7: Thamrin-Baranangsiang

178 53 61
                                    

Jakarta, 12 Oktober 2017

Hari yang ditunggu-tunggu oleh anggota Klub Bahasa Inggris SMA Raksanegara akhirnya tiba. Lomba debat bahasa Inggris yang diadakan di SMAN Unggulan HM Thamrin itu dihadiri oleh banyak elemen SMA Raksanegara. Mulai dari Peserta, pengurus English Club SMA Raksanegara, guru-guru bahasa Inggris, bahkan beberapa murid SMA Raksanegara yang mendapatkan kesempatan untuk hadir sebagai penonton.

SMA Raksanegara telah melalui berbagai babak penyisihan sebelumnya. Menghadapi sekolah-sekolah dari seantero negeri. Meski SMA Raksanegara dikenal akan statusnya sebagai juara bertahan, para peserta yang mewakili SMA Raksanegara merasakan sulitnya menghadapi lawan-lawan yang berpengalaman dari lomba sebelumnya. Pasalnya, English Club SMA Raksanegara mempunyai kebijakan yaitu peserta yang akan mewakilkan mereka di lomba nasional hanyalah peserta baru agar terciptanya regenerasi murid-murid berprestasi. Itulah kenapa Tristan dan kawan-kawan pengurus EC lainnya tidak turun langsung dalam lomba kali ini. Mereka hanya bisa melatih dan menonton.

Kini, para peserta sedang bersiap untuk memasuki babak semi-final. Banyak harapan yang tergantung pada mereka. Terutama Tristan dan Astro yang menaruh kepercayaan besar untuk meneruskan mimpi mereka.

Babak semi-final pun dimulai.

Para penonton dari SMA Raksenegara terlihat antusias menyaksikan murid-murid yang menjadi perwakilan untuk SMA Raksanegara beradu argumen dengan lawannya. Para peserta dari SMA Raksanegara tampak tenang dalam memapahkan dan mematahkan argumen.

"Keren banget, ya!" Ucap Alethea yang sangat antusias melihat para peserta, terlebih lagi salah satu peserta dari SMA Raksanegara merupakan teman sekelasnya.

"Iya dong, siapa dulu ketua EC-nya!" Balas Tristan sombong.

"Dih, emang EC isinya lu doang?" Ale merasa sedikit jengkel dengan perkataan pria yang berdiri di sebelahnya itu.

Tristan hanya terkekeh mendapati balasan tersebut. Wajahnya tak bisa menutupi betapa bangga dirinya terhadap para perwakilan SMA Raksanegara. Tahun lalu ia merupakan salah satu peserta yang memenangkan trofi untuk sekolahnya. Ia merasa waktu berlalu cepat karena sekarang ia lah salah satu orang yang turut menuntun dan mendidik para peserta untuk dapat meneruskan prestasi-prestasinya.

_________________________________________

30 menit berlalu, para peserta merasa sedikit lega karena akhirnya ronde ini telah selesai.

"And the team that will go to the final stage is...." suara sang pembawa acara dapat didengar oleh semua orang, pengumuman ini sangat lah penting.

Alethea merasa sangat tegang, tanpa sadar ia menggenggam tangan Tristan dengan erat. Tristan yang menyadari refleks tersebut pun hanya menghiraukannya, ia lebih memilih untuk memikirkan siapa yang akan melaju ke babak final.

"SMA...." keadaan semakin menjadi tegang secara drastis.

.

.

.

"RAKSANEGARA!"

Berbagai emosi meledak seketika dari para audience dan peserta. Sedih, senang, kecewa, bangga semua tercampur di aula tersebut.

Terlebih bagi sang ketua English Club. Ia merasakan secercah harapan bersinar dari pengumuman tersebut. Kemungkinan untuk SMA Raksanegara menjadi juara tetap Lomba Debat Bahasa Inggris tingkat Nasional bukan lagi sebuah mimpi belaka.

Ia memeluk kawan seperjuangannya, Astro yang juga merasakan euforia yang sama dengan Tristan.

"LET'S GO!!!!" Teriak sang ketua dengan sangat lantang.

Just Be FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang