Ihh makasih yang udah komen, Kelpin jadi tambah semangat nich! ⊂(◉‿◉)つ
Thank u for 2,6K readers!Jangan lupa tekan gambar bintang yang ada di pojok kiri bawah! Papai!!
Vierra menatap sumringah ke arah Ibunya, penghasilannya hari ini lumayan banyak. Saat ini Vierra pulang dengan membawakan dua kotak Pizza, makanan asal itali tersebut memang cukup mewah untuk orang-orang sepertinya.
Dia dan Ibunya saja hanya sekali makan Pizza itu pun saat bertamu kerumah Kerabatnya.
"Alhamdulillaah nak, Ayo kita makan bareng-bareng!"Sang Ibu tak kalah antusiasnya,
Vierra membuka kotak Pizza tersebut, dan mulai memberikan sepotong kepada Ibunya.
Walau Sang Ibu kerap kali memarahinya, tapi wanita ini tetaplah Ibunya. Vierra tahu, ibunya hanya tidak ingin dirinya merasa kesulitan atau merugi suatu hari nanti.
Vierra meneguk segelas Air lalu menatap Ibunya,"Bu, aku mau ngomong sesuatu"
"Ngomong Apa Vi? Kayaknya serius banget?"Tanya Ibunya dengan serius,
Vierra meremas bajunya guna menyalurkan kegugupannya, "Besok Aku mau pergi Ke acara pernikahan rekan bisnisnya Arvand, kakaknya Nabila Bu. Boleh gak?"
"Kok Ibu perhatiin, kalian makin deket? Nak, dia gak aneh-aneh kan sama kamu? Dia gak nyakitin kamu kan?"Tanya sang Ibu khawatir,
Vierra menggeleng,"Engga Bu. Tinggal sisa beberapa Minggu lagi, setelah itu aku jauhin dia."
"Yasudah, Ibu izinkan. Tapi jika dia macam-macam, sebaiknya kamu sudahi saja kesepakatan itu ya nak?"
Vierra membalasnya dengan senyuman, Ibunya memang sangat menyayanginya. Bahkan sangat khawatir jika dirinya mendapatkan pengaruh buruk dari dunia luar. Jika Vierra tidak bisa meyakinkan Ibunya dengan tekad yang kuat, mungkin saat ini dirinya masih terus dikurung di dalam rumah dan dibatasi keluar rumah.
Tapi apakah itu wajar untuk gadis yang berumur 23 tahun? Jawabannya, tentu tidak. Tapi dimata orang tua mereka tetaplah anak kecil yang rapuh, lemah, dan harus slalu mereka jaga. Strict parents? Pernah mendengar? Dimana seorang anak mendapat banyak kekangan dari orang tuanya bahkan saat umur mereka sudah dewasa, pasti banyak yang mengalami kejadian ini bukan?
"Iyah Ibu, Aku bakal jaga diri. Ibu percaya kan sama aku? Masa Ibu gak percaya sama anak sendiri, Ibu tahu persis sifatku kaya apa kan?"Ucap Vierra lembut, karna jika diberi nada tegas sedikit Ibunya akan merasa jika Vierra membentaknya.
Sang Ibu hanya mengangguk lalu memeluk erat anaknya, Vierra tersenyum. Ibunya memang seperti ini, terkadang sulit mengontrol ucapannya tapi bagaimana pun Ibunya tetaplah Ibunya. Sejahat apapun lisannya terhadap orang lain ataupun dirinya, Wanita ini adalah wanita yang berharga untuknya.
Sampailah malam yang sangat Arvand nantikan, tepatnya malam untuk mempermalukan Vierra. Pria itu yakin 100% jika Vierra pasti tidak akan sanggup berada dalam lingkungan kelas atas, Gadis itu pasti akan merengek pulang.
Sebentar lagi bagian yang ku tunggu akan datang, Batin Arvand sembari menggandeng tangan Vierra menuju pengantin. Arvand meninggalkan Vierra, membiarkan gadis itu bingung dan nantinya mulai mencarinya.
Ah, Arvand yakin sekali Vierra pasti-
Sebentar! Apa ini? Kenapa gadis itu justru tidak terlihat bingung dan malah dengan bahagia berkomunikasi dengan orang-orang yang berada di sekitarnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days With Mr. Arvand
General Fiction"Lo ribet banget sih jadi orang? Temen gue itu baik,ganteng, mapan, kurangnya apa coba?" "Kamu siapa? Datang tiba-tiba lalu memaki-maki saya!" "Lo kakak nya Nabila kan? Gue temennya Raihan, Kenapa sih Lo larang adek Lo buat nikah sama temen gue?" "O...