Hari pertama

605 36 12
                                        

Jangan tersinggung dengan kalimat atau kata bodoh yang author tuliskan, ini semua hanya ketikan belaka dan tak ada unsur penghinaan atau pencemaran nama baik karena sesungguhnya author sangat mencintai seorang Jung Hoseok dan semua pemeran sampai-sampai author bingung bagaimana cara membawa Jung Hoseok pulang kerumah author

Oke baik kalimat diatas memang sedikit gila karena menulis ini juga author sedang stress bahkan sampai hampir gila

Mari kita baca saja langsung tanpa harus menunggu Jung Hoseok benar-benar datang

Selamat membaca!!

(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Dengan kaki yang terus bergoyang, terlihat pemuda duduk dengan tak tenang di sebuah sofa besar dan mewah serta empuknya melebih kasur, jika tidak ingat sedang berada dirumah orang, maka mungkin pemuda itu sudah terlelap karena jujur saja sofanya begitu nyaman untuk tidur.

Terlalu lama menunggu sampai makanan dan minuman yang tadi di suguhkan sudah habis ia lahap, untung dia masih normal jadi tidak melahap sekaligus dengan piring dan gelasnya

"Maaf, nona apakah pemilik rumah ini masih lama untuk kembali?" Tanyanya pada seorang gadis yang berdiri tak jauh dari sana dengan memakai seragam pelayan

"Mungkin sebentar lagi tuan muda akan pulang, biasanya di jam segini beliau sudah sampai"

"Oke baiklah aku akan menunggu"

Lagi dan lagi pemuda itu bergerak gelisah, mengingat dia memang tidak berbakat dalam hal menunggu, rasanya kakinya itu gatal kalau tidak bergerak barang sedetik saja. Mata yang melebar terus menatap sekeliling mansion mewah itu, tapi tak ada raut kesenangan dimatanya karena yang dia lihat hanyalah dominan warna gelap, seperti abu tua atau coklat gelap dan bahkan hitam, buktinya saja guci mewah dekat pintu utama itu berwarna abu dengan sedikit corak putih sebagai gambar bunga

Sungguh tempat tinggal yang membosankan, aku tak habis pikir pasti pemilik rumah besar ini orangnya sangat kaku dan tua, lihat saja seleranya buruk

Hinanya dalam hati, mulut setan dan hati yang sama dengan mulutnya itu tak bisa berkata manis seperti senyumannya. Matanya kembali berfokus pada sebuah benda yang menggantung di dinding, yah lukisan, dia melihat lukisan bunga yang lagi-lagi dengan warna membosankan yaitu coklat kemerahan, intinya segala prabot dirumah itu 95% berwarna gelap. Pemuda Jung itu jadi membayangkan kalau pemilik mansion mewah tersebut juga bermuka gelap dan menyeramkan, sejenak ia bergidik ketika imajinasi bodohnya itu berkelana di otaknya yang tidak berguna

Astaga harus sampai kapan aku disini, akankah sampai dunia berganti menjadi surga, aku sudah hampir 3 jam menunggu dan duduk seperti orang tidak berguna disini

Batinnya menggerutu, kenapa dia harus membatin seperti itu padahal memang benar dia tidak berguna, buktinya saja sampai diusir dari kontrakan gubuk reot kalau kata Jeon Jungkook, tapi kalau kata Jung Hoseok sih kontrakan nya lebih mirip kandang sapi yang jelek dan bau, untung saja yang mengontrak adalah pemuda tampan Jung Hoseok, jadi dia dengan rajin setiap hari membersihkan rumah walaupun setelah itu dikotorinya lagi. Pemuda Jung itu kalau dalam mode malas, maka dia akan seperti kuda Nil yang bermain lumpur dan memakan apa saja

Oke baiklah, cukup lama menunggu__ ahh ralat sangat lama menunggu, akhirnya pemilik rumah pun pulang bersama dengan seorang pria lain disebelahnya berjalan tenang serta senyuman lebar berbentuk kotak itu menghiasi wajahnya.

Pemuda Jung berdiri dari duduknya lalu membungkuk sopan memberi salam "maaf, apa anda pemilik rumah ini?" Tanyanya sopan

Iyalah dia masih punya sopan santun asal kalian tau, jangan karena kebodohannya itu kalian pikir dia tidak sopan

BabysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang