9

13 0 0
                                    

Jihoon tersedar dari tidurnya. Zea masuk ke dalam bilik Jihoon dengan makanan yang baru sahaja dimasak " hm dah bangun dah " kata Zea dengan senyuman manis. Jihoon berusaha untuk bangun tetapi badannya masih lagi sakit akibat daripada demam dan luka - luka. alhasilnya, Zea membantu jejaka itu untuk duduk

" awak nak makan dulu ke nak mandi? " soal Zea " mandi " katanya " saya panggil Yoshi kejap " Jihoon mengangguk dan memandang gadis itu sehingga keluar dari bilik

Yoshi masuk ke dalam bilik Jihoon dan membantu sahabatnya itu berjalan ke arah bilik mandi " nanti kau dah siap panggil lah. aku tunggu dekat luar " kata Yoshi dan Jihoon mengangguk

Yoshi keluar daripada bilik mandi dan memandang Zea yang sedang menyediakan pakaian untuk Jihoon dengan wajah merah padam " awak okay, Zea? " soalnya dan Zea mengangguk

" ah Yoshi. s-saya nak minta tolong awak amikkan Jihoon punya... " akibat malu, Zea tidak dapat menghabiskan kata - katanya. seperti tahu apa yang Zea maksudkan, Yoshi tertawa kecil " takpa. awak pergilah ke ruang tamu, saya amikkan " katanya dan laju gadis itu keluar daripada bilik Jihoon

selesai mandi, Jihoon memakai baju yang disediakan oleh Zea sebentar tadi. Jihoon belum sempat menyarungkan baju ke badannya, Zea tiba - tiba masuk. Zea yang terkejut cepat - cepat berpusing dan menutup wajahnya, Jihoon yang melihat itu terkekeh perlahan

" sorry " kata Zea dan pipinya naik merah akibat malu. tiba - tiba Jihoon menarik perlahan gadis itu untuk memandangnya " so how my body? do I need to exercise more or it's enough " soal Jihoon dengan senyuman mengusik " apa awak ni ! " Zea reflek memukul dada lelaki itu

" aduh! " Zea tersedar dan terus mengusap tempat yang dipukulnya tadi " daripada awak tak habis - habis usik saya kan, better awak makan " kata Zea. mereka berdua berjalan menuju ke katil Jihoon. mereka duduk bersebelahan dan Zea menyuapkan Jihoon. Zea takut Jihoon muntah - muntah lagi

Jihoon hanya menatap Zea. Zea yang perasaan akan itu hanya tersipu - sipu malu " pekat blusher kau " kata Jihoon " tak penat ke mengusik saya? " soal Zea, dia kembali meletakkan mangkuk berisi bubur itu di atas meja di sebelah katil Jihoon

" tak " Jihoon menarik Zea merapat dan meletakkan dagunya di atas bahu gadis itu. tangannya memeluk pinggang gadis itu " Zea " Jihoon menyebut nama gadis itu " hm? " Zea mengusap lembut lengan kekar lelaki itu

" promise me that you will never leave me " katanya. Zea mengusap wajah Jihoon dan menatap dalam anak mata lelaki itu " I will " katanya

" ekhem! " mereka berdua memandang ke arah pintu bilik " kitaorang nak balik ni. nanti apa - apa call " kata Yoshi " kau jangan buat benda bukan - bukan pula dekat anak dara orang " tiba - tiba Junkyu menyampuk dan alhasilnya menerima sebuah pukulan di belakangnya daripada Iris " awak baru kenal Jihoon ke? " soal Iris dan menarik telinga Junkyu lalu keluar daripada ruangan tersebut " bye Zea " kata Iris

" kitaorang balik dulu tau, Zea. jaga Jihoon elok - elok ya " kata Rin dan Zea mengangguk sambil tersenyum. mereka berempat beredar

" makan ubat " kata Zea. dia mencapai segelas air putih dan ubat untuk Jihoon. Jihoon menelan ubat itu bersama dengan air putih dan selepas itu merebahkan badannya

" saya basuh ni dulu. nanti saya datang balik " kata Zea dan Jihoon mengangguk

ᴍʀ ᴛʀᴏᴜʙʟᴇᴍᴀᴋᴇʀWhere stories live. Discover now