22

371 46 0
                                    


Mbak Rumi memutuskan masuk ke dalam kamar setelah di rasa rumah ini aman karena Gian juga sudah pergi, jujur dia juga tidak tega melihat majikanya tersiksa sedemikian rupa, sempat tertegun dengan keadaan kamar yang sudah berantakan, dalam hati mbak Rumi merutuki diri karena terlalu patuh pada Tuan nya, hingga tidak sadar mungkin akan ada nyawa yang di pertaruhkan dari kemarin.

Terdengar suara air menyala, dengan segera mbak Rumi mendorong pintu kamar mandi menemukan Chika yang tertunduk lemas sambil merintih di bawah air shower yang masih menyala. "Nona Chika!"

Buru-buru mematikan air shower, mbak Rumi keluar sebentar mengambil handuk, menyelimuti tubuh Chika lalu di bawa nya keluar dengan hati-hati. Mbak Rumi yang tau keadaanya hampir menangis menyalahkan diri nya sendiri, ini bukan seperti nona Chika yang dia kenal.

"Mbak Rumi.... kkenapah... ggak nolonginh akku.. hiks.." Lirih Chika pelan dengan badan yang sudah menggigil.

Mbak Rumi sudah menangis melihat keadaan Chika sekarang, ia menenangkan gadis itu sebentar dengan wajah penuh khawatir. "Maaf maaf mbak Rumi telat, sebentar ya mbak Rumi panggil—

Belum selesai berbicara tubuh Chika sudah ambruk di atas kasur sontak saja membuat mbak Rumi memekik histeris. "PAK DADANG!!"



✨️✨️✨️


Jessi dan Olla sudah selesai kelas menyempatkan diri mampir sebentar ke bazar umkm yang di selenggarakan anak manajemen, menunggu Ashel terlalu lama karena dia memang beda kelas dari mereka, kalau kak Chika memang anak manajemen di pastikan mereka akan bertemu sebentar lagi.

"Kak Chika mana ya, kok gak keliatan dari tadi." Celetuk Olla clingukan di depan stan aksesoris di temani Jessi yang sedang memilih-milih gantungan kunci.

"Anak manajemen banyak kali lla"

"Biasanya tuh anak muka nya paling bersinar Jess, di liat dari monas juga langsung keliatan."

Jessi membayar barang yang ia pegang sebelum berlalu pergi menanggapi ocehan Olla. "Lucu gak sih" Kata Jessi memamerkan gantungan kuncinya.

Olla melirik dengan tatapan menghujat "Sehari aja gak barongsai, ayan kali lu"

"Dih, ini mau tahun baru imlek ya! makanya gue beli."

Olla mengedikkan bahu saja, susah kalo udah fanatik barongsai. "Cari tempat yuk gue laper, sekalian nungguin mereka"

Jessi menyetujui.

"Gue kok punya feeling gak enak ya Jess soal kak Chika, ya gue tau tabiat bang Sean emang hobi mabuk tapi mengingat cerita Ci Shani kok gue jadi parno sendiri."

"Ck gue juga kepikiran terus dari semalem, ini telfon sama spam chat gue pun gak ada yang masuk, masih centang satu dari kemarin ya at least kalo rusak cepet-cepet benerin lah, hp kan juga penting buat kuliah mana ada anak kuliah gak megang hp coba, yang SD aja kadang udah pake"

"Aduh langsung kita grebek aja kali ya rumahnya?"

"Jangan gegabah, lo tau keluarga kak Chika itu bukan sembarang orang, seperti kata Ci Shani kita harus ngumpulin banyak bukti baru bertindak, eh wait udah di bales sama orang nya."

Olla langsung mendekat ke arah Jessi

"Si Chika?"

"Bukan. gue bayar hacker buat nyari tau orang yang pertama kali uploud soal identitas kak Chika,"

Isi Chaat

+62786xxxxx : Berdasarkan informasi yang saya tau orang itu login menggunakan email ini Kak ( kanakaseanJR@gmail.com )

Chika's Other Side [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang