5💅

359 41 2
                                    

•••••

kedua adik dan ketiga sahabatnya berkumpul di kamar Seokjin.

mereka langsung lari pas denger teriakan cempreng dan bunyi dentuman yang keras.

pas kelimanya cek ternyata pemilik rumah ini pingsan di deket pintu kamar mandi.

mereka buru-buru pindahin Seokjin ke kasur, Yoongi suruh Namjoon ambil minyak telon tapi yang di bawa Namjoon malah minyak goreng. Hoseok yang gemes jitak kepala pria tinggi itu.

"ini hyung."

Yoongi usap minyak telon ke bawah hidung Seokjin.

lalu atensi mereka mengarah pada pintu kamar mandi yang kebuka.

itu Taetae yang berdiri ketakutan dengan handuk yang melilit asal di tubuhnya.

"sini kamu dek."

Taetae jalan pelan banget sampe Jimin narik dia.

bocah itu natap ke arah kasur, Daddy pingsan.

"Daddy kenapa?" tanya Jimin.

"Daddy ndak mati~~~" gumam Taetae.

"APA?!!"

Taetae geleng kepala.

"tadi Daddy kamu apain dek?" tanya Jungkook.

Taetae mulai jelasin tuh kenapa Seokjin sampai pingsan begini, dia kaget karena Seokjin tiba-tiba berdiri di depan pintu kamar mandi.

karena reflek dia nutup pintu kamar mandi kelewatan kenceng sampe bikin ayahnya pingsan ke hantam pintu.

mereka yang denger cerita Taetae gak bisa sepenuhnya nyalahin bocah ini, karena mungkin dia kaget kan lagi mandi tapi di intip sama ayahnya.

"sini pake bajunya dulu."

Taetae mendekat ke arah Hoseok, cuma Hyung nya ini yang bisa menyelamatkan dia.

sejam kemudian Seokjin mulai buka matanya, pertama yang dia lihat adalah wajah anaknya yang lagi natap dia dengan senyum manis.

"Daddy hidup~~~"

Yoongi noyor kepala Taetae.

Seokjin mendudukkan dirinya lalu bersandar di kepala ranjang.

"kenapa kalian disini?"

pertanyaan konyol yang bikin Jungkook greget, mereka tuh khawatir sama elu Seokjin.

"lagi bacain yasin om, siapa tau setelah itu bagi warisan." ucap Jungkook.

Seokjin mendengus lalu natap anaknya yang lagi jambak rambutnya Yoongi.

"Taetae jangan nakal sama Yoongi hyung. kamu ingat Daddy pingsan karena apa?" tanya Seokjin.

Taetae berhenti jambakin rambutnya Yoongi lalu dia duduk di pangkuan ayahnya.

"calah na Daddy, Taetae adi mandi tapi Daddy liyat. itu tan ndak boyeh."

elu masih kecil!!

Seokjin hela nafas.

"ya sudah, maaf Daddy udah lihat Taetae mandi. sekarang ayo makan malam. kita pesan online saja."

mulai ricuh tuh, pada daftar pengen makan pizza, ramen, takoyaki, mie jebew, nasgor, martabak.

"Taetae mawu matan yam yam deplek."

"iya, kita pesan ayam geprek sama esteh." final Seokjin.

kelima bujang itu mendesah kecewa, mereka tetap kalah sama bocah satu ini.

kelimanya natap Taetae yang lagi lompat lompat diatas kasur.

Seokjin senyum teduh liat anaknya bahagia ya asalkan gak nanyain dimana ibunya berada.

"puna Nchim heung apa?~~"

"punya hyung paha atas dek."

Taetae lihat ayamnya, kok punya dia satu ekor?

lalu dia lihat punya semua orang, beda-beda juga apa ayahnya ini belinya gak adil?

dengan inisiatif yang baik dia ambil paha ayam terus sisanya dia bagiin.

Seokjin sempet bingung sama anaknya.

"loh kenapa nak?"

Taetae cemberut lihat ayahnya.

"Daddy ndak adil!! puna Taetae becal api punya meleta kecil~~ Taetae tacian liyat wajah meleta yan jeyek."

padahal udah tersenyum senyum tuh mereka lihat Taetae yang beda versi tapi langsung natap datar anak kecil di depan mereka.

mereka gak masalah kok ayamnya kecil karena itu juga mereka yang mau.

"gak papa kok Taetae, ini kami yang minta." ucap Hoseok.

Taetae menggeleng, dia tetap bagi-bagi ayamnya.

"ishh!! cudah atu mawu matan yam yam cama mie goyeng~~~"

Seokjin pengen marah tapi kasihan.

Taetae jalan keluar rumah, dia lewat pintu belakang. di perumahan ini aman kok gak bakal ada maling.

di belakang rumah dia liat ayamnya lagi main kartu sama kambingnya si Mingyu.

liat kedua hewan lagi asyik main bikin Taetae bosan, dia manjat pagar terus pergi ke rumah Mingyu.

di jendela dapur emak nya Mingyu liat anaknya si Seokjin mau main buru-buru sembunyikan kue nastar nya.

"aman dah roti gua."

sampai di rumah Mingyu ternyata ada Eunwoo main.

Taetae nimbrung aja tuh, kali ini dia gak mau bertingkah takut temennya berkurang lagi.

"loh Tae kapan dateng?"

"balu aja~~~"

ketiga bocah itu berunding, mereka lagi diskusi gimana caranya ngerampok uangnya kakaknya si Mingyu, Wonwoo.

nah karena mereka mau melakukan kriminal, jiwa narapidana yang ada di diri Taetae keluar.

"bedini!! tamu wuwu bitin mama na Mingyu pincan yayu tamu Mingyu. bitin wowo heung mati~~~"

psikopat.

Mingyu nolak keras, dia gak mau masuk penjara di usia dini.

Taetae sama Eunwoo kecewa, padahal mereka pengen banget bertindak kriminalitas.

"ya cudah- WOWO HEUNG!! TAETAE INTA UWANG!!"

Mingyu sama Eunwoo bekap mulutnya Taetae yang udah kek sirine.

mereka berdua panik pas liat Wonwoo keluar dari kamarnya.

"bilang apa tadi Tae?"

Taetae berontak dari dekapan kedua temannya.

"inta uwang~~"

Wonwoo keluarin dompetnya lalu kasih Taetae seratus ribu.

Mingyu sama Eunwoo cengo, kok dengan entengnya si Wonwoo kasih bocah teka ini uang? kenapa dia adeknya gak pernah di kasih.

Wonwoo liat wajah bego Mingyu dan Eunwoo langsung balik ke kamar.

"nih uwang na~~"

Mingyu langsung saut uang itu, lumayan buat topup.

"Mingming atu puyang duyu ya~~"

"iya Tae hati-hati."

Taetae senyum manis lalu jalan mundur.

Mingyu heran tapi bodo amat.

semenit kemudian emaknya teriak kemalingan, roti nastar yang ada di bawah meja makan hilang.

Mingyu sama Eunwoo jadi tersangka.

gak tau aja kalo anaknya Seokjin yang ambil malahan sang pelaku malah ketawa- ketawa bikin pak satpam bingung

Taehyungie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang