Part 14

163 12 2
                                    

Happy Reading

Budayakan vote sebelum baca yah

Sore menjelang malam sheren berjalan-jalan di dekat istana menelusuri taman bunga, bunga-bunga yang berada di taman itu sangat indah dan mekar, burung- burung berkicau bunga yang terus mengayun ke sana kemari, susana yang tenang dan sunyi membuat sheren merasa segar dan bebas.

Sore menjelang malam sheren berjalan-jalan di dekat istana menelusuri taman bunga, bunga-bunga yang berada di taman itu sangat indah dan mekar, burung- burung berkicau bunga yang terus mengayun ke sana kemari, susana yang tenang dan sunyi membuat ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fyuhh sangat menenangkan, tempat-tempat di dunia ini sangat indah dan terjaga tidak seperti di duniaku isinya cuma polusi dan kemacetan," ucapnya penuh ketenangan.

Ia mendekati sebuah kayu kayu kecil dan memotongnya sekecil mungkin dengan hati-hati agar tidak patah, setelahnya ia menyeringai sinis.

"Elis Elis kau pikir aku bodoh ya kau bilang aku tidak bisa menjatuhkanmu sedangkan aku punya seribu cara untuk membuatmu diambang kehancuran," sheren membawa kayu kecil itu kembali ke istana ia menyembunyikan kayunya disakunya.

Ia berjalan mengendap-endap memasuki pintu belakang kemudian ia berjalan terbirit-birit menuju kamarnya, ia segera menaruh kayunya di meja dan menjahitnya menjadi sebuah boneka kecil.

Kemudian ia menyiapkan lilin dan membuat lingkaran  dari banyaknya lilin di tengah-tengah kamar dan ia duduk ditengah-tengah lilin itu dan memegang bonekanya.

"Tunggu aja elis bangsat aku akan menyantetmu uhuyy," sheren terkekeh kemudian ia membacakan sebuah mantra dan menusukkkan paku satu persatu pada boneka kecil itu.

"Mit komat kamit mbah dukun baca mantra syuh syah syuh syah wuss," ia berdiri dan menaruh bonekanya di tengah-tengah lilin, dan ia segera melangkah keluar lingkaran.

"Hahah! Lihat saja apa yang terjadi pada putri gadungan dan ratu drama itu," Sheren tertawa seperti orang jahat.

"Jika ini berhasil aku akan melanjutkan pembalasanku yang lebih ketce anjazz." Sheren menari-nari penuh kesenangan.

"Everywhere I go, bring the beatbox boom chiki boom chiki chiki boom oh yeahh," ia terus menyanyikan lagu nct yang berjudul beatbox.

Sementara itu Edsel baru saja pulang dari luar ia melewati kamar sheren tetapi ia mengrenyit saat mendengar suara wanita yang bernyanyi lagu yang ia tidak mengerti namun terasa aneh,"apa lagi yang wanita gila itu lakukan."

Ia membuka kenop pintu dan melihat sheren yang sedang bernyanyi dan menari tarian yang ia tidak tahu, ia terkejut saat melihat lilin berjejer melingkar di tengah kamar itu,"apa yang sedang kau lakukan!."

Sheren terkejut dan berbalik ia melotot saat melihat keberadaan edsel yang menatapnya tajam,"k-kau sudah pulang," ia menelan ludahnya.

"Apa yang kau lakukan kenapa ada banyak lilin yang menyala di sini katakan," ucapnya dingin.

"Ah hehe tenang tenang aku hanya bermain saja sebentar lagi aku matikan kok hehe," sheren terkekeh gugup.

Edsel mendengus,"baiklah jika tidak maka kau mungkin aku hukum karna telah membakar istana ini."

Setelah itu Edsel menutup pintu dan melangkahkan kaki panjangnya melewati kamar sheren.

Sheren menghela nafas lega dan mencibir,"kalau tidak kau mungkin aku hukum nyenyenye dia selalu saja begitu padaku,"

Kemudian sheren mematikan semua lilinnya satu-persatu dan merebahkan tubuhnya di ranjang,"huahh aku yakin elis bangsat bakal habisss ditanganku cih aku sangat dendam."

□□□□

Di kerajaan Ferland ada seorang gadis yang sedang minum teh dengan damainya bersama dengan pelayannya, gadis itu adalah Elis bersama dengan pelayan yang selalu menemaninya yaitu lucky.

Ia menyeduh teh dengan perasaan bahagia,"kau tahu lucky, sheren itu gadis payah dan bodoh hah dia tidak akan pernah bisa melawanku dengan cara apapun hah memang bodoh."

Lucky tersenyum simpul,"tentu saja putri anda yang paling hebat dan cerdas patut saja anda sangat dihormati rakyat."

Elis menyelipkan sehelai rambutnya kebelakang telinganya,"bahkan felix pun tetap terjatuh di pelukanku hahaha," ia tertawa licik.

Tetapi ada hal yang tidak bisa diduga tiba-tiba ia merasakan gatal diwajahnya dan ia menggaruknya sedikit agresif,"akhh! Kenapa gatal sekali wajahku lucky apa yang terjadi padaku."

Lucky terkejut,"putri anda merasa tidak nyaman sepertinya apa saya perlu melakukan sesuatu untuk mengobati lukanya," tatapannya prihatin.

"Cepat kompres wajahku dengan air hangat sial!."

Lucky segera membawa air hangat serta kain kompres dan setelahnya ia dengan teliti mengompres wajah elis,
"Nona apa sudah lebih baik?."

Elis meraba wajahnya yang terasa gatal,"perih dan panas aku tidak tahan."

"Putri mungkin anda perlu tidur terlebih dahulu saya yakin pasti besok pagi sudah sembuh," ucapnya seraya mengompres.

"Baiklah aku akan tidur sekarang menyingkirlah aku akan tidur sekarang."

Ia membaringkan tubuhnya ke tempat tidur
dan mencoba menutup mata hingga ia terlelap perlahan.

Keesokannya Elis terbangun dan mengerjabkan matanya melihat sinar matahari yang sudah menyinari paginya.

Ia meregangkan tubuhnya dan duduk kemudian ia mengambil kaca kecil dan menempatkannya di depannya ia berteriak terkejut melihat wajahnya yang berubah drastis,"akkhhh!! Ini tidak mungkin," ia melemparkan kacanya ke lantai hingga retak.

Wajah Elis berubah total banyak benjolan merah kecil sebesar kelereng diwajahnya dan terlihat beberapa kerutan menujukan ketuaan kulit yang ada di hidung serta dahi dan pipinya.

"TIDAKKK!! ini tidak mungkin wajah cantikku tidak!!," ucapnya penuh frustasi.

Ia mendekati kaca bening depan almari besarnya dan mengaca,"wajahku kenapa seperti ini! SIALAN!," perlahan elis meneteskan air matanya saat menunjukkan emosi frustasi yang besar.

Ia melemparkan semua barang di meja dengan penuh amarah,"SIALANNNN."

___________________________^_^_____________________________

Ayo vote dan komen biar author semangat melanjutkan part selanjutnya okee😉

Semangat marathon ceritaku sengggg!!

Misteri Transmigrasi Sheren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang