07. Hari ke dua ujian
"kita tidak tau prasaan seseorang terhadap kita itu bagai mana, karna itu jangan terlalu berexspetasi terlalu berlebih"
🍁🍃
Hari ini adalah hari kedua ujian, mungkin bagi sebagian murid hari ini tidak semenegangkan hari kemarin, namun tetap saja perasaan mereka degdegan dengan hasilnya nanti.
Karna bel sekolah belum berbunyi dan itu menyebabkan bangku tempat Syifa duduk ramai di kerumini oleh beberapa siswa siswi yang bertanya tentang pelajaran hari ini.
Ada yang minta penjelasannya ada juga yang berdiskusi soal jawabannya, Syifa di sekolah cukup terkenal dengan kepintarannya.
Tak heran juga jika di sekolah ini banyak yang menyukainya, namun apalah daya dengen sikap Syifa yang acuh dan cuek terhadap lawan jenis.
Pernah di suatu ketika saat ada seorang laki laki yang memberinya coklak ia menolaknya dengan keras namun itu laki laki sangat memaksanya dan dengan terpaksa Syifa menerima coklat itu.
Tapi jangan salah paham, coklat itu bukan Syifa yang makan melainkan Salsa dan Syahra
Kata mereka si sayang takut mubajir jadi mending mereka makan.Bell terdengar, dengan segera mereka semua duduk pada bangkunya masing masing, tidak ada yang mengobrol atau apapun itu hanya keheningan saja yang ada.
Tak, tuk, tak, tuk
suara sepatu wanita yang begitu nyaring saat menyentuh lantai, tidak lama terlihatlah guru muda yang terlihat cantik dan anggun dengan pakaian yang terlihat sangat cocok saat di pakai guru tersebut.
"Assalamualaikum, anak-anak." sapa guru itu
"Wa'alaikumsalam ka" jawab semua murid, kenapa di panggil kaka, karna selain umurnya yang masih muda beliau juga adalah seorang pembina pramuka, jadi tidak aneh lagi jika ia di panggil kaka.
"Sekarang hari kedua ujian kalian, Semangat, jangan terburu buru, dan hati hati dalam mengisi soal tersebut karna ini yang menjamin kalian bisa lulus atau tidak." ucap sang guru yang di dengar dengan serius.
"Siap ka."
Guru itu membagi rata kertas ujian pada semua murid yang ada di kelas tersebut sampai saat ia sudah selesai ia bertanya "apa ada yang ingin di tanyakan sebelum memulai ujian?.".
"Tidak ada ka."
"Baiklah, kalian bisa mulai dari sekarang tidak ada yang berisik ya." ucak guru itu dengan berjalan menuju meja guru.
Waktu terus berjalan hingga hampir 1 jam kelas hening sampai akhirnya terdengar suara
Tok, tok, tok " Assalamualaikum ka kia, boleh bicara sebentar di depan." ucap salah satu guru yang tiba tiba ada di depan pintu."Wa'alaikumsalam boleh bu." jawab guru yang juga pembina pramuka itu yang sekarang kita tau namanya adalah Kia, atau dengan nama lengkap Kia Ayundira.
"Anak Anak kaka tinggal sebentar ya." ucap ka Kia dengan melangkahkan kakinya keluar kelas.
Saat sudah sampai depan ka Kia menyalami tangan guru tersebut dan bertanya "ada apa ya bu?." Tanyanya.
"Em jadi gini ka Kia....." guru tersebut menyampaikan maksudnya yang datang ke kalas di mana sekarang ka Kia mengawas.
"Oh gitu baik bu, saya usahakan." ucap ka Kia dengan berpamitan untuk kembali ke kelas.
"Baik, karna waktu kalian sudah habis segera kumpulkan kertas ujian kalian di meja." ucap Ka Kia dengan tegas.
Mereka semua maju satu persatu untuk mengumpulkan soal ujian tersebut dengan hati yang terus berdoa agar hasil akhirnya sama dengan yang mereka harapkan.
Waktu terus berjalan sampai akhirnya bell pulangpun terdengar nyaring di telinga seluruh murid, dengan cepat mereka membereskan barang barangnya dan bersiap untuk pulang.
Syifa berjalan dengan ke 3 sahabatnya berbarengan, mereka mengobrol hingga akhirnya tidak terasa sudah sampai di parkiran.
"Syif, kamu ikut aku aja hari ini gak usah naik angkot dulu" ucap Syahra menawarkan tumpangan.
"Iya tuh Syif kamu ikut Syahra aja, aku mau nganter Bella belanja dulu jadi kita gak bisa bareng" lanjut Salsa ikut menyarankan.
"Emm maaf ya Syif aku minta Salsa buat anter aku dulu" ucap Bella ikut menimpali.
"Iya iya gapapa, Syah aku ikut kamu emang gak ngerepotin?" Tanya Syifa.
"Engga Syif tenang aja" jawab Syahra
"Yauda Syif, Syah kita duluan ya, Assalamualaikum" ucap Salsa dan Bella berbarengan.
"Iya hati hati, Wa'alaikumsalam" jawab Syifa dan Syahra dengan Syifa yang memakai helm.
"Yuk Syah"
Syahra menjalankan motornya dengan laju standar dan Syifa menikmati angin yang menerpa wajahnya yang cantik.
.
.
..
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Huhu, sorry ya untuk part sekarang sedikit gak sebanyak di part sebelumnya, semoga di part selanjutnya bisa banyak yaa
jangan lupa vote komen dan follow juga ya gaysss buat info selanjutnya, Papay
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR ASYIFA
Fiksi Remajahayy semua gimana nih kabarnya? hari ini gimana? semoga baik baik terus yaaa kenalin ini karya pertama aku, rill hasil pemikirin dari aku sendiri, jangan salpok sama nama aku dan tokoh utama di sini ya gays karna namanya sama sama Syifa ahaha, penas...