⚠️ MATURED CONTENT ⚠️
Wonwoo memandang dengan kepuasan ketika melihat kengerian yang dihasilkan oleh tindakan brutal Mingyu. Mingyu, yang masih terbuai dalam efek memabukkan hasrat darah yang disebabkan oleh suntikan, merasakan campuran aneh antara kengerian dan kepuasan. Bau logam dari darah melayang di udara, mempertajam indera penciumannya.
Saat langkah-langkah mendekat dari belakang, Mingyu berbalik untuk menemukan Wonwoo berdiri di sana, dengan tenang bertepuk tangan. Senyum mengejek dokter itu mengungkapkan rasa puas, hampir seperti dia telah mengatur seluruh kekacauan. Mata Mingyu, masih berkabut oleh sisa-sisa kegilaan darah, bertemu pandangan hitam pekat Wonwoo.
"Kau benar-benar merangkul perubahan, Mingyu," Wonwoo berkomentar, suaranya membawa nada persetujuan. "Suntikan itu telah membuka sesuatu yang primitif di dalam dirimu."
Mingyu, masih bergumul dengan realitas tindakannya, mencoba menyusun kembali fragmen kenangannya. Dahaga akan darah, serangan membabi-buta terhadap yang diduga menyebarkan rumor—semuanya terasa seperti kilatan kabur. Namun, pengakuan Wonwoo memicu rasa bangga yang aneh di dalamnya.
"Inikah yang kau inginkan?" tanya Mingyu, suaranya campuran antara kebingungan dan ketidakpatuhan.
Wonwoo melangkah lebih dekat, jarinya dengan lembut melacak noda darah yang belepotan di kulit Mingyu. "Ini bagian dari dirimu sekarang. Peluklah, dan kau akan menemukan kekuatan yang tak terbayangkan."
Arti kata-kata Wonwoo mulai meresap, dan Mingyu mulai menyadari bahwa suntikan itu tidak hanya mengubah kemampuan fisiknya tetapi juga melepaskan sisi gelap dan predator dalam dirinya. Batas antara predator dan mangsa kabur, meninggalkan Mingyu berdiri di ambang kenyataan baru—tempat di mana dahaga darahnya bisa menjadi kekuatan pendorong.
Dalam keheningan aneh pascakerusuhan tersebut, Mingyu dan Wonwoo saling berhadapan, takdir mereka terikat dalam bayang-bayang tanah tandus yang mereka sebut sebagai rumah.
Namun, dalam keadaan bingung dan terguncang, Mingyu merasa ketertarikan terhadap kegelapan yang dia sentuh saat itu. Wonwoo, dengan senyumnya yang menggoda, mengetahui bahwa hati Mingyu telah dipikat oleh sisi gelapnya."Selamat datang di dunia baru, Mingyu," Wonwoo berkata, suaranya memenuhi ruangan. "Aku yakin keputusan ini akan membawa kita pada sesuatu yang lebih besar."
Mingyu, yang sekarang merasa getaran hasrat darahnya, memandang Wonwoo dengan tatapan yang memohon petunjuk. Namun, dokter itu hanya tersenyum dan melepaskan mantel lab yang menutupi tubuhnya. Dia menatap Mingyu dengan tajam, memancing keingintahuan di balik kegelapan matanya.
"Kita akan menjalani perjalanan ini bersama-sama, Mingyu. Dalam dunia ini yang kehilangan batas, kita akan menemukan arti sejati dari eksistensi kita."
Wonwoo melangkah menuju pintu laboratorium yang terbuka, membiarkan Mingyu mencerna semua kata-katanya. Dalam keheningan yang berat, Mingyu merenung pada perubahan yang telah terjadi, merasa getaran kekuatan yang baru tumbuh di dalam dirinya.
Sementara pintu lab tertutup di belakang mereka, Mingyu menyadari bahwa tak ada jalan kembali. Dunia gelap telah membuka pintu bagi mereka berdua, dan Mingyu dan Wonwoo bersiap untuk menghadapi segala konsekuensinya.
***
Wonwoo melangkah dengan hati-hati menuju apartemen Mingyu yang penuh dengan bekas darah dan kekacauan. Dengan tatapan tajam, dia mengerti bahwa Mingyu membutuhkan pertolongan untuk membersihkan diri dari jejak kegelapan yang baru saja terjadi.
"Kau butuh bantuan membersihkan diri," ujar Wonwoo, mencoba menawarkan bantuan dengan penuh perhatian.
Namun, Mingyu, yang terpaku pada gelapnya hasrat yang baru terbangkit, memandang Wonwoo dengan tatapan penuh nafsu. "Apa kita bisa melupakan semua ini?" bisiknya, memicu kilatan keinginan liar di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADLAND HUNTERS [MINWON FF]
Mystery / Thriller⚠️MATURED CONTENT. READ AT YOUR OWN RISK⚠️ Di Seoul yang dilanda gempa bumi, Mingyu, seorang pemburu berpengalaman, menjelajahi tanah tandus tanpa hukum. Di tengah kekacauan, ia bertemu dengan Dr. Wonwoo, seorang ilmuwan gila yang memimpin kamp rema...