Part 4

661 74 9
                                    

   Hellowww selamat membaca semuanya, insya allah cerita ini tamat dalam sebulan ini yah❤️
Aku lupa update karna cerita ini di otakku udah sampe pertengahan bab eh pas di wp baru part 3 hahaha 


               Arvand memandang kesal ponsel yang ada ditangannya, dirinya sudah pulang dari kantor sejak 1 jam lalu tapi tidak ada notifikasi dari Vierra. Kalau begini, bagaimana dia membuktikan bahwa Gadis itu adalah simpanan dari kekasih Adiknya?

Nabila datang dengan membawa dua cangkir teh untuk dirinya dan kakaknya, "Baru 3 hari yah kak. Gimana? Kakak masih curiga?" Tanyanya sembari meletakan satu cangkir teh di depan kakaknya.

Arvand terkekeh sinis, "Baru tiga hari. Orang lain bahkan bisa nutupin identitas aslinya selama berbulan-bulan"

Nabila melirik sejenak jam dinding yang berada tak jauh dari tempatnya duduk saat ini, "Kalo jam segini biasanya Kak Vierra lagi nyatet stok barang sih."

"Emang Toko bunganya yang gak seberapa itu, Rame banget?"Tanya Arvand kepada adiknya,

Nabila menggelengkan kepalanya pelan, "Enggak sih kak. Tapi pasti dalam sehari ada aja yang kejual, soalnya kak Vier kan selain jual bunga, dia juga jual gift lainnya. Ada hampers, Bloom box banyak banget!!"

"Lagi promosi? Dibayar berapa? Dibayar buat bersihin kolam renang aja males." Yang di ucapkan Arvand adalah fakta, pada saat itu Pembantu mereka sedang sakit dan Sang Mama memaksa anak Bungsunya untuk membersihkan kolam renang.

Walau Mamanya menawarkan uang 1 juta rupiah untuk sekedar membersihkan kolam renang, Nabila tetap menolak.

"Aku gak terbiasa bersihin kolam renang kak, nanti makin kotor malah dimarahin hehe"Tawa riang Nabila membuat Arvand menyunggingkan senyumnya.

Pria itu mengelus pelan kepala adik tercintanya, "Kakak bakal buktiin, Kalau persahabatan antara perempuan dan laki laki itu gak ada."

Lakuin aja kak, sampe akhirnya kakak sadar kenapa aku gak curiga sedikit pun ke kak Vierra Batin Nabila sembari tersenyum menatap Kakak semata wayangnya yang begitu menyayanginya.


***


          Sementara Vierra yang sedang mencatat stok barang di Rumahnya menatap sinis ponsel yang Berada tak jauh darinya, "Jangan bilang, kalo nih orang sinting ngira gue sama Raihan chat an tiap hari? Plis deh, emang ada gitu orang gabut yang chat an tiap hari? Gue sih ogah!"

Hujat saja female lead kita satu ini, karna dia belum pernah merasakan perasaan bahagia ketika menerima satu notifikasi dari orang tersayang.

Bagaimana ya jika Vierra tahu ada gadis yang mengisi daya ponselnya sembari menyantap makan malam lalu sang kekasih mengirimkan pesan Sayang, Aku mau makan ya. Hp nya aku Cas dulu.

Mungkin kah Vierra akan memukul kepala gadis itu dengan sepenuh hati?

Seperti nya iya


Saat sedang sibuk mengecek barang, sebuah buku jatuh.

Buku berjudul 'Berhenti Insecure' membuat senyum Vierra mengembang, "Bukunya disini? Padahal udah gue cari kemana-mana loh" Vierra membuka lembaran Buku tersebut,

"Makasih Rai. Berkat Lo, gue gak insecure lagi. Lo memang idaman semua orang yang pengen banget jatuh cinta, tapi sayangnya gue terlalu males jatuh cinta sama orang yang gabisa gue gapai."

Buku tersebut, adalah buku pemberian Raihan saat mereka masih menginjak kelas 2 SMA. Dimana saat itu Vierra benar-benar merasa tidak percaya diri, merasa fisiknya buruk rupa, merasa dirinya aneh dan tidak punya pencapaian.

30 Days With Mr. ArvandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang