Part 8

600 61 6
                                    

Thank u for 2K Readers ✨
Jangan lupa kepoin
Instagram PurplyBouquet
Shopee PurplyBouquet



             Walau Arvand berada jauh dari Vierra, tapi pria itu tetap mengawasi pergerakan gadis itu. Bukan! bukan karna Arvand tertarik dengannya, hanya saja Pria itu yakin sekali jika Vierra pasti tidak sebaik yang orang-orang kira.

Sang Kakek menatap serius ke arah cucunya, "Besok kamu sudah bisa kembali ke Indonesia,"

Kemudian pria tua itu menepuk pelan pundak cucu kebanggaannya, "Ingat! Kamu adalah cucu kebanggaanku, carilah gadis yang setara. Kakek dengar, kamu sedang mendekati gadis penjual bunga? Apa benar?"

Arvand tersenyum miring, "Kakek bercanda? Kakek tenang aja, Arvand gak bakal malu-malu in keluarga kita."

Arvand berucap dengan serius, walau sebenarnya pria itu agak ragu dengan ucapan yang baru saja dia lontarkan.

***


           Vierra tersenyum melihat Raihan dan Nabila yang bergandengan tangan, saat ini mereka sedang berada di Gramedia. Nabila menatap Raihan penuh cinta begitu pun sebaliknya, Raihan juga menatap Nabila penuh cinta.

Hitto dan Rain sedang berdebat tentang sebuah judul buku, sedangkan Vierra pergi mencari Novel yang dia incar.

"Semoga aja mereka bahagia slalu. Kira-kira kapan ya gue bisa nemuin jodoh?" Detik berikutnya, Vierra terkekeh pelan.

Gadis itu menatap ke arah sebuah buku, "Kisah cinta di Novel mah mulus banget ya? Beda banget sama yang terjadi di dunia nyata," Lanjutnya,

Matanya beralih membaca sebuah sinopsis novel yang bercerita tentang playgirl "Kok orang bisa ya dapet banyak cowok? Gue, satu aja gapunya,"

"Eh tapi gue juga gak terlalu buruh cowok sih," Vierra memang labil, para gadis jaman sekarang cenderung merasa bahagia sendirian.

Namun ketika melihat postingan kemesraan pasangan lain, atau ketika malam hari, pasti mereka akan menangis meminta tuhan menurunkan jodohnya.

Dan ketika ada beberapa pria yang mendekatinya, mereka pasti akan menolak. Gadis zaman sekarang memang kebanyakan seperti itu.

"Semoga aja Kakaknya si Nabila cepet luluh deh. Kasian gue liat mereka,"Ucap Vierra sembari menatap kemesraan Nabila dan juga Raihan.

Vierra memeluk erat buku yang dicarinya, "Gue gatau sekarang jodoh gue ada dimana? tapi, semoga aja dia bisa nerima gue apa adanya."

Raihan mendatangi Vierra lalu menepuk pelan pundak gadis itu, "Udah dapet?"

Vierra menjawabnya dengan Anggukan, matanya beralih menatap Nabila yang membeli beberapa buku pembelajaran.

"Banyak banget Bil, ngeborong ya Lo?"Tanya Vierra bercanda

Nabila tersenyum manis, "hehe Iya kak Vier, beberapa buat buku pembelajaran, sisanya titipan temen"

Vierra mengangguk-anggukkan kepalanya. Tak jauh dari tempat mereka berada, Terlihat Hitto dan Rain yang masih berdebat.

"Hei, kalian debatin apa si?"Tanya Vierra sembari menatap sinis keduanya

Vierra tahu jika kedua temannya ini tidak menyukai buku sejenis Novel, tapi ayolah ini Gramedia bukan ajang debat pemilu!

"Ini isinya Novel kan Vier?"Tanya Hitto sembari menunjukkan sampul buku tersebut,

Rain menatap sinis temannya, "Bukan! Gue bilang bukan ya bukan Hit!"

30 Days With Mr. ArvandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang