Episode42

440 30 0
                                    

Meliara berlari sekencang kencang nya, ia lari dari kejaran para kesatria pengawal, meskipun kakinya kecil, namun ia pandai sekali dalam berlari.

Meliara berlari sambil memakan apel yang di bawa nya, bodoamat dengan pepatah 'jangan makan sambil berlari' nyawanya lebih penting sekarang.

Meliara berlari sekencang kencangnya, dia mengerahkan seluruh kekuatan nya untuk mempercepat langkah kakinya.

Sudah dua menit Meliara berlari, untung saja dia itu pandai dalam yang namanya bersembunyi, saat ini Meliara sedang bersembunyi di sebuah gang sempit.

Beruntung sekali diriku ini karena para kesatria itu langsung pergi saat mereka tak menemukan keberadaan ku di manapun.

"Syukur- hep" ucap Meliara terpotong.

Belum sempat Meliara mengucapkan kata kata syukur, tiba tiba saja tangan nya di bekap oleh seseorang dari belakang.

Meliara sontak kaget dan ingin memberontak namun tiba tiba mereka menyuntik kan sesuatu di badan Meliara membuat dirinya pingsan seketika.

Sebelum pingsan, Meliara dapat melihat dengan jelas siapa dalang di balik pelaku penculikan nya itu.

Dia...

Dia adalah para bandit yang dahulu mengejar nya (Episode 7-8). Sepertinya mereka ingin balas dendam pada Meliara.

'Haha... Beginilah nasibku? Aku bahkan hanya makan 3 gigit apel dalam sehari' batin Meliara.

Meliara kemudian menatap langit yang semula berwarna oranye sekarang berubah menjadi biru kehitaman, oh sekarang senja di kala sore terganti oleh gelapnya gulita malam.

==========================

Meliara terbangun, ia menatap ke sekeliling, di pandang nya jeruji besi yang sekarang mengurung nya itu.

Ada sebuah mangkuk berisi buah buahan di sediakan di sana, sepertinya itu untuk Meliara agar Meliara tak mati kelaparan.

Kurungan besi ini memang kecil, namun karena tubuh Meliara juga masih kecil, kurungan itu jadi muat untuk dirinya.

'mengapa mereka menyediakan makanan untukku? Apa mereka tak ingin jika aku mati kelaparan saja? Apa mereka ingin menyiksaku lebih dulu lalu mereka akan membunuhku' batin Meliara.

Meliara jadi merasa ngeri saat membayangkan adegan adegan dimana dirinya sendiri di siksa dengan kejam oleh para bandit. itu membuatnya menjadi tak nafsu makan.

Namun karena sudah sangat lapar Meliara akhirnya memakan buah buahan yang di sediakan itu. Buah yang semula berjumlah banyak, sekarang menghilang begitu saja dengan cepat.

"Ah... Kenyangnya!" Ucap Meliara sambil menepuk tepuk perutnya sendiri yang sudah kenyang.

"Sudah kenyang?" Ucap salah satu bandit sambil menendang jeruji besi Meliara dengan kakinya.

Meliara kaget namun ekspresi nya kembali datar saat melihat siapa bandit itu, dia adalah ketua bandit yang dahulu sudah di kalahkan oleh Meliara.

'fiks... Dia emang mau balas dendam' batin Meliara.

"Tidak ku sangka bahwa ada seseorang devil di sini" ucap ketua bandit itu.

"Oh, makanannya bahkan sudah habis, kau mau makan lagi?" Tanya ketua bandit itu.

"Hah.." ucap Meliara bingung.

"Hey kau! Ambil buah buahan yang ada di gudang " ucap ketua bandit itu sambil menunjuk salah satu bandit.

Meliara melirik ke arah bandit yang di tuju, namun tiba tiba dirinya memasang ekspresi wajah yang tak dapat di artikan saat melihat perilaku bandit yang mau mengambil buah tadi.

I become A Little Devil And A royal Family [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang