⚠️DISCLAIMER⚠️
Cerita ini hanyalah fiksi
Happy Reading-!!Suara Keyboard yang sibuk memenuhi seluruh ruangan. Bergantian menekan tombol, hanya ada suara seseorang yang mengetik di komputer atau laptop mereka masing masing.
Keadaan yang sunyi dan serius membuat semuanya bekerja semakin menjadi. Menyelesaikan pekerjaan, dan siapa yang selesai duluan diperbolehkan pulang.
"Apakah kau sudah selesai?" tanya seorang pria tua yang sepertinya adalah salah satu karyawan di sana.
"Iya Pak. Saya pamit dulu ya" seseorang yang ditanyai tersenyum dan menunduk sopan. Bersiap untuk meninggalkan ruangan.
"Baiklah.hati hati ya" pria tua tersebut juga tersenyum lalu kembali ke mejanya. Lawan bicaranya yang sudah pamit pun berjalan menuju pintu keluar ruangan.
Setelah beberapa saat berjalan dengan tenang, tiba tiba ada yang menghampiri nya.
"Kim Sunoo?" seseorang yang merasa di panggil pun menoleh kearah suara itu berasal.
"Iya?" Sunoo menjawab sopan.
"Wah seperti biasa kau yang selesai paling cepat. Bagaimana kau melakukannya? Apakah kau menyontek di internet?" seseorang yang memanggil Sunoo tadi tertawa meledek Sunoo lalu kembali berjalan ke tempat yang akan ditujunya.
Sunoo hanya terdiam. Tapi senyuman di wajahnya tidak hilang. Sunoo seperti sudah biasa dengan perlakuan seperti itu.
Sunoo berpikir untuk apa menanggapi orang seperti itu? Biarlah saja dia melakukan semaunya, dia juga manusia.
Setelah terdiam sebentar, Sunoo kembali berjalan menuju pintu keluar. Ia mengeluarkan Kartu untuk melewati pintu kecil yang memang hanya bisa dilewati dengan menggesek kartu Tanda karyawan atau pegawai.
Sunoo mengecek handphonenya sebentar, lalu kembali berjalan untuk mencari Taxi. Karena Sunoo tak mau naik Bus malam malam begini, biasanya setelah naik Bus Sunoo masih harus berjalan sedikit jauh untuk menuju rumahnya.
Pada akhirnya Sunoo menaiki Taxi. Untungnya masih ada Taxi di malam malam begini. Jadi Sunoo tak harus berjalan terlalu jauh untuk sampai ke rumahnya.
"Pak ke Apartemen Hejun ya" Sunoo menyampaikan alamatnya begitu ia masuk kedalam mobil.
"Nak, kau terlihat sangat lelah. Pasti kau sudah bekerja sangat keras" Supir Taxi itu memulai pembicaraan. Tapi Sunoo tak bisa melihat wajah supir itu sekalipun dari kaca Spion.
"Uh sebenarnya tidak Juga" Sunoo membalas dengan sopan dan tentunya dengan tersenyum.
"Kau selalu tersenyum badahal keadaanmu tak sebaik itu" mendengar ucapan Supir Taxi itu, Sunoo sedikit terkejut.
"Semuanya akan baik baik saja. Kau akan menemukan sisi terang dari hidupmu. Jangan putus asa! Teruslah semangat" Supir Taxi itu memberikan semangat untuk Sunoo. Sunoo tersenyum.
"Terimakasih banyak pak, anda membuat saya sedikit termotivasi" Sunoo kembali membalas dengan sopan.
Tiba tiba saja Sunoo sudah sampai di depan apartemennya. Sebenarnya ini sangat cepat untuk menuju ke rumahnya dari kantor tapi Sunoo juga senang karena ia tak perlu menunggu terlalu lama untuk pulang.
"Ini pak. Terimakasih" Sunoo memberikan uangnya.
"Tak usah nak, kau tak perlu membayar" Sunoo terdiam sambil menatap wajah supir Taxi tersebut.
"Tapi-"
"Ayolah kau akan membuang waktu orang tua ini" ucap Supir tersebut sambil tersenyum.
"Uh apakah tidak apa apa?" Sunoo terlihat tidak yakin sekaligus agak kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD CHOICE [SUNSUN]
RomanceSeseorang dengan banyak pilihan untuk hidupnya sendiri dihadapkan oleh pilihan yang sangat sulit kali ini.