Kembali lagi dicerita gabut author, ide membosankan dan dialog yang tak jelas author tuliskan di chapter ini. Maafkan bila chapter ini tak sesuai ekspektasi kalian semua tapi yang jelas author sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menulisnya jadi tolong hargai oke
Cerita ini hanya fiktif belaka, tak ada unsur kesengajaan untuk menghina atau menjatuhkan reputasi dari pemeran, dialog yang terjadi di percakapan ini pun hanya karangan author jadi bijaklah dalam membaca dan jangan terprovokasi oleh kamar tak benar
Selamat membaca!!
(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)
Sudah 2 bulan waktu berlalu, itu artinya pemuda Jung sudah 2 bulan bekerja menjadi pengasuh kedua putra Min Yoongi dan selama menjadi pengasuh, dia sama sekali tidak mengalami kesulitan bahkan semakin hari ia semakin dekat dengan kedua bocah itu. Berbeda dari Jung Hoseok, pemuda Jeon setiap harinya terus menampilkan wajah kesal dan marah, bahkan tak jarang dia juga mengacak-acak kamarnya sendiri
Siang ini sekitar jam 11, Jeon Jungkook baru saja bangun dari tidurnya, semalaman ia pergi ke bar dan pulang ke rumah pukul 3 dini hari jadi hari ini dia terlambat bangun. Namun meskipun bangun di siang hari, tidak membuatnya menjadi lebih baik, karena mimpi sialan yang selalu mengganggunya itu terus datang ketika ia tertidur
Jeon Jungkook, kerap bermimpi basah bersama dengan pria bermarga Kim yang tempo lalu pernah tidur dengannya, hal itu benar-benar membuatnya kesal sekali, semakin dia mencoba untuk melupakan si pria pemilik senyum kotak itu, maka semakin wajahnya terus terbayang dimatanya "arrrggghhh sialan, kenapa mimpi itu terus datang!"
Ia menatap kesal pada tempat tidurnya yang sudah dicemari oleh bekas cairan yang keluar saat ia bermimpi basah bersama pria Kim, mau tidak mau dia harus mencuci kembali seprei itu dan mau tidak mau dia harus mandi wajib lagi hari ini. Karena selalu mencuci seprei hampir setiap hari, membuat nyonya Jeon bertanya heran pada anaknya
"Hey anak nakal, kenapa kau selalu mencuci seprei mu itu? Apa yang kau lakukan setiap malam hah, apa kau mengompol?" Tanya nyonya Jeon
"Apa yang kau katakan ibu, sangat tidak mungkin pemuda tampan seperti ku ini mengompol"
Tidak Jung Hoseok, tidak Jeon Jungkook, mereka berdua sama saja. Sama sama suka memuji diri sendiri yang membuat orang lain memandang jengah pada mereka "cih, pemuda konyol seperti mu bukanlah tampan tapi menyebalkan, seharusnya kau sudah menikah Jeon Jungkook, bukan terus berkelana seperti orang bodoh begini" Ucapan menyakitkan hati itu keluar bebas dari mulut nyonya Jeon
Jika pemuda Jeon tidak ingat dia sedang bicara dengan ibunya, maka wanita itu sudah ia bawa ke lautan dan ditenggelamkan disana, tapi sebelum itu terjadi mungkin saja kepalanya sudah terpisah dengan tubuhnya karena di tebas oleh pedang milik nyonya Jeon yang tajam. Nyonya Jeon hobi mengoleksi barang-barang antik seperti pedang, belati, dan senjata tajam lainnya yang berasal dari masa lampau, selain untuk koleksi, dia juga menggunakan senjata itu untuk mengancam anaknya ketika nakal dan susah diatur.
"Ibu ayolah, jangan membahas tentang pernikahan sekarang, aku masih ingin melanjutkan mimpiku"
"Mimpi apa yang kau maksud hah? Kau sama saja seperti Jung Hoseok yang nakal itu, entah sudah berapa lama dia tidak mengunjungi rumah ini, apa dia lupa kalau dia dibesarkan disini.. Haishhh kalian benar-benar membuatku hampir gila" Nyonya Jeon memijat pelipis nya karena terlalu pusing menghadapi anak-anak nakal itu
Dewa biarkan sekali saja aku mengumpat ibu ku, walaupun dalam hati tapi tolong jangan hukum aku, ibuku memang sudah gila bahkan dia sering bicara sendiri ketika kesal dengan ku
Batin pemuda Jeon yang tidak tau diri itu, jika saja nyonya Jeon bisa mendengar kata hati, mungkin sekarang juga pemuda Jeon itu sudah kehilangan nyawanya karena tusukan pedang milik ibunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter
RomanceDaddy Min, mungkin itulah panggilan yang cocok untuk seorang pria berdedikasi tinggi dan berekspresi se datar tembok kota, namun dia tetap tampan bahkan diusia yang tak lagi muda siapa yang mampu membayangkan pekerjaan menjadi babysitter yang harus...