Part 2

892 76 6
                                    

Welcome To Part 2!!
Jangan lupa Vote dan Komen ya!!!





        Vierra menatap ke arah bunga di hadapannya, Lalu dia memutar bola matanya jengah.

"Kemaren Gue banyakin Lilly ga ada yang nyari, giliran ngosongin Lilly ada aja yang nyari. Aneh banget emang!"

Jangan kaget, profesi Vierra adalah penjual hadiah baik itu bunga,Boneka, dan lain-lain ada di tokonya.Bulan ini dirinya berhenti mengambil stok bunga Lilly, karna minim peminat. Tapi baru-baru ini orang-orang justru mencari bunga Lilly.

Saat dirinya sedang sibuk mengecek stok bunga, Nabila datang menemuinya dengan tergesa-gesa ada apa ya?

Nabila berusaha mengontrol nafasnya yang tersengal-sengal sehabis berlari tadi,"Kak Vier, kata Kak Arvand dia mau ngajuin syarat. Tapi ini berkaitan sama Kakak, Kakak mau kan bantu aku?"

Vierra menolehkan kepalanya menatap ke arah Nabila, "Syaratnya apa dulu"

"Kakak bisa omongin itu sama Kak Arvand." Dari ucapan Nabila, Vierra bisa menangkap satu hal.

Setelah ini hidupnya akan penuh dengan drama karna berurusan dengan Arvand, pria Kaya tapi sombong dengan tingkat kepercayaan diri setinggi Monas.

Vierra enggan berurusan dengan Arvand, tapi mengingat Raihan entah kenapa dirinya merasa bersalah. Jika dia tidak membantu sahabatnya, lantas bagaimana dirinya membalas Budi atas semua kebaikan Raihan? Pria itu yang sudah rela mengulurkan tangan saat tak ada siapa pun disisinya, sosok sahabat yang sebenarnya.

Vierra menatap ke arah dua temannya yang kini memiliki sahabat baru, dia di acuhkan ditinggalkan begitu saja. Matanya menatap bekal makanan yang ada ditangannya, Dirinya melihat kedua sahabatnya sedang menyantap makanan lezat dikantin.

"Sendirian ya? Makan bareng yuk?"Pertanyaan itu berasal dari Raihan, Vierra sudah mengenal pria itu dari dulu.

Lalu sosok pria lain muncul dari belakang, "Lo bawa bekal apa tuh? Gue boleh minta gak?" Hitto menyahut lalu kepalanya dipukul pelan oleh Raihan,

Vierra tertawa lalu menyunggingkam senyumnya, "Boleh! Hari ini aku bawa sayur kacang sama tempe goreng."

Vierra tersenyum mengingatnya, lalu kepalanya mengangguk pelan. Raihan dan Hitto sudah mau menemaninya saat dirinya ditinggal sendirian oleh kedua mantan sahabatnya, kini mungkin saatnya dia membalas Budi.

Vierra menatap ke arah Nabila, "Kirim nomor Arvand,"

Nabila menerbitkan senyum manisnya, "Sebentar lagi kak Arvand pasti bakalan chat Kakak. Nomor kakak udah aku kasih tadi ke dia, aku pulang dulu hari ini ada jadwal ngajar soalnya!!"

"Hati-hati Bil."Balasnya sembari melambaikan tangan.

Vierra menatap ke arah ponselnya, ada notifikasi masuk dari nomor asing.

+62852+++++++
Ini saya, Arvand.
Cafe Melati jam 5

Oke

"Bisa-bisa nya adeknya ceria banget kaya bunga matahari, tapi Kakaknya malah dingin kayak Es kul kul!" Kesal Vierra sembari memasukkan lagi ponselnya ke dalam saku,

Dirinya mengecek Ponselnya, disana ada beberapa data bunga yang harus dibuatnya hari ini. "SEMANGAT VIERRA ALVINA!"

Tidak ada yang mau repot-repot menyemangatimu selain dirimu sendiri, jadi daripada mengemis kata penyemangat dari orang lain, kenapa tidak dirimu sendiri yang melakukannya?

30 Days With Mr. ArvandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang