Ashel menangis sesenggukan di rumah Jessi, sang pemilik rumah sampai kebingungan harus melakukan apa, pasalnya entah sudah berapa tisu yang di habiskan Ashel untuk menghapus air mata, sementara Jessi hanya bisa mengelus-elus punggung Ashel sembari menenangkan.
"Kan udah gue bilang sih shel kalo jamet tuh berpotensi nyakitinya lebih gede, gue kasihan sama lo tapi pengen ngakak juga" Jessi bersusah payah untuk tidak mengeluarkan tawanya, tapi tetap saja ekspresi yang ia tunjukkan sangat menyebalkan di mata Ashel
"Jesi!! dia tuh gak jamet huhu hiks, dia kenapa gak bilang sih kalo udah ada cewek, kenapa ngetreat gue baik banget gitu loh, udah tau cewe tuh gampang baper."
"Cel lo tuh cantik ya! gak usah nangis bombay kayak gini deh, sayang banget air mata lo aduh! mending nangisin drakor deh dari pada si jamet kabupaten itu, banyak cowo ganteng, tajir, pengertian yang mau sama lo. di jamin mereka pada antri habis ini,"
"Hiks, beneran?" Tanya Ashel memastikan
"Iya sayangkuu, udah ih jangan nangis. gue gofood in deh, mau apa?"
"Hiks yaudah mau udon sama leci tea"
"Okey, udah jangan nangis hapus air mata lo habis ini Olla sama kak Chika dateng, gak mau kan di ceng-cengin mereka?"
"Iiya jes, makasih ya"
✨️✨️✨️
Di rumah Jessi
"Bejirr keren banget lu met! terus terus gimana... mati gak tuh si mokondo itu?"
"Heh! ya gak gitu juga, kasian ntar temen gue jadi kriminal" Sangkal Chika yang dari tadi asik bercerita soal tindakan Olla menangani Elvan
"Kak Chika gapapa?" Suara bindeng Ashel mengalihkan perhatian Chika, gadis itu tersenyum kecil
"Gue gapapa, untung gue punya temen jamet kek Olla nih, si penyelamat"
"Wedehhh" Apresiasi Jessi menoel noel pipi Olla.
Perasaan Chika sebenarnya campur aduk antara senang dan sedih, senang karena masih banyak teman yang mempedulikanya, sedih karena tak di pungkiri hati nya masih sakit atas perilaku Elvan yang mementingkan party dari pada dirinya. 7 bulan juga bukan waktu yang sebentar, tapi semoga saja dengan adanya mereka Chika bisa segera move on.
"Lagian ya dia tuh badan doang gede, di senggol dikit pala nya langsung pargoy," Komentar Olla mulai membersihkan make up nya
"Anjing AAHAHAHA,"
Sementara Ashel hanya memperhatikan sambil mengangguk-angguk kecil, mau ngakak juga tapi susah, sebab ia masih dalam keadaan berduka.
Alias patah hati.
Di putusin jamet kuproy kalo kata Olla.
"Acel tumben banget gak exited cerita, kenapa lo? eh muka lo sembab ya, habis nangis?" Tanya Chika meminta jawaban, kemudian ia melirik ke arah Jessi memberi kode untuk memberi tahu apa yang terjadi.
Jessi menghela nafas hendak membuka suara, namun belum saja bercerita Ashel sudah menangis duluan.
"Huaaaa jessii jangan di ceritain duluu hiks"
"Lah lo apain jess?!" Ucap Olla keheranan.
Rasanya Jessi ingin ikut menangis saja, menangani tantrum Ashel memang tidak semudah yang ia bayangkan, Jessi hanya menggaruk tengkuknya bingung.
Tanpa basa basi Chika langsung mengintimidasi Ashel "Cel, lo yang bilang ya kalo ada yang kesusahan tuh sebisa mungkin kita bantu! nah lo malah gabolehin Jessi buat cerita, se gak percaya itu lo sama kita kita?!
"Iya, lu nangis ceker seblaknya jalan sendiri."
"Apasih jokes lo gak lucu Olla! hiks ggue malu!"
"Kenapa? habis cosplay badut di pasar malem demi nafkahin cowo jamet lo itu ya?!" Komentar Olla asal
"Olla!! hiks enggaaa"
"Ya terus kenapa dong Asheliaa! pusing nih gue bawaanya pengen gebuk pala banteng,"
"Bu mega?" Jessi malah di ladeni, celetukanya sebelah jurang pula.
"Engga, elo pala lo kayak banteng,"
"Tapi janji jangan ketawa...."
"Gak mau janji, ketawa tuh anugerah dari Tuhan ANJAYYY" Ucap Olla tengil sembari memasang senyum iblis jahanam, Chika yang tidak tega langsung melempar Olla menggunakan body lotion
"Diem dulu, entar dia gak mau cerita!"
✨️✨️✨️
Acel/Ashel
Si anak cengeng serta pundungan everyday
✨️✨️✨️
Boleh kali di vote^^
Terima kasih sudah berkenan baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Chika's Other Side [ END ]
Teen FictionMenemukan orang yang salah berkali-kali membuat ia sadar mungkin memang takdirnya tidak layak untuk di cintai Punya dua kakak laki-laki yang merumitkan hidupnya. Satu tempramental, satu mental issues. Untuk pasangan hidup? kisahnya hampir sempurna...