Part 5

360 60 44
                                    

Malam tiba sheren baru saja mandi dan akan turun ke lantai bawah untuk makan malam, dia perlahan menuruni tangga bersama dengan clara pastinya.

Sampai dimeja makan dia langsung duduk bersama dengan vagensa yang berada di depannya, vagensa tersenyum melihat perubahan putrinya yang sekaarang ini."bagaimana harimu sheren apa kau bersenang senang hari ini?," tanya vagensa menatap putri tercintanya.

Sheren balas tersenyum menatap ayahnya,"iya sedikit menyenangkan walaupun ada sedikit hal menyebal kan, ayah kenapa ayah harus menyuruh pengawal itu menemaniku padahal aku ini tidak akan kenapa kenapa," sheren menekankan kata kata terakhirnya.

Vagensa balas tertawa melihat sheren yang terlihat tidak nyaman,"seharusnya clara sudah mengatakannya padamu,dan ya kau harus dikawal oleh pengawal untuk berjaga jaga,ayah tahu kau pemberani dari dulu tapi ayah tidak mau kau kenapa kenapa sheren menurutlah," lanjut vagensa dengan serius,"banyak musuh ayah diluar sana, apalagi kalau ada yang tahu kau anak dari menteri ekonomi kerajaan Ferland bisa bahaya sheren," lanjut vagensa.

Sheren menghela nafas berat,"kenapa harus seperti itu sih," ucap sheren sambil menatap makanan yang sudah disiapkan oleh para pelayan.

"Tapi ayah kenapa pengawal itu seperti sangat mengenalku?," tanya sheren pada vagensa penasaran.

Vagensa tersenyum tipis kepada sheren,"kau tidak ingat padanya padahal dia orang yang dari kecil bersamamu," vagensa mengulurkan tangannya mengelus surai sheren penuh sayang.

Sheren menelan ludahnya tanpa suara,oh iya gue kan transmigrasi dan novel itu gue lupa sama alurnya siapa ya memangnya ah pura pura ngak inget aja deh batin sheren dengan bingung,"ah ayah aku ingat tapi lupa namanya hehe," sheren menggaruk belakang lehernya.

Vagensa menggelengkan kepalanya merasa aneh dengan kelakuan sheren,"dia itu adalah.."

🍀🍀🍀🍀

Sheren mendudukan dirinya diayunan balkon kamarnya ditemani oleh clara, dia menikmati semilir angin malam yang dingin, dia terus mengingat ucapan
ayahnya pada dirinya tentang pengawal itu.

Flasback on

"Dia itu adalah sahabatmu dari kecil namanya Erland,
dia yang selalu menjagamu selama ini," lanjut vagensa
dengan senyum tipis.

Mata sheren melebar,"Sahabat ayah bilang! tapi dia ini sangat menyebalkan ayah," ucap sheren sambil memalingkan wajahnya kesal.

Vagensa tertawa pelan,"dialah yang menjagamu selama ini, bahkan saat kejadian mengerikan kau hampir dibunuh seseorang tidak dikenal dia yang melindungimu".

"Dibunuh aku hampur dibunuh itu sangat mengerikan,
tapi ayah tenang saja sekarang aku bisa lebih menjaga diri," lanjut sheren sambil memakan camilan kesukaan
nya yang ada dimeja.

"Apapun alasanmu kau akan pergi dengan pengawal kemanapun sekalipun pengawal itu bukan erland", vagensa memperingatkan putrinya dengan sangat serius.

Sheren menatap clara dengan jengkel karna daritadi
clara hanya menyibukkan dirinya dengan makanan
yang dimakannya tidak habis habis."hey kau itu makan sangat lama sekali seperti siput saja," sheren menatap clara kesal.

"Oh lady kau tidak tahu betapa enaknya makanan ini,
ini benar benar lezat," ucapnya dengan semangat. Sedari kecil Clara begitu menyukai Crossiant.

"Baiklah sepertinya aku akan pergi menemui pengawal Erland," lanjut sheren dengan serius.

Clara berhenti mengunyah makanannya dan kembali
menatap sheren,dia menaruh kembali crossiant yang dipegangnya,""mau apa lady bertemu pengawal Erland
ini sudah sangat malam lady," clara menatap sheren dengan rasa khawatir.

Misteri Transmigrasi Sheren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang