Sandykala

00.08 | Dheka Yuli

"Serena, tolong bersihin ayam dong." pinta Mina.

Saat ini tiga cewe cantik (Mina, Jihan & Serena) sama dua cowo ganteng (Bara & Minggu) lagi ada di dapur.

Para ciwi-ciwi mah udah jelas mau masak, Bara juga mau bantu dikit. Lah kalo Minggu? Cuma diem sambil ngeliatin doang, mungkin bantu doa dalam hati.

"Ada kopi gak?" tanya Dheka yang baru aja masuk ke dapur.

"Ada." jawab Serena seadanya, dia lagi fokus ngebersihin ayam.

"Bikinin kopi susu yaa." Jihan mendelik sinis.

"Gak! Bikin sendiri, gak liat apa kita lagi sibuk?!" sewot cewek kelahiran Malang itu.

"Santai mbak." kata Dheka habis itu bikin kopi susunya sendiri.

Tiba-tiba Yuli datang dari arah ruang kumpul.

Yuli menepuk bahu Dheka dari belakang, "Dhek, sekalian bikinin gue es teh." suruh gadis itu sekenanya.

"Apaan?! Bikin sendiri lah!"

"Yaelah Dhek, lo kan lagi bikin kopi susu tuh, ya sekalian aja bikinin gue es teh." ujar Yuli nyoba ngebujuk Dheka.

Akhirnya Dheka ngangguk walaupun rada gak ikhlas.

"Yaudah gue bikinin, tapi masukin esnya sendiri ya!" kata Dheka yang dibalas anggukan dari Yuli.

"Makasih Dheka." kata Yuli refleks meluk Dheka dari belakang, kebiasaan gadis itu saat merasa bahagia.

Dheka jadi diem kayak patung, sedangkan Minggu yang daritadi ngeliatin interaksi kedua orang beda gender itu ngeledek mereka.

"CIELAH DHEKA DIPELUK YULI!!" teriak Minggu yang bisa bikin Jeri, Juna, Yugan, Bram, Liza, Unay, Chassey sama Jiyo langsung masuk ke dapur biar bisa ngeliat adegan itu.

"CIE DHEKA!!" teriak Jeri, Juna, Yugan dan Bram ikut ngeledek.

"KIW YULI, UDAH BERANI MAIN PELUK-PELUKAN YA!" ini yang teriak Liza, Chassey, Unay sama Jiyo.

Untungnya gak ada Rosie, kalo ada bisa-bisa teriakan itu kedengeran sampe rumah mamih Jeni, saking membahananya suara Rosie.

"Foto woy cepet!" titah Jeri entah pada siapa.

Posisi Dheka dan Yuli masih sama seperti tadi, Yuli memeluk Dheka dari belakang sedangkan Dheka memantung. Keduanya masih kaget karna teriakan anak-anak.

Ckrek ckrek

Suara dari handphone mahal Chassey terdengar diiringi dengan flash yang menyala dua kali.

Hal itu ngebuat objek yang difoto alias Dheka dan Yuli tersadar dari keterdiaman.

Yuli ngelepas pelukannya dan langsung ngejauh dari Dheka.

"BYE!" Juna, Bram, Jeri, Yugan, Liza, Chassey, Unay sama Jiyo lari sebelum Yuli ngeluarin khodamnya.

"HAPUS WOY!!!" teriakan Yuli terdengar ke seluruh penjuru rumah.

"Berisik." hardik Bara yang ngerasa ke ganggu.

"N-nih Yul." kata Dheka nyodorin satu gelas teh yang dia bikin sambil gemeter.

Yuli ngambil gelas yang disodorin Dheka, "thanks."

Dheka ngangguk kikuk, sumpah demi apapun dia malu plus salting. Baru pertama kali dia dipeluk cewe euy.

"Jangan lupa napas Dhek." peringat Jihan.

"Cielah Dheka udah gede ya, udah peluk-pelukan aja." kata Minggu nyenggol Dheka yang udah duduk disamping dia.

"Bacot Ming." sewot Dheka.

Yuli udah keluar dari dapur, mau ngejar Chassey yang nyimpen foto dia sama Dheka. Sekalian biar gak keliatan salting didepan Dheka juga sih.

Mina cuma geleng-geleng sambil senyum ngeliat kelakuan mereka. Baru sehari tinggal bareng udah rusuh aja, gimana kalo setahun? Dua tahun? Bisa rubuh ini rumahnya mamih Jeni.

"Mina, berasnya udah gue cuci." beritahu Bara.

Mina noleh ke Bara sebentar, terus ngangguk.

"Taruh aja disitu Bar, biar gue aja." kata Mina.

Bara nurut aja, dia gabung duduk dimeja makan sama Minggu dan Dheka.

"Kopi Bar?" tawar Dheka.

Bara ngegeleng sambil senyum tipis, "makasih, tapi gue gak suka kopi."

Minggu natap Bara bingung, "kok bisa? Kopi enak loh Bar." tanya Minggu penasaran.

"Gak suka aja, pait." jawab Bara seadanya.

"Tapi lo suka sebat 'kan?" Bara ngangguk.

"Suka, tapi gak sering. Kalo lagi pengen doang gue nyebat."

Kedua cowo bongsor yang duduk dihadapan Bara itu ngangguk.

***

Nyeh, aing update

Vote woy jgn jd siders

BTW INI CERITA NYAMBUNG GAK SIEEEE??????