"Selamat menjadi anak kuliahan, bestie!"
Pagi ini, aku datang ke kampus bersama Asyfa dan yang lainnya. Keadaan kampus hari ini sangat ramai, parkiran di depan kampusku yang terbilang kecil ini sangat penuh hingga aku dan yang lainnya agak kesusahan untuk memarkirkan motor kami.
Aku datang ke kampus Bersama Asyfa, Mey, dan lagi satu, Fanii. Aku mengenalnya karena dia salah satu orang yang beragama Hindu di jurusanku, dan yang terpenting, dia Perempuan. Wkwkwk. Aku dan Fanii sengaja mengakrabkan diri terlebih dahulu sebelum kami pergi untuk perkumpulan mahasiswa hindu yang akan diadakan lusa. Supaya kami tidak terlalu canggung nantinya.
Namun ternyata, aku baru mengetahui bahwa Mey dan Fanii adalah rekan satu sekolah dan yang tidak habis pikirnya, mereka berdua tidak akur selama masa SMA alias musuhan. Huaaa posisiku saat itu sangat riskan sekali. Di satu sisi aku dan Mey sudah lebih dulu kenal, tapi disisi lain aku perlu mengakrabkan diri dengan Fanii supaya aku tidak sendirian saat pergi besok. Alhasil, saat kami datang ke kampus hari ini untuk mengambil almamater, aku yang memulai topik pembicaraan diantara keduanya, sebisa mungkin membuat suasana kami tidak canggung satu sama lain.
"Key, kamu tau sebenarnya aku malas banget ngobrol sama dia" bisik Mey kepadaku.
"Ish ga boleh gitu. Apa tidak bisa kalian berdamai? Kalian sudah kuliah"
Mey tidak membalas perkataanku, bertanda dia tidak mau melakukannya.
Pembagian almamater hari ini khusus untuk jurusanku, sehingga hari ini aku banyak bertemu wajah-wajah baru serta wajah-wajah yang sudah ku lihat saat berada di rumah Asyfa waktu itu. Sebelum namaku dipanggil, aku melihat ke sekeliling, dan mataku berhenti Ketika manik mataku berhenti pada satu orang yang Tengah duduk diantara kerumunan mahasiswa lainnya, iyap, siapa lagi kalau bukan Angkasa. Dia hanya memberi kode sebentar lalu aku melambaikan tangan kepadanya. Setelah itu, namaku dan yang lainnya dipanggil untuk mengambil almamater universitasku.
"Kamu ambil ukuran apa?" tanyaku pada Asyfa
"Sepertinya M, karena L terlihat sangat besar. Kamu apa?"
"Aku kemarin mengambil ukuran XL."
"What? XL? Besar banget dong di kamu. Ga bagus Key" ucap Mey lantang. Ia kemudian membuka almamater miliknya yang berukuran L dan menyodorkannya kepadaku.
"Dicoba deh, pasti lebih bagus pakai ukuran L"
Aku menuruti permintaannya. Kuletakkan almamater punyaku dan mencoba milik Mey. Dan ternyata, ukurannya memang lebih pas namun sayangnya lengannya pendek.
"Lengannya pendek Me, aku ambil yang XL aja"
Mey mengangguk kemudian mengambil Kembali almamater yang aku sodorkan padanya. Begitupun yang lain, Asyfa, Ula, Elya, Adin dan kak Bila asik mencocokkan ukuran almamater satu sama lain sampai orang-orang yang ada di lobbi itu satu persatu meninggalkan tempat duduknya, dan tersisalah kami ber delapan dan beberapa laki-laki yang berada di tempat Angkasa duduk.
Setelah selesai mencocokkan, aku dan yang lainnya berencana mengerjakan tugas PKKMB dari seorang dosen bernama pak Bambang. Pak Bambang menyuruh kami membuat daftar isi menggunakan aplikasi Mendeley. Namanya terdengar tidak asing, pernah ku pakai saat SMA dulu. Aku kemudian berpisah dengan Fanii karena dia tidak ikut mengerjakannya Bersama kami bertujuh, mungkin dia masih belum nyaman berada di tempat yang sama dengan Mey, apalagi kita akan mengerjakan tugas ini di rumah Mey. Jadi dia memutuskan untuk pulang duluan.
Saat menuju parkiran, aku melewati tempat duduk Angkasa yang saat itu Tengah asyik memainkan ponselnya. Aku menegurnya berniat untuk berpamitan.
"Kak, kenapa masih disini? Udah sepi loh ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
M A R S & P L U T O
Genç KurguApa yang terjadi jika 2 alien dari 2 planet yang berbeda dipertemukan? ini kisah seorang gadis labil asal pluto bernama Putri Gabriella Kenyara yang bertemu laki-laki mars yang super cuek bernama Sakti Nanta Angkasa. keduanya memiliki latar belakan...