Followers instagram Chika itu lumayan, ada ratusan ribu lah kiranya. Jadi, kalo di pikir Chika ini pengangguran bisa jadi engga, karena kalo dia lagi gabut kadang Open endorsment, mengingat banyak tawaran yang masuk lewat dm.
Tapi di bilang selebgram dia juga gak mau, takut kalo nama nya makin tinggi orang bakal tau kalo dia anaknya pak Antonio aktor papan atas itu, dan pak Antonio juga gak mau privasi nya di ketahui publik takut di ganggu, begitu pun Chika yang malas jika memancing keributan kalo udah sama papah, bakal banyak pertikaian nantinya
Pagi itu papah langsung balik mengantar selingkuhan beserta anak anaknya. Chika jadi iri papah bisa se care itu dengan anak orang lain.
Semalam orang asing itu menginap, Chika kesal tentu saja, dan pagi ini mereka akan di antar pulang oleh papah. ya, Chika senang karena orang asing itu akhirnya beranjak pergi dari rumahnya meskipun cuma sehari tapi rasa-rasa ia memelihara jin dalam satu rumah, amat panas melihat orang orang itu satu atap.
Sedih karena papah jarang pulang, sekali pulang bawa malapetaka bagi Chika.
Chika mengerjakan endorsan hari ini, libur masih sisa 3 hari lagi jadi dari pada bosan, ia memutuskan untuk mempromosikan produk di akun instagramnya.
"Tuh kan warna nya gak ilang, ini bagus banget guys pilihan warna nya juga banyak, atau kalo bibir kamu kering bisa banget pake ini di jamin bibir pecah pecah langsung ilang, yuk langsung ceckout sebelum promonya abis, kapan lagi kan duit seratus bisa dapet 5 varian ini."
Chika menyudahi rekamnya lalu segera mengunggah vidio tersebut, semoga saja feedbacknya banyak ke orang yang rela mengendorse nya padahal Chika juga tidak terlalu famous banget.
Mendadak cemas, tubuhnya spontan berdiri dari kursi mencari jaket yang tergantung di balik lemari dan meraih kunci mobil di atas meja, sial nya baru membuka pintu ada dada bidang yang langsung menubruk dahi nya seolah mencegah Chika untuk pergi
Chika pun mendongak dengan mimik terkejut.
"Kak Gian ngapain ke sini?"
"Semalem siapa cowok itu?" Tanya Gian dingin.
Chika tau banget pembicaraan kali ini bakal panjang dan mungkin ia akan dapat kekerasan lagi tapi ini bukan waktunya untuk menjelaskan, Chika gak punya waktu untuk sekedar mendebatkan hal sepele perkara semalam.
"Kak pliss nanti aja ya gue jelasin, gue buru buru sekarang" Meski dengan wajah meyakinkan, Gian tetap tidak mengizinkan untuk keluar bahkan pergerakan Gian kini mengunci pundak Chika rapat-rapat.
"Ngerti bahasa manusia kan? SIAPA COWO ITU??"
"Bukan siapa siapa kak cuma temen, kalo kak Gian minta penjelasan lebih lanjut, jangan sekarang pliss, gue lagi ada janji sama temen"
Prangggg
Lampu belajar Chika pecah.
"Masih mau ngelawan?,"
Meski ini sudah biasa bagi Chika tetap saja ia takut, kekerasan tetaplah hal menakutkan sekalipun sudah menjadi hal wajar bagi sebagian orang. Susah payah Chika menahan air mata nya agar tidak jatuh, hati nya sakit sekali menyaksikan kak Gian seenaknya membanting barangnya.
Chika tidak berani melawan tak ada yang bisa di lakukan kecuali menunduk.
Gian mengangkat dagu Chika tinggi-tinggi, memaksa gadis itu untuk bicara "Gausah nunduk, ngomong ayo ngomong! siapa cowo semalem?,"
"Hiks... temen kak temen" Mohon Chika dengan dua tangan menyatu.
PRANGGG!!!
Gian ganti membanting bingkai foto Chika, beralih melempar vas bunga ke sembarang tempat dengan brutal. Cowok itu jika sedang marah barang apapun bisa di jadikan pelampiasan untuk di banting, tak cukup sampe situ Gian dengan sigap menyaut air tumbler di atas meja lalu menyiramkan isinya ke arah Chika hingga basah.
"Kalo lo gak kasih tau, gue bakal kasih tau papah kalo lo bawa cowo ke rumah! gue juga bakal kasih tau kalo srkarang lo mulai narsis di sosial media buat jadi selebgram, mau bikin reputasi papah hancur lo?!"
"Apasih kak, sedikitpun gue gaada pikiran buat hancurin reputasi papah, gue gak narsis dan gue bukan selebgram"
Gian bertambah marah bergerak cepat menyambar tubuh Chika dengan kasar.
BRAKKK!!
Tubuh Chika terpelanting ke tembok, tangan ringan Gian dengan mudah melakukannya, cowo itu menghela nafas kasar mencengkram kerah baju Chika kuat-kuat, ingin membalas meledakkan emosinya lagi, tapi urung sebab dirinya sudah cukup lelah untuk hari ini.
"Sean yang bilang sama gue, lo ketemu cowo semalem, hp lo gue bawa jangan keluar kamar, gue kunciin lo dari luar,"
Pintu langsung di tutup kasar membuat Chika terlonjak kaget, buru buru kaki jenjangnya menuju arah pintu
BRAK BRAK BRAK
"BUKAA!"
"KAK JANGAN KUNCIIN GUEEEE!"
"KAK GIANNN!!"
"KAK BUKA KAKKK"
BRAK BRAK BRAK
"KAK GIAN PLISSS BUKKAAAA"
"BUKA!"
"CHIKA MOHON BUKAAA!!"
BRAK BRAK BRAK
"SIAPAPUN TOLONG BUKAAA"
"BUKA PLIS BUKAAAA!!"
"Anjing!"
Tak bisa berbuat apa apa, pada akhirnya yang di dapat Chika hanya harapan kosong, tidak ada yang peduli padanya sekalipun bang Sean. Rumah ini seolah-olah sudah di setting oleh Gian.
Tubuh Chika merosot lemas di depan sofa kamar, bukan rasa sakitnya melainkan rasa cemas bagaimana keadaan Olla saat ini, siapa cewe itu? Chika takut jika cewe yang menyerang Olla adalah suruhan dari Elvan.
Mantan kekasihnya.
"Anjing... anjing! anjing! bangsaaat!"
✨️✨️✨️
Mulai serius ya
Jangan lupa vote nya kakakTerima kasih telah berkenan baca^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Chika's Other Side [ END ]
Teen FictionMenemukan orang yang salah berkali-kali membuat ia sadar mungkin memang takdirnya tidak layak untuk di cintai Punya dua kakak laki-laki yang merumitkan hidupnya. Satu tempramental, satu mental issues. Untuk pasangan hidup? kisahnya hampir sempurna...