Sunghoon terbangun dan merasakan tangannya yang di ikat keatas sama seperti ia di ikat oleh Bangchan di kasus beberapa bulanan yang lalu.
"Ouh kau sudah bangun sayang?" Sunghoon terlihat sangat marah melihat seseorang yang tersenyum di hadapannya itu.
Orang itu sedikit berjalan ke samping dan Sunghoon bisa melihat Sunoo yang sudah bertelanjang bulat dengan tangan yang terikat keatas dan kaki terikat di sana.
"JAKE APA YANG AKAN KAU LAKUKAN?!" Sunghoon terlihat sangat marah, benar benar marah.
"Sunghoon, kau meninggalkanku demi jalang kecil satu itu. Mengapa kau tak memilihku saja? Hm?" ucap Jake sambil mengelus pipi Sunghoon. Sunghoon sangat acuh dan langsung menolehkan kepalanya ke arah lain.
Tiba tiba saja Jake berjalan cepat lalu menampar Sunoo yang terikat lemas di sana.
"JAKE?!" teriak Sunghoon. Sunghoon sangat tak suka melihat Jake yang menyentuh Sunoo seperti itu.
"Hey Sunghoon, apakah kau tahu? Aku sudah lama merencanakan pembunuhan Sunoo bahkan sampai menyewa Bangchan untuk itu. Tetapi Bangchan sialan itu tak bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Jadi aku akan melakukannya sendiri kali ini" ucap Jake dengan nada santai.
𝘚𝘳𝘪𝘦𝘵𝘵𝘵𝘵𝘵...
"Akhh..." lirih Sunoo saat Jake menyayat tangannya.
Sunghoon sangat marah, wajah Sunghoon memerah karena terlalu marah.
"Hey, tak hanya itu. Apakah kau ingat Hyunjin? Ahhh orang itu akan menggagalkan rencanaku jadi aku yang membunuhnya saat itu" Jake terkekeh.
"Kau yang tak pantas hidup, Jake" ucap Sunghoon dengan nada yang ditekankan. Jake menatap Sunghoon dengan tatapan tajam.
"Hey sayang, apa yang kau bicarakan? Kita akan segera menikah" ucap Jake sambil kembali berjalan mendekati Sunoo.
"JANGAN SAKITI DIA!" Teriak Sunghoon saat Jake akan menusukkan pisau ke arah perut Sunoo. Sunoo memang tersadar, tetapi ntah kenapa ia begitu lemas.
"Ohh begitu ya? Baiklah aku akan melakukan sesuatu yang lebih halus" Jake melemparkan pisaunya ke sembarang arah lalu mengambil sebuah cambuk dan mencambuk Sunoo sekali.
Darah keluar dari mulut Sunoo saat Jake mencambuk punggungnya.
"Ouhh lemah sekali" ucap Jake dengan ekspresi mengejek.
"Hey Park Sunghoon, haruskah aku membakar rumah kayu tempat kau dan Sunoo pertama kali menghabiskan hari berdua saja dengan bahagia? Ouhh itu akan sangat menyenangkan" Sunghoon tak bisa berkata apa apa lagi, ia sudah terlampau sangat marah.
𝘊𝘵𝘢𝘴𝘩𝘩𝘩...
Jake tiba tiba saja mencambuki Sunoo dengan brutal, Sunoo mengeluarkan banyak darah dari mulutnya tetapi ia masih tersadar.
"S-sunghoon" Sunoo menatap Sunghoon, tetapi matanya sangat berat. Sunghoon meneteskan air mata, tak Terima Sunoo di perlakukan seperti itu.
"Apa kau tahu Sunghoon? Kau tak akan bisa pergi darimu untuk selamanya. Apalagi kau adalah orang keenam yang bisa memilih takdirmu sendiri. Kenapa tak aku saja yang menjadi ketujuh?" ucap Jake sambil kembali mencambuk Sunoo dua kali. Membuat Sunoo semakin lemas.
"Ah sudahlah, aku tak tahan lagi melihat wajah jalang ini" ucap Jake sambil menusukkan pisau ke perut Sunoo.
"SUNOO!" Sunghoon berteriak lalu berlari kearah Jake dan langsung menghajar Jake.
Ya, sedari tadi Sunghoon diam adalah karena ia berusaha melepaskan tali yang terikat di tangannya.
Sunghoon menghajar Jake tanpa ampun, membuat Jake babak belur.
Setelah membuat Jake pingsan, Sunghoon melepaskan Sunoo lalu menutupi tubuh Sunoo dengan mantel panjang yang Jake kenakan.
Sebelum itu, Sunghoon merobek kaos Jake untuk membalut luka tusuk Sunoo, berusaha menghentikan pendarahan.
Sunghoon menggendong Sunoo keluar dari gedung itu.
Di luar gedung ini sangat sepi, tak ada tanda tanda kehidupan apapun. Untungnya di luar situ ada mobil Jake dan kunci mobilnya masih tergantung. Jadi Sunghoon segera memasukkan Sunoo kedalam mobil lalu membawa Sunoo yang tak sadar ke suatu tempat.
Sunghoon tiba di rumah tua yang beberapa waktu lalu Sunghoon kunjungi, rumah dengan suara misterius itu.
"Park Sunghoon, seharusnya kau membiarkan Sunoo mati"
Sunghoon meletakkan Sunoo di sofa tua yang ada di sana.
"Aku hanya ingin Sunoo disembuhkan" pinta Sunghoon dengan amarah yang menggebu gebu.
"Kenapa kau tak meminta dirimu sendiri yang disembuhkan?"
"Aku tak peduli, aku hanya ingin luka Sunoo disembuhkan dan dia harus sadar sekarang!"
Tiba tiba saja cahaya yang sangat terang datang entah dari mana, memasuki tubuh Sunoo dan Sunoo pun terlihat sadar.
Sunoo menerjapkan matanya lalu melihat sekitar.
"Dimana aku?" Sunghoon pun memeluk Sunoo dengan sangat erat.
"Sunoo, apakah kau baik baik saja? Hm? Sunoo, kau aman bersamaku" ucap Sunghoon yang masih memeluk Sunoo erat.
"Park Sunghoon, kau sudah melanggar aturan Dewi Moirai. Tetapi kau akan dimaafkan"
Sunoo sedikit kebingungan saat ini. Tetapi Sunghoon tersenyum. Sunghoon melepaskan pelukannya dari Sunoo.
"Mengapa aku harus dimaafkan?"
"Karena kau adalah jodoh kim Sunoo"
Sunoo menatap Sunghoon, tak percaya bahwa ternyata selama ini Sunghoon adalah jodohnya.
Cairan bening mengalir keluar dari mata Sunghoon. Sunghoon menangis bahagia di hadapan Sunoo.
"Aku mencintaimu, Sunoo" ucap Sunghoon dengan mata yang berbinar binar menatap Sunoo.
"Park Sunghoon..." Sunoo menggantungkan ucapannya.
"Aku juga mencintaimu, park Sunghoon"
Mereka berpelukan lalu Sunghoon mengecup pipi Sunoo.
Kisah ini memang berakhir bahagia, terutama bagi Sunghoon dan Sunoo dengan cerita mereka yang tak terduga.
Sunghoon dan Sunoo awalnya memang tak saling mengenal, tetapi keajaiban bisa muncul kapan saja tanpa kita ketahui.
Maka dari itu, kita tak boleh menyerah, dan harus selalu melakukan hal benar jangan seperti Jake yang obsesi dengan Sunghoon sehingga menjadi gila karena Sunghoon ternyata mencintai Sunoo.
Lepaskan sesuatu yang sudah bukan menjadi milikmu, dan jangan paksakan kehendak sendiri.
[END]
hehee sorry for the typo! Maaf ya klo gajelas gtuu ππ. Masih ada Epilog nya ko tenang ajah hehe. See u ini the next book-!!
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD CHOICE [SUNSUN]
RomanceSeseorang dengan banyak pilihan untuk hidupnya sendiri dihadapkan oleh pilihan yang sangat sulit kali ini.