Minggu Weekend

11.6K 523 3
                                    

SELAMAT MEMBACA🥳🥳🥳🥳🥳
SEMOGA SUKAA YAA
JANGAN LUPA DI VOTE!!!

_____

"AYAMM ARAA MANAA.." pagi pagi Ara sudah heboh berteriak mencari ayamnya eeh kucing maksudnya.

Hari ini minggu yang artinya sekolah libur, setelah penyambutan kepala sekolah hari itu Ara tidak melihat Bagas lagi dan Ara hanya diam tanpa berniat menemui Bagas keruangannya, Ara sadar kalau wajahnya sudah berubah dan kemungkinan abangnya itu tidak akan mengenalinya.

Jam 8 Ara baru bangun tidur dan segera mandi lalu dia berniat akan memandikan peliharaannya itu tapi setelah ditelusuri seluruh kamar ayamnya tidak terlihat maka dari itu dia berteriak menggoncang rumah.

Bima, Radella, dan duo B yang sedang sarapan, mereka terkejut mendengar teriakkan Ara yang melengking itu. Bima segera berjalan dan menaiki anak tangga untuk melihat putrinya itu, sedangkan Radella dan duo B hanya menghela nafas. Selalu saja begitu, pikir mereka.... Yaa Ara selalu berteriak jika tidak melihat ayam nya itu membuat Radella dan duo B sudah terbiasa. Sedangkan bima baru pulang kemarin karena dia keluar kota beberapa hari untuk urusan pekerjaan selama beberapa hari ini, jadi dia tidak tau kebiasaan putrinya yang suka berteriak itu.

Bima memasuki kamar putrinya dengan raut wajah khawatir, "ada apa sayang?" tanya Bima saat melihat putrinya itu tengkurep dan melihat kearah kolong ranjang.

Ara yang mendengar suara ayahnya itu segera bangun dan memeluk tubuh ayahnya itu, "ayah kapan pulang, Ara rindu tau." Ara mencebikkan bibirnya pertanda dia kesal karena ayahnya pergi lama, padahal hanya beberapa hari saja, melihat ayahnya datang kekamar pagi ini membuat Ara senang dan melupakan peliharaannya, dia ingin bermanja dengan ayah nya karena jarang dia bermanja.

Bima terkekeh mendengar kalimat 'rindu' dari putrinya, dulu waktu Ara pendiam dia tidak pernah mendengar kata 'rindu' dari putrinya. Entahlah padahall dia sangat menyayangi anaknya itu walaupun culun, tapi Arabella menganggap orang orang termasuk keluarganya sendiri tidak menyukai dirinya yang culun maka dari itu Arabella acuh dan diam saja.

"Ayah kerja sayang." Bima mengusap lembut rambut Ara.

Ara ngedusel didada bidang sang ayah, "orang dewasa selalu bekerja lama, Ara gak suka jadi dewasa dan Ara gak mau bekerja." cemberut Ara.

Bima lagi lagi terkekeh, "Ara tetaplah jadi putri kecil ayah, Ara tidak perlu bekerja karena ayah yang akan bekerja dan memberi Ara uang yang banyak." ucapnya dengan sayang, dia suka putrinya yang manja dn bergantung padanya, dia berjanji akan membuat Ara selalu senang. Walaupun putrinya sudah besar dan sudah kelas X SMA itu tidak masalah jika putrinya seperti anak anak yang manja, itu menggemaskan. Bima berpikir kalau anaknya seperti anak anak yang manja maka Ara akan lama untuk menikah dan dia bisa puas bersama putrinya.

"Ayah akan beri Ara uang yang banyak?" tanya Ara menatap ayahnya itu dengan sayang.

"Hm, ayah akan beri uang yang banyak untuk Ara." gemes Bima lalu mengecup pipi chubby Ara.

Ara berbinar lalu dia mengeratkan pelukannya pada Bima, "sayang ayah banyak banyak.." seru Ara dan membuat Bima tertawa kecil.

"Ayah juga sayang sama kamu princess."

Ara ngedusel didada bidang sang ayah mencari kenyamanan dari pria yang sekarang menjadi orangtuanya ini, di kehidupannya dulu Ara suka dibentak dan dimarahi oleh ayah kandungnya sendiri sehingga membuat keadaan psikis nya sedikit terganggu maka dari itu sikapnya seperti anak anak sekarang ini, Ara perlu kasih sayang dari orangtuanya dan orang orang terdekatnya jadi dia manja dan hiperaktif.

TRANSMIGRASI ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang