🌧️-8. "La illaha illallah.."

97 14 2
                                    

H8

Setelah kejadian itu Manda dan Yunda di berikan skorsing oleh Ustadzah Mulia. Jangan lupakan menghapal 2Juz dalam satu minggu menjadi tambahan hukuman mereka.

Para santri dan santriwati pesantren fatulloh kini seperti biasa melakukan piket tiap pagi nya.
Kayla dan Ziah yang selalu mendapatkan lapangan kini sedang mengumpat dalam hati.

"Ck. Ini lapangan kotor mulu perasaan elah!" Batin Kayla.

"Astoge, lapangan jahanam. Mana comberan nya bau banget." Batin Ziah.

Orang orang yang ada disana seketika terdiam sejenak saat mendengar suara dari speaker.

"ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH. ATAS NAMA AZALEA KAYLA AZ-ZAHRA, KAMAR FATIMAH. DI MOHON SEGERA DATANG KE RUANGAN TATA USAHA. SYUKRON, WASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH." Kinan mematikan mic nya.

"Apalagi, ya allah." Batin Kayla.

Ziah yang melihat wajah khawatir Kayla langsung mengusap punggungnya. "Ada allah. Gak bakal kenapa kenapa." Uap Ziah tersenyum.

Kayla mengangguk. "Pergi ya, assalamu'alaikum." Pamit Kayla.

"Wa'alaikumsalam."

Gadis berkerudung navy itu berjalan menuju ruangan tata usaha. Dengan pikiran yang sudah negatif membuat hati Kayla tak tenang.

Saat telah sampai ia mengetuk pintu berwarna biru putih itu. "Assalamu'alaikum." Salam Kayla.

"Wa'alaikumsalam. Masuk, nak." Titah salah satu ustadzah.

Kayla mengangguk. Ia duduk di hadapan ustadzah tersebut. "Afwan ustadzah. Ada apa, ya? " Tanya Kayla.

Tanpa membalas ucapan Kayla, ustadzah langsung memberikan satu lembar kertas putih dengan beberapa tulisan di dalamnya.

Kening Kayla mengkerut. Degan cepat Kayla mengambil dan membuka lembaran tersebut.

Wajahnya seketika berubah menjadi sendu.
"Satu juta delapan ratus ribu? Ortu gue beneran ngebuang gue kayaknya." Batin Kayla.

Ya, isi lembaran tersebut adalah penagihan pembayaran uang bulanan. Seharusnya pembayaran itu masih lama, namun untuk kali ini pihak pesantren mempercepat pembayaran untuk bulan Agustus.

"Apa masih ada bayaran yang lain, ustadzah? " Tanya Kayla penasaran.

"Ada. Pembayaran ziarah keliling Jawa, nak." Jawab ustadzah.

Terukir senyum kecut di wajah Kayla. "Apa wajib ikut ziarah itu? " Ustadzah mengangguk.

"Na'am."

"Afwan, kira kira kapan bisa bayar, nak?" Kayla menundukkan kepalanya. Ia tak bisa menjawab apa apa.

"Boro boro buat bayaran. Gue dapet paketan aja cuma sekali. Mana cuma dikasih duit tiga ratus ribu." Batin Kayla kesal.

Sungguh, orang tuanya benar benar melupakan dirinya. Apa boleh Kayla berkata kasar kali ini?

"Kayla? " Ujar ustadzah mengipas-ngipas tangan nya.

Lamunan Kayla hancur. Ia kembali fokus pada orang yang ada di hadapannya.

"Insyallah. Minggu depan ya, ustadzah." Ucap Kayla.

Seperti tahu apa yang di rasakan oleh Kayla, ustadzah menganggukan kepalanya tanpa ragu.

"Gak apa apa. Yang penting beneran minggu depan ya." Ucap ustadzah tersenyum.

Senyuman itu dibalas oleh Kayla. Ia mencium tangan ustadzah.

KAYZA- {THE PIRSUIT OF LOVE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang