Haiyo! Aku kembali broh!
Thank u for 2,25K readers aw terharu!!Sama seperti pagi-pagi biasanya, Vierra membawa beberapa stok buket yang sudah dibuatnya. Ibunya datang menghampirinya, "Ini buket pesanan siapa Vi?"
"Ga ada yang pesan bu, buat stok ditoko aja" Balas Vierra seadanya karna dia tahu ibunya akan memulai Perdebatan pagi hari,
Ayolah, Vierra ingin paginya berjalan dengan tenang.
"Buang-buang bahan aja kamu bikin, kalo gak laku gimana?"Ucap ibunya dengan sinis,
Udah gue duga sih, Vierra hanya menampilkan senyum tipisnya. Dia sangat merasa tidak keberatan saat orang lain membicarakannya atau lebih parah menjelek-jelekkan nya, kenapa? Karna itu memang karma atas perbuatan sang Ibu.
Ibunya memang wanita terjulid nomor satu! Itulah kenapa Vierra sebisa mungkin menghindari obrolan diwaktu santai bersama Ibunya, "Belum apa-apa kok doanya udah jelek si Bu? Aku berangkat dulu Assalamualaikum,"
"Wa'alaikumsalam, anak jaman sekarang kalo dibilangin sama orang tua gak pernah mau dengerin."
Vierra mendengar, tapi dirinya pura-pura tuli. Karna mau dijelaskan sedetail apapun tetap saja, Ibu-ibu tidak akan pernah mau kalah apalagi mendengarkan anak muda walaupun yang disampaikan anaknya adalah hal benar sekalipun.
Sesampainya di Toko, Vierra pun menata Buketnya secantik mungkin. Baru saja dirinya sampai dan membuka tokonya, Tapi sudah ada pembeli yang terburu-buru mendatangi meja kasir.
"Kak, saya mau 5 buket itu ya? Dikasih kartu ucapan bisa?"Tanya sang pelanggan, dan dibalas anggukan oleh Vierra.
Kemudian Vierra mengambil 5 buket yang pelanggan tadi tunjuk, "Kartu Ucapannya mau ditulis apa nih kak?"
"Happy Graduation kak!" Ucap gadis itu, terlihat kelegaan muncul di wajahnya.
Vierra kemudian mengambil kartu ucapan yang dipinta, lalu menghitung harga buket yang gadis itu pesan ,"Totalnya, 450 Ribu kak"
Gadis itu mengangguk lalu mengeluarkan uang pas, "Makasih yah kak! Untung aja kakak udah buka dan nyediain beberapa stok bunga, kalo enggak gatau deh harus gimana"
Vierra tersenyum sembari menganggukkan kepalanya, "Terimakasih juga ya kak sudah berbelanja disini. Memang sudah musim wisuda yah kak?"
"Kalo dikampus aku udah sih kak, Itu masih ada beberapa stok bunga kan kak? Soalnya temenku yang lain lagi cari juga,"Pertanyaan itu tentu saja membuat Vierra bahagia.
Karna ada beberapa stok buket yang sudah berdiam diri selama 3 bulan lamanya, "Ada kak, nanti temennya disuruh kesini saja ya!"
"Siap! Makasih banyak kakk!!"Selepas kepergian gadis itu Vierra mengucap syukur dalam hatinya.
Rezeki emang gak kemana, syukur-syukur kalo habis semua stoknya haha Tawanya dalam hati.
Berselang beberapa menit, gadis yang tadi membeli buket darinya datang kembali bersama beberapa temannya yang asyik memilih buket yang terpajang di tokonya.
Vierra tersenyum sumringah, Stok buket yang dibuatnya habis terjual! Bahkan beberapa stok lama pun ikut habis dibeli mahasiswi tadi, astaga Rasanya saat ini gadis itu bahagia sekali.
Dalam sebuah bisnis rasa optimis itu penting! Jika kalian memutuskan untuk merintis sebuah bisnis daripada bekerja, percayalah yang kalian hadapi bukan lagi cemoohan dari orang lain melainkan dari keluarga dekat kalian sendiri.
"Makasih ya allah, akhirnya gue nabung buat belanja bahan lebih banyak yeay!!"Pekiknya senang,
Vierra tidak punya banyak teman, oleh karna itu dia memulai usahanya dari sosial media. Semua sosmed ia gunakan untuk mempromosikan Bunga yang dijualnya.
Setelah tabungannya cukup gadis itu memutuskan untuk memperbanyak stok bahan yang ada, lalu membuat sebuah Toko. Percayalah, sedikit demi sedikit usaha yang kalian jalani pasti memiliki hasil.
Mungkin bukan sekarang, tapi nanti, atau suatu hari? Jadi jangan menyerah dahulu.
Ibunya seringkali merecokinya dalam pembuatan Buketnya, beberapa saran ada yang bagus tapi ada pula yang malah menyulitkannya. Belum lagi ejekan dari beberapa saudaranya saat melihat dirinya mengantarkan buket pesanan, tapi sekarang Vierra menjadikan semua itu sebagai kenangan perjalanan bisnisnya.
Terlihat seorang pria melangkahkan kaki ke tokonya, "Tidak buruk,"Gumam pria itu
Vierra sendiri sudah bersidekap dada sembari menatap sinis pria yang merupakan musuh bebuyutannya, "Ngapain Lo kesini? Keluar deh, entar Lo gatel-gatel nyalahin gue lagi"
"Semua toko akan bangkrut jika pemiliknya seperti kamu!"Balas pria itu tak kalah sinis,
Vierra tersenyum miring, "semua pemilik toko bakal ngusir pembelinya kalo pembeli yang dateng kaya Lo!"
Pria itu terlihat menghela nafasnya, "Besok malam kamu ikut ke acara pernikahan rekan bisnis saya. Masalah gaun, dan semuanya saya yang akan mengurusnya"
Dikira gue mau gitu? Sinting banget ni orang! Dikira orang kaya di dunia ini dia doang? Sampe dia harus dilayani layaknya raja? Cih! Cibir Vierra dalam hati, ucapan Arvand pun hanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Alias tidak di dengarkan.
Arvand menatap sengit Vierra yang sepertinya mengabaikannya, "Ingat! Bersikaplah sewajarnya, sesuai dimana tempat kamu berada. Jangan bersikap seperti monyet liar dan mempermalukan saya,"
"Ya kalo Lo udah tahu gue bisa bikin Lo malu, ya gak usah ajak gue lah. Ribet banget heran," Kesal Vierra, kekesalannya tak terbendung lagi,
"Kamu ingin saya mengusir sahabatmu itu dari kehidupan adik saya secepatnya ya?"
Vierra mengepalkan tangan menahan kekesalannya, "Arghh kesel banget gue sama Lo! Okey Fine! Gue bakal ikut, dan gak malu-malu in" tapi ga janji wlek
"Saya jemput jam 5 Sore, dan kita akan berangkat jam 7 malam. Ingat!"Ucap Arvand tegas, yang dianggap remeh oleh Vierra.
Vierra menatapnya aneh, "3 jam ngapain dulu? Nongkrong di warkop?"
Arvand menggelengkan kepalanya, "Memperbaiki penampilanmu."
"Penampilan gue kenapa? Cakep gini, gak nyeremin kok!" Memperbaiki katanya? Bukannya kata memperbaiki ditujukan untuk sesuatu yang rusak? Hei! Vierra ini barang bagus belum rusak, tidak tahu kalau bagian otak mungkin retak sedikit.
Sungguh, gadis di depannya banyak sekali protesnya! "Diamlah, saya yang mengurus semuanya. Dan tentu saja, kamu akan menjadi gadis cantik semalam"
"Tokomu lumayan bagus, tapi tetap saja rendahan," lanjutnya. Setelah mengatakan hal itu, Arvand pergi meninggalkan Toko tersebut,
Nyenyenye kebanyakan bacot bang! Batin Vierra.
Setelah memastikan Arvand telah menjauh dari Tokonya Vierra pun memberanikan diri untuk mengungkap emosinya, "Gue yakin kantor Lo bau kambing!"
Sudahlah, redam Emosi mu Vierra! Ayo rangkai beberapa buket lagi. Jangan sampai emosimu membuat dompetmu menipis! Ayo kerja keras agar bisa foya-foya!!
Entah apa yang dilakukan Arvand kepadanya, Asal tidak di dandani seperti cabe-cabean pinggir jalan maka Vierra tidak akan mempermasalahkannya. Gadis itu kembali menatap langit-langit Tokonya,
"Ujiannya berat banget Tuhan. Gue curiga jodoh gue sebenernya Jung Jaehyun kalo Cobaannya begini," Ucapnya lirih,
Semoga saja Arvand lekas menyetujui pernikahan Nabila dengan Raihan. Ayolah, dia ingin segera lepas dari pria sombong tak tahu diri yang bisanya hanya menghina orang lain!
Haiyo! Selamat membacakk! Jangan lupa Vote yaw dan sematkan komentar disini!! Xixixi
KELPIN PERGI DULU PAPAII
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days With Mr. Arvand
General Fiction"Lo ribet banget sih jadi orang? Temen gue itu baik,ganteng, mapan, kurangnya apa coba?" "Kamu siapa? Datang tiba-tiba lalu memaki-maki saya!" "Lo kakak nya Nabila kan? Gue temennya Raihan, Kenapa sih Lo larang adek Lo buat nikah sama temen gue?" "O...