9

195 38 11
                                    

Azizi berada di bangku taman dekat gedung fakultasnya. Merasakan hembusan angin di sore hari sambil rebahan dan memejamkan matanya. Salah satu kebiasaan yang entah bisa dibilang baik atau buruk si Azizi yang membuat semua orang heran. Azizi bisa tidur di mana dan kapan saja. Bahkan, saat sedang duduk di toilet pun, dia bisa saja tertidur.

Dari kejauhan, seorang gadis menatap jengkel sosok Azizi yang sepertinya sudah pulas itu. Dengan langkah besar-besar, ia menghampiri Azizi.

"MOLOR TERUS, AZIZI!!" Teriaknya sambil memukul paha Azizi dengan buku yang ia bawa.

Si sosok yang tertidur itu seketika terbangun dari tidurnya, mengubah posisinya menjadi duduk.

"Kapan nyampenya? Cepet banget dah kuliahnya? Bolos ya?" Tanya Azizi sambil mengucek matanya.

"Ngaco! Udah 2 jam anjir! apanya yang cepet!" Sahut gadis yang tadi membangunkan Azizi.

Azizi melirik jam yang ditampilkan di ponselnya, lalu terkekeh. "Hahaha, sorry deh, Cel. Namanya juga orang tidur. Gak sadar"

Ashel memutar bola matanya menampakan raut muak ke Azizi. "Lo tuh ya kan bisa ngelakuin hal lain selain tidur. Bahaya tau tidur di tempat umum begini. Ada barang yang ilang aja baru kapok" Ucap Ashel.

Pusing mendengar Ashel daritadi memarahinya, sontak dia langsung mencomot bibir Ashel menggunakan tangannya.

"Berisik!" Hardik Azizi. Kemudian ia celingak-celinguk dengan tangan yang masih di bibir Ashel.

"Marsha mana dah? Lo tinggalin?" Tanya Azizi kemudian.

"Hmmmmpppp hmmmphh!!!!!!" Ashel menunjuk-nunjuk tangan Azizi yang masih di bibirnya itu. Azizi tersadar, kemudian tertawa keras.

"Hahahahaha! Maaf, Cel. Gak sadar!" Ucap Azizi sambil melepaskan tangannya.

Ashel merengut, memanyunkan bibirnya sambil bersedekap dada "Males gue ngasih tau Marsha di mana!"

"Dih? Bagus lo ngambek gitu?"

"Halah! Baca sendiri di otak gue Marsha di mana! Masih bisa kan lo?!" Sewot Ashel.

Azizi lagi-lagi tertawa. Kemudian bangkit dari duduknya. "Yaudah, ayo susulin ke perpus. Gue juga mau balikin buku" Ucap Azizi sambil mengulurkan tangan ke Ashel.

"Males! Gak usah pegang-pegang gue!" Ucap Ashel sambil berdiri lalu berjalan duluan dengan menghentakan kaki di setiap langkahnya.

"Apa sih dia? Lagi pms kali ya?" Monolog Azizi. Kemudian ia segera menyusul langkah Ashel yang sudah agak jauh di depannya.

***

Azizi baru saja keluar dari gedung perpustakaan setelah menyelesaikan urusannya. Kali ini, Azizi keluar bersama Marsha yang juga sudah selesai dengan urusannya. Mereka berdua pun menghampiri Ashel yang duduk di anak tangga depan perpustakaan.

"Lama banget deh lo berdua?! Ngapain sih? Pacaran ya?!" Tanya Ashel dengan nada sewot.

Mendengar pertanyaan ngawur Ashel, Azizi mengangkat sebelah alisnya. Sedangkan Marsha hanya menggaruk kepala belakangnya yang emang gatal.

"Ngawur" Jawab Azizi sambil menoyor kepala Ashel. Kemudian Ashel bangkit, lalu berjalan menuju parkiran mobil meninggalkan Azizi dan Marsha.

Azizi sebenarnya sudah tahu apa penyebab Ashel terlihat badmood sore ini. Tapi, apa salahnya kalau dia bertanya juga ke Marsha, kan?

"Sha, temen lo kenapa dah?" Tanya Azizi sambil berbisik.

"Berantem sama Aldo kak" Ucap Marsha berbisik juga. Mereka berdua berjalan pelan, menjaga jarak dari Ashel.

METANOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang