22

2.9K 172 1
                                    

Kedekatan Nadlyne dan Arsenio semakin intens. Semakin mereka mengenal satu sama lain pastinya ada saja perdebatan atau perbedaan pandangan dalam beberapa hal, justru itu semua membuat hubungan mereka terasanya nyata

Pertengkaran adalah nama lain dari cinta dan kasih karena itu memberi ultimatum bahwa hubungan bergerak ke arah yang benar. Selama itu juga Nadlyne terus berusaha mencintai Arsenio, tentu tak mudah walau memang Nadlyne sudah memiliki rasa nyaman terhadap sang tuan

Rasa nyaman dan rasa cinta itu adalah dua hal yang berbeda. Jujur saja Nadlyne sudah merasakan sesuatu yang berbeda saat bersama Arsenio, ia merasa rasa cintanya sudah mulai tumbuh, akan tetapi ia belum bisa memastikan perasaan tersebut benar-benar rasa cinta atau bukan

***

(Room chat Nadlyne — Arsenio)

Nadlyne :
Sen, mau lunch ditempat biasa?

Arsenio :
Maaf nad, kayanya kalau ditempat biasa ga akan cukup waktunya, soalnya jam 13.35 saya ada meeting lagi dikantor

Nadlyne :
Oh okay, kalau gitu kita lunch dikantor kamu aja ya? nanti saya kesana

Arsenio :
Itu lebih baik hahaha, saya tunggu dikantor
Arsenio :
Hati hati dijalan ya, see you cantik!

***

Pukul 11.45 Nadlyne sudah menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Sesuai janjinya dengan Arsenio tadi, ia segera beranjak keluar ruangannya untuk menuju kantor lelakinya. Ini memang menjadi rutinitas mereka sekarang, lunch bersama

Biasanya mereka lunch di resto favorit Nadlyne, tetapi mereka juga sering lunch dikantor Nadlyne ataupun kantor Arsenio seperti sekarang. Semua orang juga sudah mengetahui status mereka jadi mereka sudah bebas sekarang

"Mau ketemu laki lo pasti kan?" ucap Aurelie yang baru saja mendapati Nadlyne keluar ruangan dengan membawa tas

"Hehehe you know me so well" jawab Nadlyne tersenyum manis kepada Aurelie

"Balik kantor lagi ga?" tanya Aurelie

"Gue udah ga ada kerjaan, jadi nanti langsung ke butik" balas Nadlyne. Memang hari ini ia hanya ada satu jadwal meeting dikantor

"Yaudah sana hati hati" Nadlyne mengangguk, lalu ia segera pergi dari hadapan Aurelie

Setelah 45 menit perjalanan akhirnya Nadlyne sampai dikantor Arsenio dengan paper bag makanan ditangannya. Ia langsung disambut oleh Chindy, sekretaris Arsenio di lobby

"Selamat siang Ibu Nadlyne, Pak Arsenio sudah menunggu diruangannya. Mari saya antar" ucap Chindy dengan senyum ramah

"Selamat siang, terima kasih Chindy" jawab Nadlyne membalas senyumannya

Nadlyne diarahkan menuju ruangan lelakinya, pegawai yang melihat Nadlyne langsung menyapa sang puan dengan sopan seraya menunduk hormat. Nadlyne berjalan anggun dengan senyum merekah diwajahnya. Setelah sampai didepan ruangan sang tuan, ia segera masuk ke dalam

"Hey heyy" ucap Arsenio seraya berdiri menyambut Nadlyne, dengan sigap ia langsung merangkul sesaat perempuan pujaan hatinya

Arsenio memperhatikan penampilan Nadlyne yang terlihat sangat cantik, Nadlyne menggunakan setelan jas hitam dengan pashmina hitam yang diikat rapi, heels boots hitam, ditambah kacamata tipis yang bertengger dihidungnya

Where Do I BeginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang