Anne merasa tidak pernah sebahagia ini sebelumnya. Ketika topi seleksi menyerukan kata 'Gryffindor', suara riuh tepuk tangan dan sorakan nyaring memenuhi aula besar. Fred dan George terlihat berdiri dari tempat duduk mereka di meja Gryffindor, bertepuk tangan paling keras sambil bersiul-siul. Percy juga bertepuk tangan keras untuknya, padahal kelihatannya laki-laki itu tidak begitu tertarik untuk bicara padanya di kereta tadi. Sementara Colin Creevey terlihat berbinar-binar, bangga karena teman satu perahunya ikut bergabung ke asrama yang sama.
Tapi satu hal yang tak disangkanya adalah semua guru yang duduk di meja depan ikut berdiri dan bertepuk tangan untuknya. Ia baru saja menyadarinya ketika ia tiba di meja Gryffindor. Ia melihat Albus Dumbledore tersenyum padanya dan memberinya anggukan kecil yang mungkin hanya bisa dilihatnya.
"Hebat, Anne!" seru Fred sambil menjabat tangannya. "Berkat kau, Percy membayarku sepuluh sickle!"
"Yeah! Seharusnya tadi kami minta lebih dari itu! Percy bertaruh kau masuk Ravenclaw!" lanjut George. "Kami masih akan terima sepuluh sickle lagi karena Percy bertaruh Ginny akan masuk Hufflepuff."
"Prefek macam apa yang bertaruh sepuluh sickle untuk anak kelas satu?" kata Fred kemudian tersenyum jahil. "Ooh... lihat saja. Kuadukan kau pada McGonagall. Kau bisa terancam keluar dari daftar calon ketua murid."
"Duduk kalian! Bisa tidak kalian memberi contoh yang baik untuk murid kelas satu?" raung Percy yang kesal sekali dikerjai terus-menerus.
"Kayak kau sudah memberi contoh bagus saja," dengus George.
Percy langsung buang muka, sementara Fred dan George melakukan tos di bawah meja.
Anne tidak bisa berhenti tersenyum. Ia mengambil tempat duduk di samping seorang anak perempuan berambut cokelat super ikal dan ruwet yang sedari tadi menatapnya penuh senyum. Colin Creevey dan Doria Maxwell duduk tepat di seberangnya, karena baru mereka bertiga yang diumumkan masuk Gryffindor.
Anne baru saja hendak menyapa Colin dan Doria, tapi anak perempuan berambut ikal tadi tampaknya sangat tertarik untuk mengajaknya bicara. Jadi Anne memberinya senyuman.
"Halo. Aku Hermione. Hermione Granger," kata perempuan itu sambil mengulurkan tangan. "Jadi kau yang namanya Anne, ya? Sedari tadi Fred dan George bicara soal kau terus. Selamat datang di Gryffindor."
Anne mengangguk dan menjabat tangannya. "Trims. Yah, pertemuan kami di kereta tadi agak menyenangkan. Mereka mengerjai Percy saat patroli, dan kebetulan aku duduk dengan adik perempuannya."
"Oh! Ginny, ya?" Mata Hermione berkilat-kilat. Kedengarannya gadis itu sudah mengenal anak-anak Weasley dengan baik. "Pantas saja Percy masam sekali. Salah satu adiknya yang lain tidak ada di kereta saat berangkat. Aku khawatir dia ketinggalan. Tapi jangan tersinggung dengan ucapan Percy, ya? Dia bicara begitu karena sebenarnya dia masih punya satu taruhan lagi."
Anne berusaha tidak menertawakan kemalangan Percy yang jadi bulan-bulanan adik kembarnya. Tapi menurut perkiraannya, Fred dan George masih punya seribu satu trik untuk mengerjainya sampai akhir tahun ajaran.
Seleksi murid terus berlanjut. Gryffindor ketambahan banyak anak juga tahun ini. Seingat Anne—yang sulit menghafal nama-nama murid baru karena terus-terusan ngobrol dengan Fred, George, dan Hermione seputar seleksi—ada anak laki-laki bernama Rupert Montgomery, Elton Archer, dan Wilson Sinclair. Kemudian untuk anak perempuan ada Romilda Vane, Elizabeth Mayfield, dan yang tak membuatnya terkejut tentunya Ginny Weasley.
Luna Lovegood, anak perempuan berambut pirang yang naik satu perahu dengannya tadi masuk ke Ravenclaw. Gadis itu sempat melambai padanya saat berlari turun dari bangku menuju meja murid se-asramanya. Dan tepat setelah Ginny masuk ke Gryffindor, seleksi ditutup setelah Paul Zabini—anak laki-laki yang mengejek Hagrid tadi—diumumkan masuk ke Slytherin.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE KEEPER (Harry Potter Fanfiction)
FanficTHE KEEPER (Harry Potter Fanfiction | Bahasa Indonesia) "Hogwarts adalah tempat seharusnya kau berada." Anastasia (Anne) memulai perjalanannya menyelami dunia sihir melalui Hogwarts. Sekolah sihir itu menjadi tempat pertamanya mengungkap rahasia ten...