(08) Sekolah

111 11 0
                                    


"Aku adalah aku, dan akan tetap menjadi diriku."-Delta.

***

Happy reading ~

***

"Daddy sedang apa?" Delta duduk di samping Samuel yang sedang menulis di selembar kertas.

Samuel berhenti sejenak. "Daddy sedang mengurus syarat untuk kamu sekolah," jawabnya.

Delta terkejut senang. "Sekolah?! Aku sekolah di sini, dad?"

"Iya sayang."

Delta tidak membayangkan kalau dia akan bersekolah di jakarta. Karena dulu dia sudah sangat bersyukur masih bisa sekolah. Dan dia tidak membutuhkan beasiswa lagi kan?

"Nanti ajak abang kembar untuk membeli peralatan sekolah," kata Samuel. Delta mengangguk antusias, baru kali ini dia keluar mansion. Jadi, ini bisa dikatakan jalan-jalan.

"Oke! Makasih Daddy!" Delta mengecup pipi Samuel sangking semangatnya. Samuel tertegun kemudian dia tersenyum tanpa sadar.

***

"Pertama, beli sepatu dulu gak sih?" Raka berpikir keras di tengah ramai orang. Sang kembar memegang tangan Delta agar gadis itu tidak hilang.

Sedangkan Delta sedari tadi menatap takjub pada bangunan yang luas ini. Mereka ada di mall Sekarang, dan ini pertama kali Delta kemari. Sungguh luar biasa!

"Beli baju nya dulu!" Sahut Rafa.

Raka menggeleg tak setuju. "Bajunya kan udah ada dari sekolah langsung. Jadi kita ketoko sepatu dulu!" Sarannya.

"Yaudah deh."

Mereka berjalan berkeliling, sesekali akan ada perdebatan di antara mereka berdua, ya, Delta hanya diam saja. Setelah lama berkeliling, mereka istirahat sambil membeli roti. Dan Delta sangat menyukai roti itu.

"Ini enak!"

"Mau lagi?" Tawar Rafa.

"Emang boleh?"

"Boleh dong!" Mendengar jawaban itu, Delta langsung mengangguk antusias. Lucu sekali si bungsu ini, pikir si kembar.

Mereka kemudian berjalan menuju keluar mall, tapi seorang gadis asing menabrak bahu Delta, membuat Delta hampir terjatuh, untung saja Raka menangkapnya.

Gadis itu berdecal kesal. "Ck, kan jadi kotor baju gue," katanya kesal. Dia menepuk-nepuk roknya yang sempat terkena lantai.

Raka geram ketika sang penabrak tak sadar diri dan minta maaf. "Heh! Lo kalau jalan di pakai tuh, kaki sama mata yang bener!" Bentaknya.

Sang gadis menatap Raka malas. "Ya sorry, gak sengaja juga. Lagian, gak jatuh kan? Yaudah sih," jawabnya.

"Sialan!" Raka kehabisan kata-kata dengan gadis itu, lihat lah. Dengan tanpa rasa bersalah dia malah pergi begitu saja, dasar cewek aneh. Saat Raka ingin mengejar, Delta langsung menghentikan nya.

"Udah bang, lagian Delta kan gak papa," ucapnya.

Raka mendengus. "Awas aja lain kali ketemu sama gue," gumamnya kesal. mereka akhirnya memilih untuk pulang saja, dan diperjalanan Delta dapat melihat pemandangan kota. Gedung-gedung tinggi terlihat dengan luar biasa, Delta jadi berpikir berapa ya uang yang di keluarkan untuk membangun gedung bertingkat ini?

DeltaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang