19: Dan Bandung

101 35 62
                                    

Bandung, 23 Juni 2018

Suasana kota kembang di sore hari itu terasa sangat indah, udara yang sejuk, kota yang indah mewarnai hari setelah 3 jam perjalanan dilalui oleh Tristan dan Alethea.

"Kenapa Ibu gak ikut sama kita aja, sih?" Tanya Tristan nampak agak gugup.

Hari ini, Tristan membantu dan mengantar Alethea pindah ke Bandung. Rumah keluarga sang gadis sudah selesai dibangun di awal bulan Juni. Meski berat bagi keduanya untuk menerima kenyataan bahwa hubungan mereka akan berjarak atau yang kerap disebut Long Distance Relationship (LDR) oleh anak muda, pada akhirnya Tristan dan Alethea berdamai karena mereka percaya kepada satu sama lain dalam hal menjaga perasaan.

Namun, hal yang membuat Tristan gugup begitu ia dan gadisnya tiba di Kota Bandung adalah karena pemuda itu akan menemui ayah dari Alethea untuk pertama kalinya. Ibunda Ale telah lebih dulu tiba di Bandung bersama sayang ayah sedari minggu lalu, hal ini sempat membuat Tristan agak bimbang karena meski belum bertemu dengan ayah dari gadisnya, kedua orangtua Alethea nampak mempercayai Tristan untuk menjaga dan mengantar Alethea tanpa diawasi langsung oleh mereka.

"Wah, megah banget rumah kamu!" Tristan terpana akan rumah keluarga Alethea yang berada di Buahbatu itu.

"Biasa aja, ah. Kayak rumahnya gak mewah aja," balas sang gadis.

Tristan lantas segera membantu membawa koper dan barang bawaan Alethea di bagasi mobilnya.

"Assalamualaikum, ibu, ayah, aku udah sampe, nih!" Sapa Alethea kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang tamu dengan gembira.

"Assalamualaikum, om, tante," ucap Tristan seraya mencium punggung tangan bu Rari dan pak Hendra, mengikuti gadisnya.

"Waalaikumsalam, nyampe juga dua anak muda ini!" Balas sang ibu.

"Gimana, capek gak? Sok duduk dulu, istirahat dulu," tambah ibu.

"Lumayan sih, tapi aku tidur mulu soalnya yang nyetir kan Vino." Balas Alethea sembari merangkul lengan lelakinya.

"Ah, biasa aja kok.. Semangat Vino mah!" Timpal Tristan.

"Neng, bantuin ibu bikin kopi sama teh dulu, yuk! Hilap tadi téh mau nyiapin buat kalian. Sok ayah sama A Vino ngobrol dulu," ajak Ibu sembari menarik anak gadisnya.

"Eh, udah gapapa, Tante! Vino gak enak jadinya," balas Tristan.

"Sok kabiasaan si Vino, mah. Pan kamu téh capek meureun nyetir jauh dari Bogor." tegas sang ibu.

Alethea dan ibundanya lantas meninggalkan Tristan dan Pak Hendra berdua di ruang tamu, membuat jantung Tristan agak berdebar lantaran gugup.

________________________________________

"Jadi, kamu téh Vino pacarnya si enéng?" Tanya Ayah.

"Iya om, alhamdulillah udah mau satu tahun," balas Tristan.

"Denger-denger, kamu sempet diskors, bener?" Pertanyaan tersebut berhasil membuat Tristan membeku sejenak.

Just Be FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang