(05) Saudara? yey!

142 13 0
                                    


Happy reading all!

***

"Apa dia makan dengan benar? Tubuhnya sangat kurus."

"Tangan nya sedikit kasar."

"Dia mirip dengan Mommy!"

"Kecilkan suara lo! Entar dia bangun!"

"Lo juga teriak njir!"

Enghhh

Lenguhan gadis itu terdengar pertanda dia terusik. Ketiga pemuda itu diam menatap adik kecil mereka yang menggeliat nyaman di kasur. Mereka jadi gemas sendiri.

Delta merasa ada yang aneh, dia kemudian perlahan membuka matanya. Hal yang pertama ia lihat adalah tiga orang yang asing dan tampan.

"Huh? Kenapa ada orang ganteng di sini?" Gumamnya spontan. Dia bangun dan duduk, masih mengusap matanya.

"Jangan di gosok matanya," tegur Varo. Delta mengangguk pelan, dia berhenti mengusap matanya. Dia menatap ketiga orang itu, apakah mereka memang setampan ini?

Rafa yang gemas dengan tingkah laku Delta pun mencubit hidung gadis itu. Delta langsung terkejut dan menepis kasar, dia juga mundur beberapa langkah hingga menabrak dinding kasur.

"Eh, maaf. Gue gak bermaksud kok!" Rafa jadi gelisah.

Varo menghelah nafasnya. "Jangan seperti itu lagi, Rafa," tegurnya. Rafa mengangguk saja, dan mendekat kearah Delta yang waspada.

"Kalian siapa?! Kok aku bisa di sini?!" Dia berteriak panik.

Raka langsung memutar bola matanya. "Lo lupa ingatan ya? Lo di jakarta! Di rumah Daddy!" Ketusnya. Ya, Raka itu orang yang judes, tapi percayalah dia sangat sayang pada saudara nya. Dia aslinya lembut, kok.

"Raka," tengur Varo. Entah berapa kali ia harus menegur adik-adik nya itu.

"Delta, kamu tidak perlu takut. Kami cuma mau menyapa," ucap Varo. Delta menjadi sedikit tenang, tapi dia masih menatap bingung.

"Nama gue Raka, gue abang kedua lo!" Ujar Raka gensi, ya begitulah dirinya. Selalu saja ngegas dimana saja.

Delta mengedipkan matanya lucu, tunggu dulu. Dia punya saudara?

"Ehh! Aku punya saudara?!" Pekiknya riang. Kenapa Pa-eh maksudnya kenapa Daddy nya tidak memberi tahu?

"Ya, kita saudara kamu. Dan saya kakak pertama mu, panggil kak Varo" kata Varo berusaha mencoba tersenyum. Jatuhnya Delta seperti melihat Varo menyeringai, membuat Delta sedikit takut.

"Kak, lo nakuti dia tau gak?" Ungkap Rafa. Varo mendengus, kenapa dia tidak bisa tersenyum normal? Padahal niat nya baik.

"Gue Rafa, muka gue sama Raka sama kan? Ya, gue kembar! Hehe, salam kenal ya," kata Rafa dengan wajah konyolnya.

Delta mengangguk, dia tau sekarang siapa mereka. Tapi, ayolah dia merasa seperti kentang di tengah-tengah daging. Dia merasa insecure.

"Gue harap kita bisa akrab ya!" Rafa mengelus surai rambut Delta. Membuat hati Delta menghangat. Semoga saja keluarganya menerima nya, dan mereka akrab.

DeltaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang