Jihoon tersedar dari tidurnya. Zea masuk ke dalam bilik Jihoon dengan makanan yang baru sahaja dimasak " hm dah bangun dah " kata Zea dengan senyuman manis. Jihoon berusaha untuk bangun tetapi badannya masih lagi sakit akibat daripada demam dan luka - luka. alhasilnya, Zea membantu jejaka itu untuk duduk
" awak nak makan dulu ke nak mandi? " soal Zea " mandi " katanya " saya panggil Yoshi kejap " Jihoon mengangguk dan memandang gadis itu sehingga keluar dari bilik
Yoshi masuk ke dalam bilik Jihoon dan membantu sahabatnya itu berjalan ke arah bilik mandi " nanti kau dah siap panggil lah. aku tunggu dekat luar " kata Yoshi dan Jihoon mengangguk
Yoshi keluar daripada bilik mandi dan memandang Zea yang sedang menyediakan pakaian untuk Jihoon dengan wajah merah padam " awak okay, Zea? " soalnya dan Zea mengangguk
" ah Yoshi. s-saya nak minta tolong awak amikkan Jihoon punya... " akibat malu, Zea tidak dapat menghabiskan kata - katanya. seperti tahu apa yang Zea maksudkan, Yoshi tertawa kecil " takpa. awak pergilah ke ruang tamu, saya amikkan " katanya dan laju gadis itu keluar daripada bilik Jihoon
selesai mandi, Jihoon memakai baju yang disediakan oleh Zea sebentar tadi. Jihoon belum sempat menyarungkan baju ke badannya, Zea tiba - tiba masuk. Zea yang terkejut cepat - cepat berpusing dan menutup wajahnya, Jihoon yang melihat itu terkekeh perlahan
" sorry " kata Zea dan pipinya naik merah akibat malu. tiba - tiba Jihoon menarik perlahan gadis itu untuk memandangnya " so how my body? do I need to exercise more or it's enough " soal Jihoon dengan senyuman mengusik " apa awak ni ! " Zea reflek memukul dada lelaki itu
" aduh! " Zea tersedar dan terus mengusap tempat yang dipukulnya tadi " daripada awak tak habis - habis usik saya kan, better awak makan " kata Zea. mereka berdua berjalan menuju ke katil Jihoon. mereka duduk bersebelahan dan Zea menyuapkan Jihoon. Zea takut Jihoon muntah - muntah lagi
Jihoon hanya menatap Zea. Zea yang perasaan akan itu hanya tersipu - sipu malu " pekat blusher kau " kata Jihoon " tak penat ke mengusik saya? " soal Zea, dia kembali meletakkan mangkuk berisi bubur itu di atas meja di sebelah katil Jihoon
" tak " Jihoon menarik Zea merapat dan meletakkan dagunya di atas bahu gadis itu. tangannya memeluk pinggang gadis itu " Zea " Jihoon menyebut nama gadis itu " hm? " Zea mengusap lembut lengan kekar lelaki itu
" promise me that you will never leave me " katanya. Zea mengusap wajah Jihoon dan menatap dalam anak mata lelaki itu " I will " katanya
" ekhem! " mereka berdua memandang ke arah pintu bilik " kitaorang nak balik ni. nanti apa - apa call " kata Yoshi " kau jangan buat benda bukan - bukan pula dekat anak dara orang " tiba - tiba Junkyu menyampuk dan alhasilnya menerima sebuah pukulan di belakangnya daripada Iris " awak baru kenal Jihoon ke? " soal Iris dan menarik telinga Junkyu lalu keluar daripada ruangan tersebut " bye Zea " kata Iris
" kitaorang balik dulu tau, Zea. jaga Jihoon elok - elok ya " kata Rin dan Zea mengangguk sambil tersenyum. mereka berempat beredar
" makan ubat " kata Zea. dia mencapai segelas air putih dan ubat untuk Jihoon. Jihoon menelan ubat itu bersama dengan air putih dan selepas itu merebahkan badannya
" saya basuh ni dulu. nanti saya datang balik " kata Zea dan Jihoon mengangguk
YOU ARE READING
ᴍʀ ᴛʀᴏᴜʙʟᴇᴍᴀᴋᴇʀ
FanfictionPark Jihoon, the monster and everyone feared of him and swear to never ever mess up with him. Jihoon decided to not believe in love again after his breakup with his ex. but what if he met his new neighbor whose always make him smile ? → random au →...