VIDEO BIRU

9.9K 433 2
                                    

SELAMAT MEMBACA🥳🥳🥳🥳🥳
SEMOGA SUKAA YAA
JANGAN LUPA DI VOTE!!!

_____

Ara menatap puas kertas ulangan yang ada ditangan mungilnya, nilai yang Ara dapat adalah 99 itu sudah termasuk nilai yang paling tinggi bagi orang orang yang kurang pintar.

"Susi look, nilai Ara besar." Ara memperlihatkan nilainya pada Susi.

Susi hanya dapat melihat nilai itu dengan malas, "kenapa sii lo minta ulangan dadakan." sungut Susi yang masih kesal karena Ara, bukan hanya Susi yang kesal tapi rata rata muris kelas X IPA2 itu juga kesal. Gimana gak kesal coba, materi belum selesai dijelaskan, Ara sudah meminta ulangan harian dan lebih parahnya lagi mereka tidak ada yang belajar.

"Baiklah pelajaran hari ini sudah selesai, sering seringlah meminta ulangan, bapak dengan senang hati memberikannya." ucap guru matematika tersebut.

"Baik pak guru, Ara akan meminta ulangan lagi nanti." ucap Ara dengan tampang polosnya.

"BOCILLLL." teriak teman teman sekelas Ara.

"Apa?" tanya Ara dengan polosnya. Seakan tidak tau apa yang sudah dia lakukan.

Guru matematika tersebut tertawa melihat itu, baru kali ini dia mendapati murid seperti Ara yang suka ulangan.

"Kalian harus seperti Ara, sudahlah kalian sekarang boleh istirahat, bapak keluar duluu.. permisii." guru tersebut keluar dengan tertawa kecil.

Duo B serta teman temannya yang sudah berada di depan pintu kelas Ara menatap bingung saat melihat guru matematika tersebut tertawa.

"Ehh Bryan dan Brian, mau jemput Ara yaa, saya bangga dengan adek kalian." sapa guru tersebut dengan senyum sumringah saat melihat Duo B.

"Tu guru kenapa? Adek lo lakuin apa sampai guru tersebut senyum senyum gitu." tanya Juna pada Brian.

"Mana gue tau, gue kan dari tadi sama kalian." sewot Brian dan Juna hanya cengengesan.

"Dekkk." panggil Bryan pada Ara.

Ara yang menatap teman temannya sedang bersungut sungut itu lantas menoleh saat mendengar suara abangnya.

"Abangggg." Ara berlari menghampiri Bryan saat tau yang memanggilnya itu Bryan.

Saat Bryan akan menangkap sang adek Brian segera menghalanginya dan menangkap Ara masuk kedalam gendongannya.

"Nakal, udah dibilang jangan lari lari." tegur Brian mencubit hidung mancung adeknya itu.

Ara terkikik lucu lalu memeluk leher Brian dengan manja. Bryan yang melihat itu berdecak, lagi lagi Brian mengambil start duluan.

"Kantin." ucap Lima lalu dia berjalan lebih dulu menuju kantin.

"Susi ayo ke kantin." ajak Ara pada Susi yang masih duduk di bangkunya itu. Susi dengan malas beranjak dan mengikuti Ara serta kakel nya itu berjalan menuju kantin.

Disepanjang perjalanan Ara terus tersenyum dalam gendongan Brian, sedangkan wajah Susi masam semasam gula Jawa. Teman temannya Bryan yang melihat Ara dan Susi secara bergantian menjadi bingung.

Sesampainya mereka dikantin.

"Susi." panggil Brian pada Susi yang duduk disampingnya.

"Ahh iya, kenapa kak?" tanya Susi.

"Lo kenapa cemberut gitu?" tanya Brian.

"Tanya Ara." ketus Susi, sekarang dia tidak takut lagi dengan abang abangnya Ara.

Yang lain menaikkan alisnya mendengar perkataan Susi. Brian melihat kearah Ara yang sedang duduk dipangkuannya ini.

"Ara habis apain Susi?" tanya Brian.

TRANSMIGRASI ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang