video call

8.3K 345 4
                                    

_____

"Gas." panggil Bram kepada putranya.

Bagas dan Bram sedang makan malam, "apa?" tanya Bagas.

"Kamu masih ingat Bella anaknya om Bima?" tanya Bram.

degg

Bagas terkejut mendengar ucapan sang daddy, "i-ingat, kenapa dad?" tanya Bagas berusaha tenang.

"Dia berubah." ucap Bram.

"Berubah gimana?" tanya Bagas.

"Dulu kan dia culun dan pendiam sekarang dia tidak culun lagi walaupun masih suka nunduk kalau liat daddy." jelas Bram, entah apa tujuannya curhat ke Bagas dia pun tidak tau tapi dia ingin mengatakan bahwa jika dia melihat anak sahabatnya seakan melihat putrinya yang telah tiada.

'Jelas nunduk karena Ara masih takut sama daddy.' batin Bagas.

"Terus? Cuma penampilan yang berubah?" tanya Bagas.

Bram menggeleng, "bukan cuma penampilan tapi aura nya agak berubah juga, soalnyaaa..." Bram menghalau pikirannya tentang Bella, mungkin ini akibat dia merindukan putrinya maka dari itu waktu dia melihat Bella yang seumuran putrinya dia seakan melihat putrinya didiri Bella, tanpa dia tahu bahwa Ara lah yang berada diraga Bella.

"Apa dad? Cerita aja." desak Bagas, dia ingin tahu apakah daddy nya itu merasakan aura dari Ara.

"Saat daddy lihat penampilannya yang sekarang tiba tiba daddy teringat Ara, dan seakan daddy melihat Ara didiri Bella." lirih Bram, dia kembali sedih karena rindu dan rasa bersalah.

"Serindu itu daddy sama Ara sehingga daddy melihat aura seperti Ara didiri Bella?" tanya Bagas, padahal dalam hati dia senang karena daddy nya benar benar menyesal karena telah menyia nyiakan Ara waktu di kehidupan Ara dulu.

"Hm, daddy sangat rindu jika waktu bisa diputar kembali daddy akan menyayangi Ara dan membuat mommy tenang." air mata jatuh dipipi Bram, lagi dan lagi dia menangis saat permintaan terakhir mendiang istrinya tidak pernah dia lakukan.

Bagas menghela nafas melihat daddy nya, "sudahlah dad, ini semua sudah terjadi dan anggap aja Bella anak daddy sendiri itung itung menebus kesalahan daddy pada Ara.." saran Bagas tanpa berniat memberitahu yang sebenarnya, bukannya Bagas ingin melihat daddy nya bersedih tapi dia menjaga rahasia Ara terlebih dahulu karena Ara sekarang sedang bahagia bersama keluarga barunya.

Bram menatap Bagas dengan lekat, "kenapa harus menganggap Bella anak daddy?" tanya Bram bingung.

"Kan kata daddy melihat Bella seperti melihat Ara, jadi tidak ada salahnya menganggap Bella sebagai anak daddy sendiri, mungkin itu akan membuat hati daddy sedikit lebih tenang dari kesedihan." jelas Bagas. 'dek semoga setelah ini kamu bisa merasakan kasih sayang daddy yang sebenarnya, daddy akan menyayangimu walaupun kamu berada ditubuh orang lain, hanya ini cara untuk membuat Ara tidak takut lagi pada daddy.' batin Bagas, dia tahu Ara takut pada daddy nya jadi dia menyarankan sang daddy untuk menganggap Bella seperti anaknya sendiri, dan siapa tahu dari kelembutan Bram membuat Ara tidak takut lagi.

Bram memikirkan ucapan Bagas yang benar adanya, mungkin dengan menganggap Bella sebagai anaknya dia akan merasa sedikit tenang mengingat dia melihat Bella dengan aura Ara, "benar, nanti daddy akan berkunjung kerumah Bima." tekadnya.

Bagas tersenyum, "iya dadd." ucapnya.

°°°°°

"Nah ini WhatsApp dek." ucap Brian memberitahu tentang aplikasi aplikasi yang perlu dipelajari oleh Ara.

Setelah makan malam selesai ketiga anak dari pasangan Bima dan Radella itu izin ke kamar si bungsu untuk mengajarinya menggunakan ponsel, Bima memperingati kedua anak kembarnya untuk mengajarkan Ara yang baik baik saja.

TRANSMIGRASI ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang