Beberapa jam berlalu, Nadlyne belum juga bisa tertidur, ia merasa tidak tenang dan gelisah. Akhirnya ia memutuskan keluar kamar menuju kitchen untuk mengambil air mineral
Ketika membuka pintu kamar, ia mendapati Arsenio yang sedang memejamkan mata disofa kecil yang ada diruang tamu unit hotel tersebut. Sebisa mungkin Nadlyne memelankan langkahnya
Nadlyne tidak ingin Arsenio terusik karena pergerakannya. Ketika sudah diarea kitchen, Nadlyne duduk di kitchen bar, ia menuangkan air mineral dan langsung meneguknya habis
"Kenapa belum tidur?" ucap Arsenio yang tiba tiba datang menghampiri Nadlyne
"Astaga, kamu buat saya kaget" Nadlyne benar benar terkejut dengan kedatangan Arsenio yang sangat tiba tiba
"Maaf maaf, kamu kenapa belum tidur?" tanya Arsenio kembali. Ia kemudian duduk di kitchen bar samping Nadlyne
"Saya ga bisa tidur" ucap Nadlyne
"Kenapa? kamu ga nyaman?" tanya Arsenio
"Nyaman ko" jawab Nadlyne
"Terus kenapa ga bisa tidur?" tanya Arsenio lembut dengan menatap mata Nadlyne
"Saya ga akan bisa tidur kalau—" ucap Nadlyne menggantung
"Kalau apa?" tanya Arsenio
"Udah lah, ga penting. Kamu sendiri kenapa kebangun? pasti karena keganggu saya ya? maaf" ucap Nadlyne
"It's okay, saya baru aja mau tidur tadi pas kamu keluar kamar" jawab Arsenio
"Kamu mau tidur disofa kecil itu?" tanya Nadlyne
"Ya iya, kamar disini kan cuma ada satu"
"Maaf ya karena saya kamu jadi tidur disofa"
"Ga masalah, yang penting kamu nyaman" jawab Arsenio. Beberapa saat tidak ada perbincangan apapun sampai Nadlyne berucap
"Sen" panggil Nadlyne menatap Arsenio
"Hm?" jawab Arsenio menatap balik Arsenio
"Kalau kamu mau, kamu boleh tidur disofa besar yang ada didalam kamar" ucap Nadlyne. Ia tidak tega melihat Arsenio tidur disofa dengan ukuran setengah dari badannya itu
"Emang gapapa?" tanya Arsenio
"Gapapa, kan saya yang nawarin. Lagian emang kamu bisa tidur disofa kecil ruang tamu itu?"
"Kamu ga takut sama saya?" tanya Arsenio
"Kenapa harus takut?" tanya Nadlyne
"Saya laki laki pada umumnya nad. So, is it okay if i sleep in the same room as you?" ucap Arsenio
"Saya percaya sama kamu, jadi kamu juga harus jaga kepercayaan saya. Atau kamu ga yakin sama diri kamu sendiri?" jawab Nadlyne, ia terus menatap mata Arsenio. Arsenio diam beberapa
"Ya, saya yakin" Nadlyne pun segera pergi berlau kembali ke dalam kamar
Arsenio tak segera menyusul Nadlyne ke kamar. 15 menit berlalu, baru ia masuk kamar dan mendapati Nadlyne yang sedang memejamkan mata tetapi terlihat gelisah dan tidak tenang
"Nad, kamu kenapa kaya gelisah gitu? masih belum bisa tidur?" tanya Arsenio lalu mengarahkan tubuhnya untuk tertidur disofa besar tepat disamping bed
"Hm? iya, saya masih belum bisa tidur" jawab Nadlyne menghadapkan tubuhnya ke Arsenio.
Sekarang posisi mereka saling berhadapan dengan Arsenio yang tertidur di sofa dan Nadlyne diujung bed, membuat jarak yang jauh dari Arsenio
"Kenapa? kayanya waktu itu pas kita di Amsterdam kamu juga ga bisa tidur, walaupun waktu itu kamu alasan ke saya tapi saya tau kamu ga tidur Nad" ucap Arsenio. Nadlyne tidak menjawab apapun, ia hanya memandang wajah Arsenio dengan pandangan yang sulit diartikan oleh sang tuan
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Do I Begin
Romance[NARASI SEDANG DI PERBAIKI, MASIH BERANTAKAN!] Kisah dua orang yang dipertemukan karena keadaan, dua orang yang terpaksa memulai ikatan demi kesepakatan orang tua. Keadaan ini memaksa mereka untuk menerima takdir dan membawa mereka ke ambang takdir...