Dua bulan dari kejadian Tauriel dan aku bertengkar di taman.
Semua berjalan dengan aman dan lancar, Tauriel menerima hukuman skorsing selama empat bulan dan pihak kerajaan memutuskan hubungan kerja dengan keluarganya.
Aku tidak bisa membayangkan selama empat bulan tidak boleh mengikuti kegiatan sosial dan menghadiri acara atau pesta di kerajan.
Dan perutku sekarang sedikit menonjol karena bayi yang ada di dalam kandungan, Thranduil paling suka mengelus perutku sambil mengobrol sampai-sampai aku sedikit canggung menerima tatapan pelayan yang aku bisa lihat mereka tersenyum melihat momen tersebut."Sayang, bagaimana keadaan mu sekarang?" Tanyanya sambil mengelus punggungku.
"Hmm ya begitulah hehe.." Jawabku bingung.
Thranduil melihatku dengan pandangan yang lembut sambil tersenyum.
Hampir setiap harinya dia selalu menemaniku dan untung saja saat ini kerajaan tidak terlalu sibuk, beberapa peraturan di kerajaan juga sedikit berubah semenjak aku hamil."Apakah ada makanan yang ingin kau makan sayang?" Tanya sambil mengelus perutku yang sekarang sudah menonjol.
"Hmmm masih belum ada sih, tapi nanti aku kasih tau kok kalau aku ingin sesuatu." Jawabku sambil tersenyum.
Tiba-tiba saja aku kepikiran dengan keadaan Tauriel, bagaimana kabarnya dan apakah keluarganya akan merencanakan penghianatan kepada kerajaan?
"Thranduil...?!"
"Iya sayang, ada apa?"
"Bisakah kita nanti berkunjung ke kediaman Tauriel?"
Mata Thranduil terbelalak lalu dia mendekatiku, dan mengatakan kalau aku tidak perlu khawatir dengan Tauriel dan seharusnya aku lebih memperhatikan kehamilanku.
Tetapi entah kenapa aku ingin memastikan keadaannya dan bagaimana sekarang dia bersikap, tetapi suamiku ini benar-benar bersikeras menahan ide ku itu."Kalau begitu aku dan kamu pergi bersama dengan pengawal yang lain, bagaimana?"
"Aku tidak mau mengambil resiko sayang." Jawabnya dengan lirih.
Dengan diskusi yang cukup alot akhirnya kami pergi menuju kediaman Tauriel.
Dan aku tahu semua pelayan dan pengawal sangat mengkhawatirkan ku, sampai-sampai Felicia membawa handuk dan selimut untukku."Apakah ini tidak berlebihan suamiku?" Tanyaku.
"Kau yang meminta dan kamu harus menerimanya." Jawabnya agak ketus.
Aku hanya tertawa melihatnya sedikit cemberut.
Sesampainya di kediaman Tauriel, aku melihat pengawal dan orang tuanya sedang berdiri di depan untuk menyambut kami."Selamat datang Yang Mulia Ratu dan Raja." Kata Ayah Tauriel sambil membungkuk.
Hmmmm...baru kali ini aku mendengar mereka menyebut diriku dulu. Apakah ada yang dia rencanakan.
Sebenarnya aku kesini juga ingin menjenguk saja dan memberi efek jera agar dia tidak macam-macam lagi dengan suamiku ataupun kerajaan Mirkwood."Dimana Tauriel, apakah aku bisa menemuinya?"
Ayahnya mengarahkan kami ke ruangan yang cukup besar dan disana Tauriel sedang termenung di jendela.
"Sedang apa kau disana, cepat beri salam kepada Raja dan Ratu."
Tauriel menoleh kaget lalu memberi hormat kepada kami.
Melihat nasibnya yang sekarang sepertinya dia sudah jera dan sepertinya orang tuanya juga menyerah, tetapi tetap saja tatapannya ke suamiku tidaklah berubah.
Huh....dasar Rachel yang bodoh berusaha memberikan efek jera kepada cewek gila seperti ini.
Thranduil melihat ku lalu memeluk erat pinggang ku sambil mencium kepalaku tepat di depan Tauriel dan orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOST SOULS QUEEN OF MIRKWOOD | LOTR FAN FICTION
Fanfiction⚠️FOR 18++⚠️ Rachel adalah seorang wanita yang tinggal di New York dan baru saja lulus kuliah. Dia mempunyai banyak sekali masalah keluarga sampai-sampai dia berharap agar dia bisa pergi dari rumahnya. Tanpa dia sadari harapannya menjadi nyata dan m...