"Berani atau Takut"
Akhirnya pertanyaan pilihan yang Sunoo tunggu tunggu sudah tiba.
"Berani" jawab Sunoo dengan tersenyum.
Cahaya yang sangat terang kembali datang, berubah menjadi air jernih yang segera Sunoo minum.
Sunoo memejamkan matanya agar bisa melihat dengan jelas memori yang akan ditampilkan dari air tersebut.
Namun, Sunoo kembali menjadi ketakutan. Memori itu adalah ketika Sunoo dibunuh dan tak ada yang menolongnya. Jadi, kemana Jodohnya?
"Heol, apa arti dua memori yang aku dapatkan dua hari ini? Sangat mengerikan" Sunoo menelan ludahnya kasar, lalu duduk di tepi kasurnya.
"Tapi, siapa yang akan membunuhku?"
___
"Selamat pagi".
Seperti biasanya, dengan senyuman ceria Sunoo memasuki ruangan kantornya dan disambut oleh semua orang di sana.
"Sunoo, apakah kau bisa ikut aku sebentar?"
"Baiklah" dengan tersenyum, Sunoo menerima ajakan Hyunjin.
tiba-tiba Hyunjin, teman sekantor Sunoo mengajak Sunoo untuk berbicara empat mata.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Hyunjin dan Sunoo berbicara empat mata, tetapi kali ini Hyunjin seperti akan memberitahukan sesuatu yang sangat penting.
Mereka sudah sampai di rooftop, di sana hanya ada mereka berdua.
"Ada apa Hyun?" Sunoo langsung bertanya ketika baru saja sampai di sana.
"Sunoo, aku tau kau tak akan percaya akan hal ini tetapi ada orang yang setiap hari mengawasimu dan ingin membunuhmu" ucap Hyunjin yang langsung menjelaskan apa yang ingin dikatakannya kepada Sunoo.
Dengan ragu, Sunoo kembali bertanya.
"Berarti, mungkinkah sekarang dia sedang mengawasi kita?"
"Benar..." wajah Hyunjin terlihat semakin ketakutan. Mata Hyunjin tak bisa berbohong, sudah dipastikan Hyunjin tau siapa yang ingin membunuh Sunoo.
"Hyunjin, jika ini memang benar. Bagaimana kau bisa mengetahui jika aku akan dibunuh oleh seseorang? Dan jika begitu, kau pasti tau siapa pelakunya"
"Y-ya, aku memang tau pelakunya. A-aku tau hal ini karena pada saat aku akan memasuki ruangan ada s-seseorang yang berbicara tentangmu dan model pembunuhan apa yang akan dipakai untuk m-membunuhmu" Hyunjin gelagapan, ia ketakutan. Seperti tau betul apa yang akan terjadi pada Sunoo.
"Pelakunya adalah-"
𝘋𝘰𝘳𝘳...
Sunoo terlonjak kaget. Ia berteriak ketakutan, melihat Hyunjin yang ditembak tepat di kepalanya.
Sunoo melihat kearah tembakan itu berasal, tetapi ia tak bisa menemukan siapapun. Sunoo menopang kepala Hyunjin yang penuh darah di paha nya lalu melihat sekitar sambil menangis.
"Hyunjin, aku mohon bangunlah"
Hyunjin sudah benar benar kehilangan nyawa. Tubuh Sunoo bergetar, ia terus menangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD CHOICE [SUNSUN]
RomanceSeseorang dengan banyak pilihan untuk hidupnya sendiri dihadapkan oleh pilihan yang sangat sulit kali ini.