MEMINTA HP

10.4K 459 5
                                    

SELAMAT MEMBACA🥳🥳🥳🥳
SEMOGA SUKAA YAA
JANGAN LUPA DI VOTE!!!

_____

Setelah kepulangan teman teman anaknya, Radella dan Bima menghampiri anak anak mereka yang sekarang ada diruang tamu.

"Araa." panggil Radella.

Ara yang masih dipangkuan Bryan menoleh kearah bundanya, "bundaaaa." teriak Ara lalu beranjak dari pangkuan Bryan dan berlari menuju bundanya.

"Bunda maafin Ara udah ninggalin bunda dikamar sendiri, bunda gak dimakan lagi kan sama ayah? Bunda aman kan?" cerca Ara dengan pertanyaan nya itu setelah sampai dihadapan bundanya.

Radella tersenyum lalu tangannya mengusap pipi chubby Ara, "bunda gak apa apa sayang, ayah gak makan bunda kok." ucapnya lembut.

Brian yang mendengar itu tersenyum jail, "makanya kalo mau apa apa itu pintu dikunci, lagian udah berumur juga masih aja suka gitu gitu." cibir Brian dan mendapat tatapan tajam dari Bima.

"Abang Ian biarin bunda dimakan ayah?" tanya Ara karena dia mendengar Brian yang diawal 'makanya kalo mau apa apa itu pintu dikunci' nah itu artinya Brian biarin bundanya dimakan ayah kan? Pikir Ara.

Radella, Bima, dan Bryan tersenyum tipis melihat gelagat Brian yang seperti nya takut adeknya marah.

"E-engga kok." kilah Brian.

"Abang bohong, Ara gak like abang Ian." rajuk Ara.

Bima mendekat kearah putrinya itu, "sayang maaffin ayah yaa, ayah gak lagi lagi deh bikin leher bunda merah dan makan bibir bunda." ucapnya bohong, mana mungkin dia tidak melakukan itu? Dia tidak bisa.

Ara memperhatikan wajah ayahnya yang berada dihadapannya ini, Ara sebenarnya tidak mau marah sama ayahnya kan dia bisa mendapatkan kasih sayang seorang ayah dari ayahnya yang sekarang ini, tapi Ara juga tidak mau ayahnya vampire.

"Ara takut ayah berubah jadi vampire lagi." lirihnya polos.

Radella dan si kembar menahan tawa mendengar perkataan Ara, Bima menghela nafas, "ayah bukan vampire sayang." jelas Bima. Lagian mana ada jaman sekarang vampire kan?.

Ara mengerjap polos lalu tangannya terulur menyentuh sudut bibir Bima, Bima hanya diam sampai tiba tiba jari jari mungil itu mengangkat sudut bibirnya hingga bibir Bima terbuka. Ara melihat gigi gigi ayahnya yang ternyata tidak ada taringnya.

"Mana taringnya? Udah ayah hilangin?" tanya Ara polos.

"Hahaha." tawa Brian pecah saat dengan berani Ara mengangkat sudut bibir sang ayah sampai terbuka.

Radella dan Bima hanya terkekeh kecil melihat tingkah random Ara.

"Abang Ian kenapa ketawa?" bingung Ara.

"Kamu ngapain nyari taring ayah? Haha." Brian masih tertawa.

"Vampire kan ada taringnya." sahutnya polos.

"Haha, serahmu lah deh cape abang ketawa."

Ara kesal karena selalu ditertawakan oleh Brian, Ara kembali menatap Bima dan wajah polosnya itu meminta penjelasan dari bima atas pertanyaannya tadi.

"Ayah bukan vampire princess." Bima yang paham dengan raut wajah Ara segera menjawab.

"Terus kenapa bisa bikin leher bunda merah." tanya nya lagi.

"Kan tadi udah bunda bilang kalau itu nyamuk yang gigit." kilah Bima. Brian dia tidak lagi menyela perbincangan antara ayah dan adeknya, dia hanya tertawa dalam diam sambil memegang perutnya yang agak kram karena tertawa.

TRANSMIGRASI ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang