🌧️-11. Pulang

102 17 4
                                    

"Ma, Pa, sebenarnya kapan keberadaan Kayla akan di terima?" -@azakayzah


" Karena sesungguhnya, manusia itu memang tempatnya kecewa."

Happy reading, Brow.

Satu Minggu setelahnya, Kayla ternyata sudah di beri izin oleh dokter untuk keluar dari rumah sakit.

Untuk kali ini, orang tua Kayla sedang berbaik hati. Mereka menjemput Kayla yang berada di pondok. Itu pun, atas perintah Pak Yai.

"Kay, kamu pasti seneng kan bisa pulang liburan kali ini?" Tanya Ziah yang sedang membereskan baju nya.

Kayla menggeleng. "Bahagia nya hilang setelah aku denger perkataan dari Arum." Ziah mengusap punggung Kayla dengan lembut.

"Orang tua kamu bilang ke Ustadzah begini-"
"kami sibuk dan tidak ada waktu mengurus hal tidak penting seperti itu." Itulah ucapan Arum beberapa menit lalu.

"Ingat ya Kay, bagaimana pun orang tua kamu. Jangan sampai berniat untuk benci sama mereka, ya? karena kalau ga ada mereka kamu juga ga bakal ada di dunia ini." Kayla tersenyum miris.

"andai kamu tau semuanya Zi, mama dan papa. Jahat! mereka jahat Zi!" Ziah menundukkan kepalanya. Ia tak bisa berkata-kata.

"Cerita kalau kamu siap, Kay. Ada aku dan Arum yang akan selalu bersedia menjadi pendengar untuk kamu." Ucap Ziah dengan tulus.

Kayla mengangguk lalu tersenyum. "Do'ain aku ya, Zi." Ziah mengangguk berkali-kali.

"Aku selalu do'a in kamu kok, Kay." Ucap Ziah tersenyum manis.

"Do'ain biar nanti aku ke sini bukan cuman nama doang." Batin Kayla.

Barang-barang mereka berdua sudah di kemas dengan baik. Ziah dan Kayla pun keluar dari asrama dan menghampiri orang tua masing-masing, sedangkan Arum sudah pulang terlebih dahulu.

"Dadah, Kay." Ziah Melambaikan tangannya begitupun dengan Kayla.

Kini Kayla sedang mencari keberadaan orang tua dan adiknya. Ia celingak-celinguk mencari keberadaan mereka.

Sampai akhirnya tiga orang tersebut bisa ia temukan. "Papa dengan balutan jeans selalu terlihat keren dan berwibawa. Mama dengan cardigan nya memang selalu terlihat elegan. Dan, Kanaya dengan gaun motif bunga andalannya memang selalu terlihat cantik. tapi, tak ada kata elegan dan cantik di pondok ini untuk kalian, ma, Kay."

Bagaimana tidak. Paha mulus Mama dan adiknya terlihat jelas di kalangan perempuan dengan gamis dan hijab. Apakah mama dan adiknya tidak bisa menghargai dirinya sekali saja?

Apa kata orang, Kayla yang notabenenya seorang santriwati ternyata keluarga nya adalah hamba yang melalaikan agama.

Kayla mendatangi keluarga nya. Namun, siapa sangka perempuan yang ia kira adalah Kanaya ternyata sepupu dekatnya. Apakah penglihatan Kayla berkurang sampai-sampai sepupu nya ia kira Kanaya.

"Assalamualaikum, Ma, Pah. Kak May." Kayla ingin menyalimi tangan mereka satu persatu. Akan tetapi di antar mereka bertiga tak ada satu pun yang Sudi menerima uluran tangan Kayla.l

"Bisa gak sih, gak usah sok suci." Ucap Mayden menepis tangan Kayla lalu menarik tangan Mama untuk pergi.

Begitupun dengan Papa, ia menepis tangan Kayla lebih kasar dari Mayden. "Cepat masuk mobil." Kayla mengangguk paham dan langsung membawa barang-barang nya ke mobil.

Namun, ternyata ia tak sanggup untuk membawa totebag dan tas nya. Bagi Kayla yang baru saja bangun dari tidurnya dua tas itu berat. Maka dari itu ia meminta tolong pada sang papa. Tetapi, apa yang di harapkan kepada papa?

"Papa, tolong bantuin Kayla bisa? Kayla kan baru kel-" ucapan Kayla di potong.

"Cuma koma doang kan? Cuma sakit sedikit doang kan? Bukan hampir mati atau mempertaruhkan nyawa. Gak usah banyak drama. Saya terpaksa mengambil kamu." Ucapan papa sangat jahat.

"Kenapa papa menganggap koma itu hal kecil? Dimana letaknya sakit sedikit itu, pa? Kaki aku masih pincang, badan ku masih lemas, pandangan ku juga belum jelas, pa. Kenapa papa menganggap remeh semua itu?" Di dalam mobil Kayla berbicara tanpa mendapatkan jawaban.

Kayla menatap ke arah kaca mobil. "Kenapa harus kata mengambil, pa? Apa Kayla seperti sampah? Yang setelah di ambil kembali di buang." Kayla menahan tangisnya. Ia tak ingin orang tua nya melihat ia menangis.

"DIAM BANGSAT! SUARA LO BERISIK." Teriak Mayden di dalam mobil seraya mendorong kepala Kayla sampai terjedot kaca mobil.

"Sakit sekali, ya Allah." Batin Kayla.

🌨️🌨️🌨️

Kini, mereka semua sudah sampai di rumah besar milik orang tua Kayla. Lagi-lagi tak ada yang membantu Kayla membawa barang bawaannya. Asisten bahkan sopir pribadi papa tidak di perbolehkan membantu.

"Ya Allah,.." lirih Kayla menahan tangis.

"WOY BEBAN, COBA JANGAN DRAMA DULU DI GERBANG. BERESIN KAMAR GUE CEPETAN." Ya, teriakan serta perintah itu berasal dari Mayden yang kini tinggal di rumah yang sama dengan Kayla.

Kayla membawa barang-barang nya dengan kaki yang pincang. Butuh waktu lama untuk Kayla ke kamarnya.

Karena kesabaran Mayden sudah habis. Ia menghampiri Kayla dan menarik tangannya dengan kasar lalu, melempar Kayla ke kasur miliknya.

"Hei, pincang. Tadi gue bilang apa, hm? BERESIN KAMAR GUE!" Bentak Mayden menarik hijab Kayla dengan paksa. Lalu, menginjak kaki pincang Kayla dengan sepatu hak tinggi miliknya.

Kayla meringis kesakitan karena sepatu milik Mayden mengenai luka bakarnya tiga hari lalu karena ulah Manda. "May, sakit. Please, berhenti."
Permintaan Kayla di acuhkan begitu saja.

Mayden dengan sengaja nya menambah tekanan pada kaki Kayla. Kayla menjerit kesakitan. "MAMAA PAPAA KAKI KAYLA SAKIT, YA ALLAH." teriakan Kayla membuat Mama menghampiri kamar Mayden.

Tak ada raut wajah panik ataupun kasih sayang dari wajah sang mama. Ia malah tersenyum manis kepada Mayden. Seolah perbuatan nya adalah hal yang membanggakan.

"Lanjutkan, May." Ucap mama lalu melanjutkan jalan nya.

Deg.

Bagaikan disambar petir dan ditimpa sesuatu yang lebih dari pohon kemarin. Dada Kayla sangat sesak bahkan tak bisa berkata-kata lagi.

"Hasbullah wa ni'mal wakil ni'mal maula wa nikman nasir." Ucap Kayla tersenyum pada Mayden.

🌨️🌨️🌨️

Kayza update.

maap ya, ga jadi sore soalnya ada hambatan tadi🫵🏻🫵🏻

Guys, pls yaa budidayakan vote dong😭🙌🏻
author effort nulis loh masa ga mau tinggal pencet bintang doang:)

meski ini cuma akun kecil dan ceritanya ga begitu ramai, maka tolong lah bangun cerita ini menjadi ramai😁🙏🏻. maapkeun kesannya memaksa ges

Terima kasih sudah membaca, tencuuuu

KAYZA- {THE PIRSUIT OF LOVE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang