18: Mungkin Esok Kita Sampai

52 15 12
                                    

Bogor, 21 Mei 2018

Tristan dan Alethea dengan pakaian yang rapih nampak baru saja tiba di rumah megah itu. Alethea terkesima, memandang dengan rasa tidak percaya bahwa rumah semegah itu dimiliki oleh seorang remaja berumur 18 tahun.

"Vino, ini beneran rumahnya? Bukan rumah orang lain?" Tanya Alethea, merasa tidak layak untuk memijakkan kakinya.

"Beneran, dong! Kan kamu tau sendiri si Astro keluarga orang kaya mampus!" Balas Tristan seraya membuka helm cakil retro dan sarung tangan motornya.

Dari kejauhan, seseorang memanggil mereka, nampak sedikit kesal karena telah lama menunggu, "Nah, ini dia! Lama banget, dah!" Ucap suara tersebut.

"Hehe, sorry brother, macet pisan tadi dari Tajur!" Balas Tristan menyadari yang memanggilnya adalah Astro.

"Ini rumah sebagus ini jarang lu pake dan bakal lu tinggalin 4 tahun? Mendingan buat gua sih.." celetuk Tristan.

"Palingan nanti gua kasih pake ke anak EC, atau gua sewain buat muterin duit," balas Astro nampak tidak terlalu peduli dengan status rumah tersebut.

Astro dan Rani mengadakan sebuah makan malam dan pesta perpisahan lantaran dalam waktu beberapa hari, mereka akan segera berangkat ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studinya. Mereka mengadakan pesta tersebut di rumah Astro yang terletak di Villa Duta Pajajaran. Rumah ini tidak ditinggali oleh Astro dan hanya dihuni oleh asisten-asistennya.

Astro dan Rani hanya mengundang teman-teman terdekatnya untuk acara ini. Walau begitu, kebanyakan dari mereka datang dengan pasangannya.

Reynord dengan Tasya, Evan dengan Ilona, Tristan dengan Alethea, Ninda dengan Adinata. Astro juga mengundang Arga dan Naya sebagai juniornya di Raksasa English Club, lalu Deva sebagai salah satu sahabat Rani, dan Aditya selaku sepupu jauhnya.

"Nah semua udah lengkap, nih!" Seru Rani kepada Astro yang nampak sedang sibuk mengarahkan asisten-asisten rumahnya.

"Okay, sebentar, ya. Babe," balas Astro.

________________________________________

Di sebuah ruang tamu yang telah ditata sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah aula, tamu-tamu Astro dan Rani nampak sangat antusias menunggu acara tersebut dimulai. Semua tamu nampak mengenakan setelan pakaian yang rapih, hampir mendekati setelan formal. Mereka diarahkan untuk duduk di meja makan panjang layaknya sedang berada di sebuah gala.

"Halo, selamat malam semuanya!" Seru Astro dari meja paling ujung.

"Malam, Astro!" Balas para tamu.

"Sebelumnya gue mau ngucapin terima kasih banyak sama temen-temen disini karena udah nyempetin waktunya malam ini," Astro membuka sesi makan malam tersebut.

"Hari Jumat nanti, gue sama Rani bakal berangkat ke Amerika. Alhamdulillah kita bisa lanjut kuliah disana. Di Harvard," para tamu memandang Astro dengan bangga.

"Gue ngadain makan malam ini buat bentuk terima kasih gue sama kalian karena udah jadi teman-teman terbaik gue selama sekolah di SMA Raksanegara. Jadi, tanpa berlama-lama lagi, silahkan makan!" Tutup Astro.

Para tamu lantas mengucap ucapan terima kasih dan ucapan selamat secara berkala kepada Astro. Beberapa dari mereka belum terbiasa dengan makan malam seperti ini, Astro dan Rani memaklumi karena mereka tidak terlalu menuntut table manner dari teman-temannya ketika makan.

Semua yang berada di meja makan nampak menikmati hidangan-hidangan makan malam yang disajikan oleh Astro. Beberapa berbincang sembari mengenang momen-momen kebersamaan dengan Astro dan Rani semasa sekolah, beberapa yang lain menyimak obrolan-obrolan yang ada di meja tersebut.

Just Be FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang