak mainan terbaru yang terlihat mahal. Ada berbagai jenis mainan mulai dari mobil pramodel hingga miniatur alat transportasi dan berbagai peralatan edukasi mengenai seni.

Hinata mendecak kesal sembari berkacak pinggang. Dia terlalu pusing melihat semuanya.

Sedangkan Naruto, sang suami belum memberikan aba-aba jika mereka akan melaksanakan renovasi rumah untuk mempersiapkan kedatangan bayi mereka nanti.

Suara pintu yang terbuka setelah suara Beep membuat Hinata mengalihkan pandangan~nya ke arah pintu utama saat ini.

"Sayang!!!" Naruto memasuki rumah seraya membawa sebuah boneka beruang besar berwarna putih di pelukan~nya."Dimana aku bisa menaruh ini? Aku sudah kehabisan tempat untuk Menata~nya!"Ucap pria itu santai seraya memasuki ruang tengah.

Hinata membulatkan mata~nya.
Lagi?
Dia kembali membawa boneka yang sudah menumpuk di dalam kamar hingga nyaris dia tidak kebagian tempat untuk berbaring di atas ranjang mereka.

"Haii!" Suara Toneri yang menyapa Hinata kembali membuat dia tercekat. Pria itu berjalan di belakang Naruto sembari menenteng enam Papperbag belanjaan di tangan kanan dan kiri~nya. Meski sebaris senyum lebar menghiasai wajah tampan~nya. Hinata hanya bisa membalas~nya dengan senyum hambar sembari mengerutkan dahi.

Di belakang Toneri kembali hadir Gaara yang datang membawa sebuah kotak besar berwarna biru Navi. Yang sudah dapat Hinata tebak apa isi dari kotak tersebut.

"Kakak ipar! Dimana aku bisa menaruh ini?" Tanya Gaara tanpa rasa bersalah di Wajah~nya.

Sasuke menjadi yang terakhir datang dengan sebuah selimut besar yang di bungkus mengenakan plastik transparan dengan sebuah pita besar di atas lipatan~nya.

"Kenapa Tokonya tidak menyediakan kotak besar untuk barang mahal seperti ini? Menyusahkan sekali!" Gerutu Sasuke yang berjalan dengan kesulitan. Wajah tampan~nya hampir saja tertutup selimut besar dalam pelukan~nya.

"Apa kalian akan pindah rumah ke sini?" Tanya Hinata dengan wajah tidak percaya. Pada apa yang dia lihat dari keempat saudara tersebut.

Keempat~nya menaruh semua barang-barang yang mereka bawa di ruangan tengah dimana Hinata sedang berkacak pinggang saat ini seraya berdecak kesal. Dia tidak habis pikir dengan apa yang cucu-cucu kakek lakukan saat ini.

Cinderella N' Four Knights[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang