"Kok belum ada petunjuk sih" Sunoo mengeluh sambil terus berjalan ke kantornya.
"Hei Kim!" tiba tiba ada seseorang yang menyapa Sunoo dengan tidak santainya.
Sunoo yang mengenali suara itupun berbalik badan untuk melihat orang tersebut.
"Apa?" Sunoo menjawab dengan tersenyum. Badahal sebenarnya Sunoo sangat malas menghadapi orang ini.
"Dokumenmu kemarin, apakah aku boleh melihatnya?" Sunoo menghela nafasnya malas.
"Maaf, tapi itu dokumenku. Kau tidak boleh melihat dokumen orang lain jika tak berkepentingan" setelah mengatakan itu Sunoo langsung meninggalkan orang itu sendirian.
"Aish sialan!"
"Heyy selamat pagi Sunoo" Semua orang menyapa Sunoo dengan hangat pagi itu.
"Pagi semua" Sunoo membalas sapaan itu dengan tersenyum manis.
"Heyy kalian tak menyambutku?" tiba tiba seseorang kembali datang masuk kedalam kantor.
"Selamat pagi Park" semuanya menyapa seseorang yang disebut 'Park' itu kecuali Sunoo.
Orang bermarga park itu membenarkan rambutnya sebentar, tersenyum, lalu duduk di tempatnya dan mulai mengetik sesuatu di komputernya.
Sunoo pun kembali fokus dengan pekerjaan nya.
Ini baru setengah jam mereka semua bekerja, tetapi seseorang bermarga Park yang tadi minta disapa itu tiba tiba saja berjalan keluar dari kantor.
"Wah dia ngerjain apa kok secepat itu"
"Tapi tas nya masih tertinggal di sana. Mungkin dia pergi ke kamar mandi"
Seisi kantor membicarakan si Park itu. Tetapi juga ada karyawan wanita yang tiba tiba membicarakan ketampanan orang bermarga Park itu.
"Park Sunghoon dia tampan sekali. Tetapi kenapa dia selalu bilang kalau dia sudah memiliki kekasih? Padahal dia seperti tak dekat dengan wanita manapun"
Sunoo mendengar semuanya, tetapi ia memilih untuk tetap fokus ke pekerjaannya.
Park Sunghoon? Orang semenyebalkan itu bisa bisanya ditaksiri banyak wanita badahal dia itu jamet menurut Sunoo.
Setelah beberapa menit akhirnya Sunghoon kembali. Seisi ruangan yang sedari tadi membicarakannya pun terdiam, kembali fokus ke pekerjaan mereka masing masing dan berpura pura tak terjadi apa apa.
Di sela sela pekerjaannya, Sunoo sempat membuka situs 'Cara melihat Cara untuk melaksanakan pilihan dari Dewi Takdir' tetapi tentu saja hasilnya nihil. Jadi, Sunoo kembali fokus ke pekerjaannya saja.
Ouh memikirkan pilihan 'bertemu sekarang atau tidak selamanya' itu membuat Sunoo sangat pusing.
Beberapa jam berlalu, dan ini adalah waktu makan siang. Sunoo pun pergi keluar ruangan untuk mencari makanan. Tetapi seperti biasanya...
"Hei Kim, aku adalah anak Manager di sini. Dan tadi pagi berani beraninya kau tak menyerahkan Dokumenmu kepadaku?!" dengan pd nya seseorang itu menghampiri Sunoo dengan berkata seperti itu. Sunoo berusaha untuk tetap sabar.
"Entah kau anak Manager ataupun anak Donatur sekalipun, kau tak punya Hak untuk terus menggangguku seperti ini. Jadi tolong buat saja Dokumen dari idemu sendiri. Jangan usik aku lagi" Dengan tegas Sunoo memberi paham kepada orang itu. Tetapi saat Sunoo akan pergi orang itu masih berani menarik tangan Sunoo.
"Kim-"
"Bangchan, kalau mau dipecat bilang saja. Sudah kubilang jangan membuat keributan di kantor. Kau kira aku tak tau apa yang kau lakukan setiap hari? Menyalin Dokumen karyawan lain, menyerahkannya kepada Manager dan membuat karyawan lain dengan idenya yang kau ambil tak kunjung menjadi pegawai tetap" tiba tiba Park Sunghoon datang menarik Sunoo yang membuat Bangchan langsung melepaskan tangannya dari lengan Sunoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD CHOICE [SUNSUN]
RomanceSeseorang dengan banyak pilihan untuk hidupnya sendiri dihadapkan oleh pilihan yang sangat sulit kali ini.