09. waktu bersama bunda
🍁🍃
sudah hampir 1 minggu ini Asyifa menjalani hari liburnya, pagi ini ia akan ikut dengan bundanya ke pasar karna bahan bahan masakan di rumah sudah mulai akan habis.
di pagi yang cerah nan sejuk ini dua wanita cantik itu sedang berjalan riang dengan sesekali bercerita satu sama lainnya, suara tawa menghiasi perjalanan kali ini.
hingga saat sedang asik bercerita Syifa menghampiri bapa bapa yang sedang duduk dengan 1 wadah yang ia taro di hadapannya Syifa memberikan selembar uang lima puluh ribu.
sang bapa yang menerima itu tersenyum hangat dan mengucapkan banyak banyak trimakasih pada Syifa dan bundanya, lalu mereka melanjutkan untuk membeli bahan bahan masakan.
"bundaaa." panggil Syifa
"iya nak? kenapa?." jawab bunda
"nda Syifa pengen itu deh, enak banget itu nda aku sering beli kalo di sekolah." pinta Syifa.
"yang mana nak? di sini kan banyak yang berjualan." jawab bunda
"itu nda kue ape, beli itu yu nda Syifa mauuu." ucapnya dengan muka yang sudah sangat menggemaskan, bunda yang melihat itu tidak bisa untuk menolak permintaan anaknya itu.
mereka berjalan menuju penjual kue ape, Syifa yang sangat mau kue itu sangat girang saat benar benar di belikan oleh bundanya, mereka sedikit menunggu untuk mendapatkan kue itu.
setelahnya mereka berjalan untuk menunggu angkutan umum untuk mereka pulang, matahari sudah mulai menampakan dirinya membuat ibu dan anak itu merasa gerah.
namun tidak lama dari itu mereka mendapatkan angkutan umum yang lumayan sedikit penuh, hingga akhirnya Syifa dan bunda sudah berada di depan rumah mereka.
"kakaaa, ndaaa." panggil Rafa dari depan sana yang sudah menunggu bunda dan kakanya pulang dari pasar.
ia berlari dan mengambil beberapa kantung belanjaan yang di bawa oleh bunda dan kakanya, dengan rasa senang yang terpancar ia menanyakan sesuatu pada sang bunda.
"ndaa titipan ade di beliin gak?." ucapnya dengan senyum yang trus terpancar.
"emm nda lupa sayang gimna dong?." ucap bunda dengan mengusap kepala anak lelakinya ini.
"yah nda mah, padahal aku pengen banget." ucap Rafa, senyum yang sedari tadi mengembang seketika hilang begitu saja.
bunda yang merasa iba pun tertawa melihat expresi putranya ini lalu berucap "bercanda sayang, ada ko ini, masa bunda lupa si buat beliin apa yang anak bunda mau.".
"seriusan bunda? bunda gak lupa?" tanyanya dengan senyum yang kembali terpancar.
"iya sayang, ayo bawa masuk dulu bunda pegel ini dari tadi gak duduk duduk." ucap bunda.
mereka masuk ke dalam rumah, Rafa berjalan menuju dapur untuk menaruh belanjaan yang tadi sudah di beli sedangkan bunda dan Syifa mereka sedah beristirahat di ruang tv.
Rafa menghampiri mereka dan memeluk bundanya sembari mengucapkan kata terimakasih karna sudah membelikan apa yang ia mau.
iya Rafa ingin mainan yang ia pernah liat namum waktu itu belum sempat ia bilang dan ingin beli, nah karna hari ini bundanya dan sang kaka ke pasar jadi deh Rafa menitipkan itu pada bunda.
saat mereka sedang asik berkumpulan terdengar suara ketukan pintu dan salam "Assalamualaikum" ucap seseorang yang ada di balik pintu sana.
"wa'alaikumsalam." jawab mereka serentak, bunda berjalan untuk membukakan pintu ternyata yang ada di sana adalah abi Shodik yang baru saja pulang dari meeting.
"abi sudah pulang tumben ko masih siang bi?." tanya bunda sembari menyalami tangan sang suami.
"iya nda hari ini emang abi pulang cepat, di mana anak anak?." jawab sekaligus pertanyaan yang abi berikan kepada bunda.
"itu di ruang tv, sini abi biar bunda yang bawakan tasnya." ucap bunda.
"tidak usah bunda cantik ini berat biar abi aja ya, ayo ke anak anak." ajak abi dengan menggandeng tangan bunda dan mencium kening istrinya ini dengan hangat, dan bunda walau sudah terbiasa di perlakukan seperti ini oleh suaminya namun tetap saja selalu seperti ada kupu kupu yang terbang di perutnya.
"abiii, abi udah pulang." ucap Rafa yang langsung berlari ke pelukan abinya dan Syifa yang langsung menyalami tangan sang abi.
"udah nak, hari ini abi pulang cepat." jawab abi Shodik sembari mengusap kepala putranya.
"biar abinya bersih bersih dulu nak, Rafa sama bunda dulu sini kalo abi sudah beres nanti bisa main sama abi." ucap bunda yang di angguki oleh Rafa.
sambil menunggu abi, bunda dan Syifa bergegas ke dapur untuk membereskan belanjaan yang mereka beli tadi, dan memasak untuk makan siang hari ini.
tidak lupa juga dengan Rafa yang senantiasa selalu membantu bunda maupun kakanya, dengan semangat mereka memasak hingga selesai dan makan siang bersama.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.oke pasti pertanyaan yang sama, gimna sama part ini? semoga gak ngebosenin yaaa, tungga part selanjutnya bakal ada kejutan untuk kalian semuaa
jangan lupa apa?, jangan lupa vote dan komen juga follow ya gayss biar aku makin semangat buat uploadnya papayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR ASYIFA
Ficção Adolescentehayy semua gimana nih kabarnya? hari ini gimana? semoga baik baik terus yaaa kenalin ini karya pertama aku, rill hasil pemikirin dari aku sendiri, jangan salpok sama nama aku dan tokoh utama di sini ya gays karna namanya sama sama Syifa ahaha, penas...