HP BARU

9.4K 407 6
                                    

_____

"Daddy." lirih Ara pelan saat melihat siapa yang ada didepannya ini.

Ara menunduk takut, takut jika sng daddy belum menerimanya sehingga dia memilih untuk diam dan tidk menyapa daddy nya.

"Jangan panggil Bella lagi, putriku tidak menyukai panggilan itu." jelas Bima tanpa curiga kenapa putrinya tiba tiba menunduk dan diam.

"Oh benarkah? Terus panggil apa?" tanya Bram tersenyum kearah Ara yang sekarang sudah tidak culun lagi dan mengingatkannya pada putrinya yang sudah meninggal.

"Araa." ucap Bima.

DEGG

"A-ara?" Bram semakin teringat akan putrinya saat sahabatnya menyebutkan nama 'Ara'.

"Kamu kenapa?" tanya Bima saat melihat wajah bram yang tiba tiba berubah teduh.

"Ahh tidak apa apa, oh yaa kalian disini sudah lama atau baru sampai?" tanya Bram mencoba mengalihkan pembicaraan karena dia tidak ingin membahas tentang putrinya dan akan membuatnya kembali merasa bersalah.

"Kami baru datang." bukan Bima yang menyahut tapi Radella.

Bram hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandanganya dari Ara, jujur dia merasa melihat putrinya ditubuh Ara. Bram ingin berbicara dengan Ara tapi melihat Ara yang sepertinya takut padanya dan terus menunduk Bram urungkan niatnya itu.

"Kamu baru sampai juga? Sendiri aja?" tanya Bima pada Bram.

"Iya aku baru sampai dan ingin ke restoran mall ini untuk bertemu klien." sahut Bram.

"Ohh yasudah, semoga lancar urusanmu." ucap Bima.

"Iya semoga saja, kalau begitu aku duluan, Ara om pamit yaa!!" Bram pamit kepada Ara dan Ara masih diam menunduk.

'Daddy, Ara rindu Ara pengen peluk daddy, tapi Ara takut daddy tidak suka dan memarahi Ara lagi.' lirih Ara dalam batin sambil melirik singkat kepergian Bram.

"Mas, ayoo." ajak Radella pada Bima yang masih setia melihat kepergian Bram.

"Ahh ayoo." Bima kembali menggenggam tangan mungil Ara dan membawa Ara ke lantai tiga, Ara kembali ceria dan melupakan rasa sedihnya.

Saat baru sampai di lantai tiga Ara melihat penjual eskrim, "bunda look, Ara mau itu." seru Ara menunjuk penjual eskrim.

Radella dan Bima mengikuti arah tunjuk Ara lalu tersenyum, "Ara mau hm?" tanya Bima lembut.

Ara mengangguk lucu, "Ara mau, Ara mau.. mau banyak banyak ayahhh." girangnya membuat sepasang suami istri itu terkekeh gemes.

"Jangan banyak banyak yaa nanti gigi nya sakit." ucap Radella dan membuat Ara cemberut lucu.

"Satu aja ya princess." Bima mengelus lembut rambut Ara.

"Dua.." ujar Ara sambil menampilkan telapak tangan mungilnya dengan jari yang membentuk tiga.

Bima terkekeh melihat jari mungil itu, "itu tiga princess."

"Hu'um dua.." Ara mengubah jari mungilnya menjadi dua.

"Satu atau tidak sama sekali." sela Radella, dia masih ingat bahwa Ara tidak bisa memakan yang manis terlalu banyak karena giginya mudah sakit. Tapi apakah masih berlaku sekarang? Kan Ara yang sudah sekarang sudah berbeda.

Ara cemberut mendengar ucapan bundanya, interaksi antara orangtua dan anak itu tak luput dari pandangan pengunjung mall, mereka dibuat gemes oleh Ara apalagi kalau Ara sedang manyun alias cemberut para pengunjung mall terpekik gemes.

TRANSMIGRASI ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang