🌧️-Awal kisah

514 29 0
                                    

Di ruang keluarga yang lumayan cukup besar ada seorang perempuan yang sedang berdiam diri. Entah apa yang saat ini ia pikirkan.

Di rumah yang cukup besar ini ia hanya seorang diri. Tak ada orang tua dan sang adik. Hanya ada dia.

"Rumah sangat sepi. Namun sepi ini sangat lah nyaman. Tak ada ocehan dan bentakan yang aku dengar. Tidak ada pula pukulan dan tamparan yang aku terima. Serta tidak ada omongan menyakitkan." ucap Kayla.

"Kapan ya mereka pulang? Liburan nya kayaknya asik banget deh." Ucapnya lagi.

Saat kelulusan SMP kemarin orang tua Kayla berniat untuk mengajak anak nya berlibur ke Bali. Anak kedua maksudnya. Saat itu Kayla sangat bersemangat. Setelah sekian lama akhirnya ia bisa merasakan family time lagi. Namun sayang seribu sayang ternyata ia tidak diizinkan untuk ikut.

"Udah sih di rumah aaja! Lagian kamu juga udah gede." Begitu lah yang diucapkan orang tua nya.
Sungguh, ia sangat iri terhadap saudara kembarnya itu.

Azalia Kanaya Az-Zahra nama nya. Seorang perempuan dengan tinggi 160. Kulit Langsat, ber rambut panjang yang sedikit di pirang kan. Egois dan seenaknya kepada orang. Seorang pembully di SMP kala itu. Ia begitu membenci saudara kembarnya. Entah apa alasannya.

Seperti saat itu.

"Lo bangsat! Bangsat! Bangsat!KAYLA!." Bentak Kanaya kepada sang kakak.

"Lo kenapa sih Kay? Emang gue salah apa sama Lo!" Timpal Kayla.

Kanaya berdecih. "Cih.. Lo masih nanya salah Lo ha? LO HIDUP AJA ITU UDAH SALAH, KAYLA!" Teriak Kanaya.
Damn. Kenapa rasanya sakit sekali.

"Gue ada di depan Lo ini juga udah kehendak tuhan. Gue dan Lo ada di dunia pun juga karna mama dan papa yang pengen punya anak-" ucapan nya terpotong ketika sebuah tangan berhasil menjambak rambutnya. Lalu, Kanaya mengambil alih tangan Kayla menaruhnya di pipi kanan Kanaya, seolah-olah ia ditampar. "AAAA MAMA! PAPA! KAY DI TAMPAR SAMA KAK KAYLA." Teriak nya sengaja agar terdengar oleh orang tuanya. Dan benar saja kedua orang tua nya menghampiri mereka berdua .

*Plakk...

"DASAR ANAK TIDAK BERGUNA!" Teriak papa nya. "Kerjaannya bikin adek mu sengsara aja! Kamu bisa ga sih berguna sedikit ga usah cari masalah melulu."

Kayla berdecak. Ia melanjutkan ucapan nya yang sempat terpotong tadi. "Tapi sayang Kay, cuma Lo yang di anggap anak. Gue? Seolah robot yang selalu di perbudak." Jelas Kayla lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Kurang ajar." Ucap sang papa. Papa pergi menghampiri Kanaya dan mama yang ada di kasur. "Kenapa dia bisa nampar kamu Kay?" Tanya sang mama.

"Hiks.. hiks... cuma gara gara aku ambil gambaran dia mah.. hiks.." ucapnya dengan tangis yang drama. "T-terus aku di tampar." Lanjutnya lagi.

"Memang anak kurang ajar." Gumam papa.

'sampai kapan pun gue selalu benci sama Lo, Kayla.' Batin Kanaya.

***

Saat ini Kayla berada di dapur rumah nya. Niat nya sih untuk memasak Tumis bakso. Menu masakan yang ia lihat beberapa menit lalu di aplikasi berwarna hitam.

"Nahh, bahan bahan nya kan udah siap nih. Sekarang saat nya kita masak." Ucapnya bersemangat.

"Tumis tumis tumis cloud bread!"

"Tuang tuang tuang cloud bread!"

"Bakso, telor dan teman teman."

"Habis di tumis langsung mati."

"HAHAHA." gelak tawa yang terdengar sangat bahagia.

Tinggal satu tahap lagi yang ia lakukan. Dan.... jadi! Tumis bakso sudah siap di santap. "Emmm enak nya."

"Mari makan." Ucapnya duduk di kursi.

Tadinya ia sangat menikmati masakan yang ia buat. Tapi seketika pikiran nya tercekat. Ia kembali mengingat orang tua dan kembarannya. "Pasti mereka bahagia banget disana." Gumamnya.

Namun tak berselang lama bunyi bel terdengar. Kayla bergegas ke arah pintu. "Mama! Papa!" Ujar Kayla ia ingin memeluk kedua orang tuanya. Dengan segera mereka menghindar. "Kamu masuk pondok. Biar ga nyusahin. Hari ini packing, besok berangkat." Ucap sang papa berlalu pergi dengan mama dan Kanaya.

Apakah selama ini ia dianggap beban oleh kedua orang tuanya?


Esoknya ia sudah siap untuk berangkat ke pondok pesantren yang ditunjuk papa nya. "Papa sama mama ikut, kan?" Tanya Kayla.

"Gak. Papa mau meeting." Timpal papa

"Mama sibuk. Mau ngurusin butik." Ucap sang mama.

Kayla memanggut manggut paham. Tak apa. Masih ada sopir nya.

***

Sesampainya di pondok ia begitu terkesima melihat bangunan bangunan pondok tersebut. Selamat datang di Pondok pesantren Fatulloh. Begitu tulisan yang ada di gerbang.

"Kepada bapak ibu dan calon santri-santriwati. Dimohon segera berkumpul di pendopo. Untuk membahas tentang asrama, dan lainnya."

" masalahnya gue sama siapa anjay?" Tanya nya.

Sesampainya di pendopo. Banyak calon santri dan santriwati disana. Banyak juga orang tua yang mengantarkan anaknya. Tapi, tidak dengan Kayla. Ia seorang diri di tempat yang bahkan ia tidak pernah kesini sebelumnya.

"Bismillah Azalea Kayla Az-Zahra kamu bisa!" Ucapnya optimis

▽▽▽
Gitulah prolog nya. Maaf jika ada kesalahan. Cerita ini bakal di up 2 kali seminggu.

Oyah apakah kalian ada yang anak pondok /alumni disini?

.dan apakah ada yang punya saudara kaya Kanaya?

Jangan lupa pencet tombol bintang di pojok bawah kiri ya sayang' kuu

Kalau berminat kalian boleh follow akun ig aku ya! @charamoch1i.

Okeyy

Terimakasih,💗💗

KAYZA- {THE PIRSUIT OF LOVE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang