Episode 34

622 39 0
                                    

Meliara membuka matanya, sudah lama sekali sejak dia menempati goa ini, bahkan sepertinya sudah berbulan bulan lamanya mereka berada di sini.

Buah berry beraneka warna dan rasa yang berbeda beda adalah makanan pokok mereka bertiga sekarang.

Saking banyaknya buah buahan itu, mereka Samapi bisa bertahan di goa ini selama berbulan bulan sepertinya.

Memakan makanan yang sama setiap hari memang membosankan, tetapi inilah yang bisa mereka dapatkan sekarang, tak ada waktu untuk mengeluh.

Meliara sebenarnya sudah mencoba untuk keluar, namun dirinya tidak tahu pasti dimana mereka berada, bisa saja hutan yang mereka tempati sangat berbahaya.

Agar meminimalisir terjadinya hal yang tidak di inginkan, mereka bertiga rela berada di goa itu berbulan bulan bahkan bisa bertahun tahun sampai ada orang yang datang, namun pertanyaannya kapan orang orang yang akan menyelamatkan mereka datang.

"Bocan.." ucap Azul sambil memakan buah berry dengan warna oranye.

Meliara setuju dengan perkataan itu, yang bisa mereka lakukan sekarang hanyalah makan dan tidur saja, bahkan saking bosannya, kudanya sampai terus terusan menyeruduk gundukan batu di depannya karena tak ada kegiatan lain.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Meliara saat melihat kuda di depannya itu terus menyeruduk.

"Aku merasakan sesuatu di balik sana, jadi aku terus menyeruduk agar bisa tahu apa itu" ucap sang kuda.

"Perlcuma saja, kau tidak akan bis-" ucap Meliara.

Bruk...

Belum sempat Meliara melanjutkan ucapannya, ia mendengar suara benturan keras sekali di hadapan nya.

Ternyata kuda itu berhasil membuat gundukan batu itu hancur berkeping keping meski hanya sebagian kecilnya saja, Azul dan Meliara yang melihat itu seketika tercengang, bagaimana bisa seorang kuda sekuat itu.

"Kata siapa aku tidak bisa" ucap kuda itu dengan sombong nya.

Kuda tersebut akhirnya berjalan masuk lebih jauh ke dalam goa itu, baru saja memasuki goa itu lebih jauh, dirinya langsung lari terbirit birit dan akhirnya sembunyi di balik semak buah berry.

"Ada apa?" Tanya Azul saat melihat kuda itu.

"Takut.... Takut sekali..." Ucap kuda itu dengan suara dan tubuh yang gemetaran.

"Cengeng" ucap Azul lagi.

Meliara ingin tertawa mendengar ucapan Azul namun tertawaan itu terhenti ketika dirinya mendengar teriakan dari dalam goa yang tadi sempat dimasuki oleh kudanya.

"Siapa yang mengganggu ku!!!" Ucap seseorang.

"Lihat itu!! Dia mengaum dengan ganas, lebih baik kita pergi saja!!" ucap kuda itu dengan panik.

Meliara tidak mempedulikan perkataan kuda itu, dirinya lebih memilih masuk ke sana karena suara yang ia dengar, suara itu begitu familiar.

"Dia sudah gila.... Hey!! Kau jangan ikut ikutan juga!! Kau cuman anak kecil biasa!!" Ucap kuda itu saat melihat Azul yang mengikuti Meliara di belakang nya.

Meliara berhenti saat melihat pemandangan di depannya, pemandangan di mana seekor naga tengah tertidur pulas.

Azul yang melihat itu seketika menarik tangan Meliara tanpa bersuara, dirinya mengisyarat kan Meliara untuk tidak dekat dekat dengan naga itu, namun Meliara tidak peduli.

Meliara menepis pegangan tangan Azul dari lengan nya, ia lalu berlari menuju ke arah naga itu.

"N!!!" Ucap Meliara dengan nada bahagianya.

I become A Little Devil And A royal Family [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang